Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Tajudin si Penjual Cobek Dapat Modal Jualan dari Kang Dedi Mulyadi


Sepuluh hari sudah Tajudin (42) kembali bersama keluarganya di rumah setelah ditahan karena tuduhan eksploitasi anak. Tajudin kini bisa hidup bebas di Kampung Pojok, RT 4 RW 10, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Meski sudah kembali ke rumah, Tajudin tak bisa melupakan sisa trauma karena ditahan akibat tuduhan eksploitasi anak. Dia masih enggan beraktivitas karena terbayang tragedi 'penyergapan' yang menimpanya pada 14 April 2016 sekira pukul 22.00 WIB silam.

"Saya masih trauma. Tadi juga diundang ke sini masih takut kalau tiba-tiba diculik atau ditangkap lagi," jelas bapak tiga anak itu saat diundang Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD I Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, untuk menemaninya buka puasa di rumah dinas Bupati Purwakarta, Senin (23/1/2017) petang.

Saat ini, lanjut Tajudin, dirinya masih sering melamun di rumah untuk mengobati rasa traumanya. "Ya, sesekali buat kerajinan kaya asbak dari botol Aqua bekas seperti saat di penjara," katanya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobekBupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom)


Untuk kehidupan sehari-hari, Tajudin masih mengandalkan uang bantuan dari saudara dan tetangganya. Saat ini sejumlah utang yang dipinjam sejak dirinya ditangkap dan ditahan sudah menumpuk dan menunggu untuk segera dilunasi.

Semula, untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya, Tajudin sejak lama berjualan cobek ke Jakarta dengan penghasilan rata-rata Rp 500-750 ribu per bulan. Selain itu, istrinya membantu dengan membuka warung kecil-kecilan di rumah.

"Tapi, semenjak hamil sampai kemarin melahirkan dan sampai sekarang warung tutup. Mau buka lagi belum ada modal," ujarnya.

Rencananya Bupati Dedi juga akan mempekerjakan Tajudin sebagai tenaga kebersihan di kantor Golkar Jabar dengan gaji Rp 2,5 juta per bulan. Selain itu, dia memberikan sejumlah uang sebagai modal untuk kembali berjualan.

"Ini uang untuk modal, nanti anak Bapak (Tajudin) yang pertama suruh bantu-bantu berjualan sepulang sekolah. Tapi ini jangan diartikan mempekerjakan anak, ini seperti pendidikan vokasional di Purwakarta. Biar anak tahu bagaimana orang tua susahnya cari uang, sekaligus belajar secara aplikatif dan produktif," beber Dedi.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobekBupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom)


Dalam jamuan makan tersebut, Dedi, yang rutin puasa Senin-Kamis, sama-sama makan dengan Tajudin yang datang dengan anak pertamanya dan kakak iparnya. Mereka duduk satu amparan dengan menggunakan karpet yang biasa menjadi tempat Dedi makan bersama. Seperti biasanya, Dedi menyajikan berbagai makanan khas Purwakarta, seperti ayam bakakak dan sate maranggi.

https://news.detik.com/berita/d-3403...030.1480355795

KETIDAK ADILAN MENJADI TELAH MEMBUAT ORANG KECIL HARUS MENDEKAM PENJARA, TERPISAH DARI KELUARGA, TAK BISA MENAFKAHI, HILANG NAMA BAIK

0
1.8K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan