Fir'aun adalah sebutan bagi raja Mesir, salah satunya, Tutankhamun yang memiliki belati yang cukup panjang, berukuran 34,2 cm. Senjata ini ditemukan di sebelah makamnya. Ketika diteliti dengan sinar X, diketahui bahwa ternyata belati ini dibuat dari meteor! Diperkirakan, meteor ini jatuh pada tahun 2000 SM.

Prachett bukan orang biasa. Ia adalah novelis yang pernah mendapat gelar kehormatan dari ratu Inggris. Idenya juga sering aneh-aneh. Prachett tiba-tiba mendapat ilham untuk membuat pedang miliknya sendiri yang lain daripada yang lain.

Ia mulai mencari batu meteor untuk dijadikan bahan pembuat pedang. Sebanyak 81 kg besi dan beberapa keping meteroit ia temukan, dan kemudian dibuat menjadi pedang yang berlapis perak.

Nggak mau kalah, di Indonesia ada juga senjata yang terbuat dari meteor. Keris Kanjeng Kyai Pamor ini memilik keindahan yang tidak biasa. Katanya, keris ini dibuat dari batu meteor yang jatuh di Prambanan pada tahun 1749.

Pedang buatan James Sowerby ini juga terbuat dari meteor. Bentuknya juga sangat unik, melengkung dengan indah. Sowerby sendiri merupakan ahli sejarah dan kolektor batu meteor.

Pedang ini dibuat dari meteor yang jatuh di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Di gagang pedang ini, terdapat tulisan yang berisi bahwa pedang ini dipersembahkan pada Alexander I, Tsar Rusia zaman dulu.

Di India, meteorit ini kemudian diolah menjadi sebuah belati cantik untuk Raja Jahangir. Ketika meteorit ini jatuh ke Bumi, Jahangir memerintahkan pegawai kerajaannya untuk menggali meteorit yang masih panas ini. Meteorit tersebut langsung dibawa ke pandai besi untuk dibuat menjadi belati.

Jika kamu familiar dengan film Avatar The Last Airbender, tentu kamu mengenal Sokka. Dikisahkan, Sokka mempunyai sebuah pedang yang terbuat dari batu meteor. Pedang ini ternyata ada di dunia nyata!

Ahli pedang bernama Tony Swatton membuatnya sendiri. Bedanya terdapat pada pegangan pedang, milik Sokka berwarna hitam, sementara milik Swatton terdapat aksen garis-garis.

Pedang samurai satu ini dibuat dari batu meteor. Diperkirakan, pedang ini dibuat oleh ahli senjata bernama Yoshindo Yoshiwara. Meteor tersebut dipercaya sebagai lambang keharmonisan antara teknologi dengan benda-benda langit.