sumbu.pendekAvatar border
TS
sumbu.pendek
Begini Cara Google 'Mengubah' Markas FPI jadi DPP Fitsa Hats
Begini Cara Google 'Mengubah' Markas FPI jadi DPP Fitsa Hats
Susetyo Dwi Prihadi, CNN Indonesia Rabu, 11/01/2017 12:53 WIB





Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa bulan lalu, warga Amerika Serikat heboh, nama gedung pencakar langit Donald Trump, yakni Trump Tower berubah menjadi Dumb Tower di Google Maps. Sontak Google pun disalahkan sembari meminta maaf, layanan ini mengembalikan ke nama semula.

Di Indonesia, sejumlah netizen Indonesia heboh, karena nama markas pusat Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) berubah menjadi DPP Fitsa Hats. Saat ditelusuri memang alamat Jalan Petamburan III itu sempat diubah, sampai kemudian dibetulkan oleh pihak Google.
Lihat juga:Soal 'Fitsa Hats', Novel FPI Akan Laporkan Ahok

Nama Fitsa Hats sendiri merupakan kata yang sempat heboh awal pekan lalu, saat Saksi persidangan terdakwa penistaan agama Basuki T.Purnama Sekjen FPI Habib Novel menuliskan plesetan dari Pizza Hut tersebut.





Google Indonesia memang mengirimkan permohonan maafnya. "Ada kesalahan nama tempat yang muncul di Google Maps yang tidak seharusnya terjadi, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki isu ini," kata perwakilan Google Indonesia kepada detikINET, dan dikutip CNNIndonesia.com.

Bagaimana mungkin Google Maps bisa 'salah'?

Seperti diketahui, layanan peta digital milik Google ini mendapatkan informasi mengenai landmark dari perusahaan pemetaan, TeleAtlas. Namun, sejak tahun 2011, update informasi bisa didapatkan oleh pengguna Google melalui Google Maps Maker.

Google Map Maker dapat diakses oleh siapa pun dengan akun Google dan dapat dibuka melalui semua jenis browser.

Google sendiri menyarankan kepada pengguna untuk menambahkan detail jalanan yang akan sangat membantu pengguna lainnya, seperti keterangan jalan satu arah, danau di dalam taman (yang selama ini hanya terlihat sebagai wilayah berwarna hijau), dan lain sebagainya. Pengguna juga bisa menambahkan tempat, seperti toko-toko yang baru dibangun dan tempat publik lainnya.

Selain menambahkan tempat-tempat baru dan detail, pengguna juga dapat mengoreksi keterangan atau informasi yang telah ditambahkan oleh pengguna lainnya jika informasi tersebut memang dirasa kurang tepat.

Akan tetapi, Google sebelum akan meninjau ulang sebelum update terbaru itu benar-benar dipublikasi.

Nah, dari aplikasi Google Maps Maker itulah, perubahan nama bisa terjadi.

Bila DPP FPI berubah menjadi DPP Fitsa Hats, memang di sini ada kelalaian Google karena membiarkan masukan iseng dari pengguna peta digital itu berhasil diloloskan.

Yah kelalaian ini masih bisa dimaafkan, karena di negara asalnya saja, Trump bisa berubah menjadi Dumb.

Google Indonesia sendiri mengakui, meski laporan pengguna membuat penamaan lokasi di Google Maps menjadi lebih cepat, terkadang hal tersebut sering disalahgunakan oleh pengguna. Terlebih jika banyak orang yang melaporkan tempat dengan nama tertentu.

"Secara keseluruhan ini memberikan kami data yang komprehensif dan up-to-date, namun kami menyadari adanya kemungkinan untuk munculnya inakurasi dari sumber-sumber ini.

(tyo)


http://www.cnnindonesia.com/teknolog...pp-fitsa-hats/


Semua ini akibat Gigi Omfong... Nyebut Pizza... jadi Fitsa... karena anginnya lolos dari sela2 Gusi...
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan