septiadi434Avatar border
TS
septiadi434
Bisakah MUI dipercaya?
Ada teman saya meminjamkan uang ke temannya. Si temannya memberi jaminan laptop. Ya sudah lah. Dipinjamkan. Hanya 1.2 juta kok.

Eh sesudah dipinjamkan, si peminjam mau minjam laptop yang dipinjamkan itu. Katanya butuh buat tugas. Pake sumpah demi Allah lagi.

Nah sekarang kamu jadi orang yang meminjamkan uang. Kamu percaya laptop yang kamu simpan atau kamu percaya "sumpah" si peminjam? Masak tidak percaya claim agama? Pake sumpah lho.

Dalam hal ini, si peminjam tidak mau mengembalikan laptop sampai 1.2 jutanya dibayar. Udah meminjamkan tanpa bunga kok malah dipersulit.

Bisa jadi si peminjam meminjam laptop untuk mengambil jaminan dan tidak ada niat bayar. Kalau sudah begitu hilang lah uang 1.2 juta. Tidak saja 1.2 juta hilang, harga diri yang meminjamkan juga hilang karena ketawan dia bisa dibohongi.

Di sini tidak perlu kita buktikan kalau si peminjam berniat jahat. Cukup kita tau kalau dia berniat jahat dia jadi bisa. Itu cukup untuk membuat kita tidak percaya.

Ini akal sehat lah. Kita bayar apa apa juga minta tanda terima kan? Memang ada diantara kita peduli yang menerima duit beragama atau tidak? Apapun agamanya kita pakai tanda terima. Karena kita percaya hal hal seperti tanda terima, rekaman percakapan, dan lain lain. Itu orang tidak bisa bohong. Jadi kita percaya. Kalau urusan duit, kita tidak percaya claim agama apapun karena yang membuat claim bisa bohong.

Sekarang kita lihat kasus MUI.

MUI bilang kita tidak boleh memilih pemimpin yang tapir. Meskipun pemimpin yang tapir ini jelas bersih. Kalau kita tidak pilih Ahok jadi gubernur, berapa trilyun lagi uang hilang karena korupsi?

Mungkin tidak MUI dibayar untuk "kampanye" oleh orang orang yang memang ingin trilyunan? Ya bisa saja kan. Lha kita mau percaya system yang sudah teruji atau opini agamanya MUI?

Kalau saya koruptor dan saya tahu kalau Ahok jatuh saya akan buat trilyunan, susah tidak sih saya bagi hasil ke MUI untuk membujuk orang untuk tidak pilih Ahok?

Di sini saya tidak perlu membuktikan kalau MUI berniat buruk. Cukup kita bisa lihat, kalau mereka bisa bohong dan untung. Itu artinya mereka tidak bisa dipercaya.

Kembali lagi ke laptop vs sumpah tersebut. Mana yang lebih bisa dipercaya? Sumpah demi Allah atau jaminan laptop?

Saya kira tidak beda jauh dengan MUI. Mana yang lebih bisa dipercaya? System anti korupsi seperti e-catalog, yang akan dipakai di seluruh Indonesia kalau sukses di Jakarta, dan dijamin akan menghabisi korupsi, atau fatwa MUI? Mana yang bisa dipercaya?

Tentu saja kita percaya system.

Mungkin banyak orang berpikir. MUI tidak bisa disamakan dengan peminjam uang ini. Kan MUI pangkatnya dan status socialnya lebih tinggi.

Oh ya? Apa bukan orang yang status sosialnya lebih tinggi lebih mungkin menipu?

Raja prancis pernah pesan lho ke Paus untuk mengeluarkan opini kalau gereja kristen konstantinopel itu sesat. Kebetulan pausnya menolak. Tapi di sini kita lihat, kalau di kelas atas, "pesan fatwa" itu biasa.

Agama boleh beda. Tapi apa yang Ahok bilang, "Jangan percaya orang" itu system yang umum di dunia.

Dan taruhannya bukan laptop atau 1.2 juta lagi. Taruhannya adalah uang trilyunan.

Masih ingat tidak kasus UPS yang 20 trilyun itu? Ini ada PLT tau tau anggaran DKI naik 2 trilyun. Kemana semua itu duit?

Kalau sampai kita kehilangan uang lagi, karena tidak pilih pemimpin yang bersih, yang hilang tidak hanya uang kita juga.

Semua politikus akan mencibir, tuh kan rakyat gampang dimakanin. Empuk. Nanti mereka makan uang kita lagi.

Masih percaya ama MUI?
Diubah oleh septiadi434 18-02-2017 10:12
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.7K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan