Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Pratikno belum bisa memastikan rencana pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan ini sebelumnya disebut-sebut akan digelar setelah pilkada serentak


"Saya tanyakan ke beliau (Presiden Joko Widodo) dahulu, sekarang ini kan masih pilkada dulu lah," kata Pratikno di di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Februari 2017.


Menurut dia, Presiden masih perlu memonitor perkembangan pilkada di Indonesia. Pasalnya, ada banyak daerah yang juga menggelar pesta demokrasi.


"Harus diingat, pilkada tidak hanya di Jakarta, di seluruh indonesia ada berapa? 101 (pilkada), jadi jangan seakan-akan kemudian Indonesia hanya DKI," jelas dia.


Rencana pertemuan mencuat setelah SBY kerap mengeluh tak bisa bertemu Jokowi. SBY bahkan menuding ada pihak yang menghalang-halangi pertemuannya dengan Presiden ke07 Indonesia itu.


Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan itu. Luhut mengatakan, pertemuan bisa terjadi dan lebih tepat dilakukan usai pilkada serentak, 15 Februari.


"Mungkin setelah Pilkada akan lebih pas. Tentu ada hitungannya lah," kata Luhut, 3 Februari


Namun, nasib pertemuan belum jelas, SBY sudah mengeluarkan pernyataan menyerang pemerintah. Dia menuding pemerintah berperan terkait penyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang menyeretnya dalam kasus kematian Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.


"Saya meyakini apa yang dilakukan Antasari ini tidak mungkin tanpa blessing atau restu kekuasaan," kata SBY, Selasa 14 Februari 2017.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...uan-jokowi-sby