Ane memang anak desa gan, desa ane ini masih sangat sederhana sekali, masih dipinggir hutan dan kebun2 sawit. Nama desa ane juga Desa Baru, karena memang baru diresmikan.

Singkat cerita Di desa ane Ada seekor babi piaraan..

Si babi ini selalu bikin kotor dan bikin rusak halaman dan kebun milik orang..
Sehari-hari mengeluarkan kotoran yg berceceran di mana-mana..

Baunya yang tidak sedap sudah sangat mengganggu warga..

Tapi warga masih berdiam diri karena maklum, Ia hanyalah seekor BABI..

Semakin hari si babi semakin tidak terkendali, bahkan sampai mengotori tempat suci warga desa ane..

Tentu saja warga marah.. Warga melaporkan ke RT agar si babi dikendalikan (dikurung) oleh pemiliknya..

Tetapi sang RT bukannya menasihati pemilik babi, malah terkesan membela babi dan si pemilik babi..

Akhirnya warga marah..
Warga mendatangi RT menuntut agar si babi dan pemilik babi di kendalikan (dikurung), Supaya tidak membuat kerusakan yang lebih parah..

Tapi apa mau dikata..
RT malah ketakutan dan sibuk menyalahkan warga, termasuk ane…

PAK RT menuduh kemarahan warga terhadap babi itu ada yg bayar..

PAK RT terus menuduh warga orang-orang yang arogan..

PAK RT terus menuduh warga sebagai orang-orang yang tidak toleran..

PAK RT malah mencoba mengadu domba warga..

PAK RT lalu mencoba menggertak warga untuk menakut nakuti..

Padahal biang masalahnya Cuma seekor babi piaraan..

Babi piaraan yang liar karena tidak dikendalikan oleh pemiliknya..
Apa sih susahnya mengendalikan si Babi dan Pemiliknya?

Apakah pemilik babi memang ada kaitannya dengan sang RT desa kami ini ?

Entahlah..
Berharap tidak ada lagi Babi2 Piaraan yg merusak..


Dasar Babi!

Doakan ya gan, semoga desa ane cepet berkembang dan sejahtera seperti agan2 yg tinggal di kota.. semoga desa ane tetep aman, nyaman dan tentram..