Internazionale Milan saat ini bisa dikatakan menjadi salah satu tim di Serie A yang cukup mencuri perhatian. Sempat terpuruk di awal musim saat ditangani Frank de Boer, kini I Nerazzurri mampu bangkit setelah diasuh Stefano Pioli.



Memang jika dilihat dari segi peringkat, saat ini Inter masih berada di luar zona Eropa, tepatnya berada di posisi keenam dengan koleksi 36 poin. Bahkan jika dibandingkan dengan pencapaian mereka musim lalu, posisi Inter saat ini lebih buruk. Di fase yang sama di musim 2015-16, Mauro Icardi dkk. berada di posisi ketiga dengan koleksi 40 poin, meski pada akhir musim mereka harus puas finis keempat dengan total 67 poin.

Serie A sendiri masih menyisakan 18 pertandingan lagi hingga akhir musim. Itu berarti secara matematis Inter masih memiliki peluang untuk mengumpulkan 54 poin tersisa, meski tentunya tak akan semudah membalikkan telapak tangan. Mengingat tim-tim besar seperti Juventus, AC Milan, AS Roma, Lazio, dan Napoli masih akan mereka hadapi. Belum lagi tim-tim medioker yang kerap menghasilkan kejutan, semisal Fiorentina dan Genoa.

Jika mengacu kepada papan klasemen akhir di musim lalu, Inter paling tidak harus mengumpulkan 44 poin lagi untuk bisa kembali berlaga di Liga Champions, setelah terakhir kali berpartisipasi pada musim 2011-12 silam. Di musim lalu, AS Roma yang berada di peringkat ketiga sukses mengumpulkan 80 poin di akhir musim dan berhak mendapat satu tiket ke babak play-off Liga Champions.

Taji Seorang Stefano Pioli



Pioli datang ke Giuseppe Meazza di tengah kondisi yang terbilang kurang baik. Dia memiliki beban untuk kembali mengangkat moril para pemain yang terpuruk setelah menjalani awal musim buruk bersama De Boer. Eks arsitek Lazio tersebut datang jelang pekan ke-13, dan langsung dihadapkan dengan pertandingan akbar kontra saudara sekota, AC Milan. Laga itupun berakhir sama kuat 2-2.

Sebelum Pioli datang, I Nerazzurri masih tertahan di posisi kesembilan dengan koleksi 17 poin, hasil dari lima kemenangan, dua hasil imbang, dan lima kali menelan kekalahan.

Langkah awal Pioli bersama Inter pun tak begitu mulus. Setelah seri melawan AC Milan, Inter kembali gagal meraih poin, kali ini di pentas Liga Europa setelah ditaklukan Hapoel Be'er Sheva. Setelah itu Inter sukses meraih tiga angka pertama bersama Pioli setela menaklukan Fiorentina di Serie A. Namun di pekan selanjutnya, Inter kembali takluk, kali ini dari Napoli.

Kekalahan dari Napoli pada awal Desember tahun lalu sejauh ini menjadi yang terakhir untuk Inter Milan. Setelah itu, Inter mengamuk. Tercatat mereka selalu meraih kemenangan dari tujuh laga di semua ajang. Tak hanya itu, catatan selisih gol mereka cukup impresif. Mencetak 16 gol dan kemasukan enam kali.

Dengan melihat catatan impresif Inter belakangan ini, bukan tidak mungkin dahaga untuk tampil di kompetisi tertinggi di Eropa bisa mereka akhiri. Mampukah Inter melakukannya?