Salman bin Abdulaziz al-Saud ketika masih berstatus putra mahkota sebelum akhirnya menjadi Raja Arab Saudi saat ini. Foto diambil pada 6 Januari 2015.
Awal Maret 2017 akan menjadi peristiwa bersejarah untuk hubungan Indonesia dan Arab Saudi. Sang Raja rencananya bakal berkunjung ke Jakarta. Pihak Arab Saudi menyebutnya al-ziyarah al-dhomah atau mega kunjungan karena Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud datang bersama rombongan besar, sekitar 800 orang.

Tidak hanya para menteri yang ikut mendampingi Raja Salman. Ada pula anggota parlemen dan kalangan pengusaha yang mengikutinya. Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak 47 tahun silam ketika Raja Faisal bin Abdul Aziz datang ke Indonesia pada Juni 1970.

Raja Salman datang sebagai bentuk balasan atas kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada September 2015 lalu. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan, telah melakukan pertemuan dengan Kepala Protokol Kerajaan, Dr. Khaled bin Saleh al-Abbad.

"Kami menyampaikan secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017, lengkap dengan susunan agendanya," kata Agus dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, Kamis (26/01/2016

Rencana ini telah diupayakan kedua belah pihak sejak Maret tahun lalu. Titik terang baru muncul ketika Agus menyerahkan Credential Letter pada 22 Juni 2016. Pada saat itu, Agus diberikan waktu lima menit untuk menyampaikan beberapa paragraf pesan tersebut kepada Raja Salman. "Saya sampaikan, pertama, salam dari Bapak Presiden RI Joko Widodo," ujar Agus.

Lalu, pesan kedua yang Agus sampaikan adalah bangsa Indonesia sangat merindukan Kunjungan Yang Mulia Khadimul Haraiman. "Sudah 47 tahun kami menanti kunjungan Yang Mulia," katanya. Kalimat tersebut ternyata menggugah Sang Raja, sehingga ia mengatakan insya Allah dalam waktu yang tepat akan sangat senang berkunjung ke negara yang masih bersaudara, Indonesia.

Rencana kunjungan ini kemudian memunculkan isu kalau Raja Salman bakal ketemu dengan Imam Besar Fron Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Semua bermula dari sebuah status Facebook akun Rudy Razi pada 22 Januari lalu. Di dalam status itu tertulis kedatangan Raja Salman karena gerah melihat keadaan muslim di Indonesia yang terus disudutkan. Pesan itu telah tersebar lebih 32 ribu kali dan disukai sekitar 47 ribu pengguna Facebook serta menjadi viral di dalam perbincangan media sosial.

Kedutaan Arab Saudi di Jakarta pada Jumat lalu membantah hal tersebut. Pihak kedutaan memastikan tak ada rencana Raja Salman bertemu dengan Rizieq Shihab. Lawatan Sang Raja khusus untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi.

Kunjungan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara serta membahas berbagai bidang kerja sama. "Berkaitan dengan apa yang tersebar di situs jejaring sosial selain pernyataan di atas adalah informasi tidak benar," demikian yang tertulis dalam keterangan pers Kedutaan Arab Saudi.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...g-ke-indonesia

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Menafsirkan kemunculan Antasari Azhar di debat Pilkada DKI

- Lagi, Muhammad Rizieq Shihab diadukan ke polisi

- Kasus Patrialis Akbar dan kekecewaan istana