gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Senior Mapala UII: Luka Korban Terjadi karena 'Faktor Alam'

Yogyakarta, GATRAnews - Salah satu korban The Great Camping (TGC) Ke-37 Mapala Unisi, Syait Asham, dinyatakan tidak lolos dalam pemeriksaan kesehatan sehari sebelum mengikuti kegiatan praktek materi bertahan di alam alias survival. Tim Investigasi dan Pencari Fakta dari Mapala Unisi menyatakan bahwa luka yang diderita korban disebabkan "faktor alam".

Kondisi Syait yang tidak lolos pemeriksaan ini disampaikan Ketua Pelaksana TGC ke-37 Wildan Nuzula saat jumpa pers di kampus UII Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Jumat (27/1). “Kegiatan survival di alam rencana dilaksanakan pada 18-22 Januari, ini merupakan materi ke 6 dari 10 materi yang diberikan. Sehari sebelumnya, pemeriksaan dilakukan dengan bekerjasama dengan Mapala Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS) dan hasilnya yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut survival serta kami istirahatkan dari kegiatan,” jelas Wildan. Dalam kegiatan survival ini, peserta dilepas ke daerah khusus yang sudah ditentukan dan berjarak 1,5 km dari basecamp. Dengan hanya membawa air satu jirigen, peralatan memasak, garam dan pisau, peserta ditantang untuk bertahan di alam bebas dengan mengkosumsi makanan dari alam. Dibagi dalam 5 kelompok, 37 peserta yang terdiri dari 34 mahasiswa dan 3 mahasiswi didampingi oleh tiga pendamping yang sudah dibekali standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan panitia. Dalam pembagian kelompok ini, Syait dan Fadhli tergabung dalam regu lima, sedangkan Ilham Nur Padmy Listia Adi berada di regu satu. Kegiatan survival ini pun dihentikan tanggal 20 Januari karena Muhammad Fadhli mengalami kondisi kritis yang kemudian meninggal dunia, disusul Ilham dan Syait. “Kami mengakui bahwa kedua almarhum pertama memang menyatakan pengunduran diri karena tidak kuat dengan kondisi cuaca yang terus-menerus memburuk. Namun panitia sepakat tidak akan pulang jika tidak bersama-sama dengan 37 peserta,” lanjut Wildan. Hasil otopsi dari RS Bethesda menyatakan di seluruh tubuh Syait ditemukan luka, yakni pada dada sebelah kanan. Luka tersebut berimbas pada paru-paru kanan. Ada pula memar di punggung hingga goresan di tangan korban. Ketua Tim Investigasi dan Pencari Fakta II Achiel Suyanto menyatakan bahwa kondisi luka lecet yang diderita oleh korban disebabkan adanya gesekan rating maupun tanah karena peserta banyak yang menggunakan baju yang berukuran pas tubuh. “Sedangkan untuk kuku yang lepas, bisa kami simpulkan karena kondisi basah yang terus-menerus dan menyebabkan timbulnya jamur di kaki karena peserta tidak ganti sepatu saat kegiatan,” jelas Achil. Mengenai dugaan kekerasan dilakukan saat kegiatan, Achil menyatakan dalam SOP yang sudah didapatkan Rektorat tidak ada kegiatan atau kata-kata yang mengisyaratkan kekerasan. Namun jika kekerasan itu terjadi di lapangan, maka itu di luar perkiraan panitia dan sekarang dalam proses penyelidikan. Sementara itu, mulai hari ini 10 peserta yang sempat dirawat inap di RS JIH sudah dinyatakan bisa pulang. Terkait pengunduran Harsoyo sebagai Rektor, sejumlah mahasiwa UII menyatakan penolakan pada Kamis (26/1) malam dan dilanjutkan pada Jumat siang ini. Bertajuk 'UII Berdoa' , mereka menilai Harsoyo tak pantas mundur karena seharusnya Mapala UII yang bertanggung jawab.⁠⁠⁠⁠ 

Repoter: Arif Koes
Editor: Nur Hidayat
 

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...na-faktor-alam

---


- Surat Pernyataan 'Tidak Menuntut' Korban Mapala UII Gugur Jika Terbukti Pidana
0
2.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan