ilaliqoAvatar border
TS
ilaliqo
Agar Dapat Lulus Ujian Masuk FK, Calon Mahasiswa Rela Tanam 'Chip' di Telinga

TRIBUNNEWS.COM.KEPANJEN, - Tujuh orang diamankan di Satreskrim Polres Malang terkait kasus perjokian dalam seleksi masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (11/5/2015). Tiga perempuan dan empat laki-laki dibawa ke polres, Senin sore, untuk menjalani pemeriksaan.
"Alat yang dipakai mereka sudah sangat canggih," ungkap AKP Wahyu Hidayat, Kasat Reskrim Polres Malang, Senin malam.
Dari tujuh orang itu, sebanyak lima orang merupakan peserta tes masuk. Satu orang merupakan pengantar alat dan satu orang menjadi calo.
Kecanggihan perangkat bisa dilihat dari cara mendengarkan jawaban dari si joki. Mereka pun berlaku curang. Mirip film semacam 'James Bond' atau 'Mission Impossible', calon mahasiswa diberi semacam chip yang dimasukkan gendang telinga.
"Sampai sekarang chip-nya masih di gendang telinga mereka. Belum kita ambil," ujar Wahyu.
Dia mengatakan, saat di UMM sempat diperiksa dokter. Menurut dokter, chip tersebut tidak bisa diambil sembarangan.Chip harus ditarik dengan magnet.
Ketujuh orang itu merupakan dua kelompok yang berbeda. Kelompok satu ada empat orang yang bekerja sama, sedangkan kelompok kedua, tiga orang.
Untuk memeriksa kebenaran soal hasil perjokian, dilakukan contoh 10 soal Bahasa Inggris. Ternyata benar sembilan dan hanya salah satu.
Adapun kelompok satu adalah Rafid (19) asal Batu, Khusnul (18) dari NTB, Bramantyo Prabu Wisnu Sadewo (20) asal Madiun, dan Riski Putri Lestari (18) dari Kalteng. Dari empat orang, semua diberi chip pada gendang telinga mereka. Ukurannya sangat kecil.
Sementara itu, satu orang berperan sebagai pengirim scan ke operator ke server, yaitu Rafid dari Kota Batu dan menyamar sebagai peserta.
Kelompok lainnya berisi calon maba Elma Arifatul Sugito (22) dari Kediri. Perempuan ini mendapat jawaban lewat getar, misalkan getar sekali berarti jawaban A, kemudian getar dua kali berarti B dan seterusnya. Untuk kelompok ini, ada satu orang berperan sebagai calo dan seorang berperan sebagai pengirim alat.
Selain Elma, Margono, warga Wiyung, Surabaya, dan Suko Wahono, warga Tegalsari, Surabaya, turut diamankan. Suko Wahono adalah PNS Poltekes Surabaya yang bertugas mengantar alat ke Elma. Mereka ditangkap di sebuah SPBU UMM.
Menurut Wahyu, pada kelompok pertama, setiap peserta harus membayar Rp 160 juta. Sementara itu, untuk kelompok kedua, setiap peserta dikenakan tarif Rp 120 juta. Biaya itu harus dilunasi apabila peserta sudah dinyatakan lulus masuk Fakultas Kedokteran UMM.
Sebagai jaminan, peserta yang menggunakan jasa joki harus membayar uang tali Rp 1,5 juta dan menyerahkan ijazah asli serta kartu keluarga (KK).
"Kasusnya masih kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan," ungkap Wahyu.
Sebagai barang bukti dibawa ponsel, kabel dan peralatan elektronik lainnya. Mereka bisa dikenakan pelanggaran UU ITE (Informasi Teknologi Elektronik) pasal 32 ayat 2 jo pasal 48 ayat 2 UU 11/2008. Ancaman hukumannya sembilan tahun.

http://www.tribunnews.com/regional/2...telinga?page=3

Taruh HT di Sela Payudara Biar Lolos Masuk Fakultas Kedokteran
Selasa, 12 Mei 2015 04:11 WIB
+ Share
Taruh HT di Sela Payudara Biar Lolos Masuk Fakultas Kedokteran
Surya/Samsul Hadi
Pelaku joki masuk Fakultas Kedokteran UMM saat digeledah petugas keamanan.
TRIBUNNEWS.COM, MALANG -- Aparat Polres Malang dan panitia seleksi masuk Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membongkar dua modus perjokian di kampus UMM, Senin (11/5/2015).
Polisi menangkap lima peserta ujian dan dua orang yang diduga menjadi operator perjokian.
Kelima peserta yang ditangkap, yakni, Elam Arifiatul Sugito (EAS) asal Tulungagung, Khusnul Nurdianti (KN) asal Bima, Rafiq (R) asal Kota Batu, Brahmantio Prabu Wisnu Sadewo (BPW), dan RPL. RPL tidak satu kelompok dengan keempat peserta lain.
Sedangkan, dua orang yang diduga operator yang ikut ditangkap, yakni, Wargono dan Suko Wahono, keduanya asal Surabaya. Polisi masih mendalami keterlibat dua orang yang diduga sebagai operator perjokian dari luar ruang ujian ini.
Pembantu Rektor II UMM, Fauzan mengatakan ada dua modus perjokian yang berhasil dibongkar dari lima peserta yang ditangkap saat mengikuti ujian masuk di Fakultas Kedokteran UMM.
Modus pertama dilakukan secara tradisional. Modus ini hanya dilakukan satu peserta perempuan berinisial RPL. Peserta menggunakan alat komunikasi handy talky (HT) untuk berhubungan dengan joki yang berada di luar lokasi ujian.
“Peserta itu menaruh HT di sela-sela payudaranya. Modus pertama Ini caranya masih tradisional,” kata Fauzan.

http://www.tribunnews.com/regional/2...tas-kedokteran
0
5.1K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan