Massa umat islam dipastikan akan mengikuti aksi massa untuk menuntut proses hukum Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dikenal dengan Ahok, atas dugaan penistaan agama, besok, Sabtu 11 Februari 2017 di Jakarta.
Apa yang bisa membuat umat islam dari berbagai daerah ini rela jauh-jauh meninggalkan kampung halaman mereka bahkan menginap di Masjid Istiqlal Jakarta.
Pertama, Ternyata mereka bukan hanya karena dorongan berunjuk rasa untuk menuntut ahok, namun yang lebih membuat mereka rela meninggalkan anak, istri dan pekerjaan demi panggilan hati nurani yakni untuk membela Alqur’an, Kata Cholil Nafis Ketua dari Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Itulah mukjizat Alquran sehingga dapat menggerakkan hati seantero Nusantara,” kata ketua MUI tersebut.
Demonstrasi memang dijamin oleh undang-undang sebagai hak rakyat Indpnesia untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya di depan umum, kata Peraih gelar Phd dari Universitas ternama di Malaysia ini.
“Tak boleh ada yang mencemohnya apalagi melarangnya,” katanya.
Yang Kedua, yang perlu di garis bawahi bahwa ia percaya, umat islam akan melakukanya dengan baik, dengan cara yang santun dan berakhlak. Tuntutan penegakan hukum harus adil dan dilakukan dengan taat hukum.
“Saya berharap jumlah yang demonstran yang besar itu tak membuat rusak lingkungan apalagi bangunan,” ujarnya.
Dan ternyata benar pernyataanya tersebut terbukti dengan tidak adanya rumput yang rusak sedikitpun atau bangunan yang rusak oleh para pendemo karna sudah dijaga oleh mereka atau “pasukan hijau”.



Menurut Cholil, keadilan yang diiinginkan oleh para umat ini sangatlah serius, karna mereka bergerak dengan tulus dan peduli dengan kasus ini. Dan berharap pemerintah dan aparat penegak hukum hendaknya sensitif terhadap aspirasi umat.
Yang ketiga, Meski hanya punya satu kaki Pak Ahmad ikut demo Ahok



Ahmad meski usia memasuki 60 tahun, masih tetap gigih melakukan aksi long march dalam unjuk rasa di kawasan Jalan Medan Merdeka. Luar biasanya lagi, Achmad, kakek asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah itu melakukan long march dengan satu kaki.
Ahmad mengungkapkan, ketidaksempurnaan fisiknya itu tidak membuat tekadnya untuk datang ke Jakarta surut. Apalagi, Ahmad yang berprofesi guru itu berangkat dari Palangkaraya sendirian.
"Enggak masalah meski saya kondisinya begini. Karena ini sudah saya rasakan sejak kecil jadi saya tidak mau memusatkan pikiran saya kepada sakit saya," ujar Ahmad.
Ongkos yang dikeluarkan Ahmad dari Palangkaraya ke Jakarta pun disebutnya tidak murah, namun dia enggan menyebut berapa nominal biaya perjalanannya Palangkaraya - Jakarta - Palangkaraya.
Setibanya di Jakarta, Ahmad berkumpul dengan adik adiknya yang tinggal di Samarinda dan Surabaya.
Melihat gigihnya tekad Ahmad datang ke Jakarta, Saiful, adik kandung Ahmad sempat merasa cemas dengan niat kakaknya yang ingin datang ke Jakarta sendiri. Namun, dia menyadari watak kakaknya yang begitu gigih.

"Cemas pasti, tapi saya tahu watak abang saya gimana. Apalagi ini aksi bela agama, tidak ada ruginya," tandasnya.

Yang keempat Bapak Jokowi-JK Berjalan Kaki Menuju Monas



Ditengah guyuran hujan lebat, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan kaki untuk mengikuti ibadah sholat Jumat di Monas bersama peserta aksi bela islam jilid 3 lainnya. Tentu saja kejadian ini membuat para peserta aksi 212 terkejut. mereka serentak berdiri menyambut orang no 1 dan no 2 di Indonesia ini bergabung dalam ibadah solat jumat tersebut.
Dan yang kelima, banyak yang mendukung dengan apa yang mereka punya seperti Para penjual roti mengikhlaskan dagangannya untuk para peserta Aksi Bela Islam III, Masyaa Allah



ada juga Makelar Sedekah menyediakan genset agar para peserta aksi bisa mengisi baterai ponsel mereka yang telah habis.



Dan ada juga sebuah perusahaan yang mendukung pendemo aksi bela islam ini dengan salah satu produknya



Dan terakhir yang terbaru dengan menempuh perjalanan 4 hari 4 malam, kafilah aksi 112 dari NTT sudah tiba di Masjid Istiqlal



Ketua Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Shihab mengumumkan Aksi 112 pada Sabtu 12 Februari 2017 yang sedianya akan dilaksanakan di Monas diganti di Masjid Istiqlal.
Dan ternyata... masya Allah... sambutan umat Islam untuk hadir Aksi 112 sedemikian besar. Bahkan dari berbagai pelosok tanah air sudah berdatangan di Masjid Istiqlal. Salah satunya adalah kafilah umat Islam dari NTT yang menempuh perjalanan 4 hari 4 malam.
"Saya dari jauh datang kesini perjalanan empat hari empat malam.... Ini jihad," kata pimpinan kafilah dalam video yang beredar di sosial media dan chanel Youtube.
Mereka jauh-jauh datang, "Karena saya melihat tiang agama Islam sedang diruntuhkan. Kalau kita sesama Islam tidak membangun kekuatan, kita semua akan mendapat celaka," tegasnya.

Itulah sebagian Ulasan tentang mukjizat bagaimana Umat islam yang tergerak hatinya untuk membela agamanya dan menharapkan keadilan yang sesungguhnya.