BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Penembakan di klub malam Istanbul, 39 tewas

Petugas medis bergegas menyelamatkan korban serangan di klub malam Reina, Istanbul, Turki, pada 1 Januari dini hari waktu setempat.
Turki memasuki 2017 dengan langkah yang digayuti kekerasan. Pasalnya, sekitar satu jam setelah melalui titik pergantian tahun, kabar mengenai serangan bersenjata terekam di sebuah klub malam Istanbul.

Diwartakan sejumlah media internasional, salah satunya The New York Times, 39 tewas dan puluhan lainnya mengalami cedera setelah seseorang bersenjatakan senapan serbu Kalashnikov merangsek dan memuntahkan peluru sekenanya.

"Ia lebih dulu menghabisi petugas kepolisian di luar, lantas seorang warga sipil," ujar Gubernur Provinsi Istanbul, Vasip Sahin, dikutip koran Amerika Serikat itu pada Sabtu (31/12) waktu AS. "Setelah berada di dalam, ia menembak ke arah mana saja, dan tanpa ampun membunuh warga takbersalah yang datang hanya untuk merayakan Tahun Baru".

Sekitar 16 orang dari daftar tewas adalah warga asing, dan hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Namun, Gubernur Sahin telah menyebutnya sebagai "aksi teror".

Reina, nama lokasi penembakan itu, menjadi salah satu tempat yang populer di mata penduduk setempat dan pelancong luar negeri. Ketika serangan terjadi, sekitar 500 hingga 600 orang memadati klub yang menghadap Selat Bosporus.

Beberapa pengunjung bahkan dilaporkan menceburkan diri ke selat yang tengah terpapar udara dingin Desember. Mereka berhasil diselamatkan oleh polisi.

Pihak berwenang belum berhasil mengenali pelaku yang pada saat beraksi--menurut sejumlah saksi--mengenakan pakaian Sinterklas.

Beberapa hari sebelum penembakan berlangsung, Nashir Media Foundation, yang diketahui mendukung ISIS, menyiarkan tiga pesan yang menyerukan agar para penyerang soliter di Barat mengubah musim liburan menjadi hari-hari penuh "kengerian dan darah".

Yayasan itu merekomendasikan tiga sasaran: klub malam, pasar, dan bioskop.

Nashir Media pun mengancam Turki. "Serang kedutaan besar dan konsulat Turki serta semua negara koalisinya," demikian bunyi pesan itu.

Pada 19 Desember, Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey G. Karlov, 62 tahun, tewas ditembak di sebuah galeri seni di Ankara, Senin (19/12). Ia belum lama berbicara di podium ketika sejumlah peluru bersarang di punggung dan merobohkannya.

Kala itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa aksi penembakan itu bersifat provokatif.

"Kami tahu (aksi penembakan) ini hanya sebuah provokasi yang diarahkan untuk meruntuhkan proses normalisasi hubungan antara Turki dengan Rusia," ujar Erdogan. "Tapi, pemerintah Rusia dan Turki takkan terpancing provokasi sedemikian".

Tahun ini sendiri, Turki telah mengalami beberapa serangan fatal yang terjadi di sejumlah tempat.

Pada 10 Desember, serangan bom ganda menggetarkan stadion sepak bola di Istanbul dan menewaskan 44 orang. Kelompok bersenjata dari suku Kurdi mengaku bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.

Sementara, pada pertengahan tahun, tepatnya 20 Agustus, bom mengacaukan sebuah pesta pernikahan di Gaziantep. Dalam serangan yang menewaskan setidaknya 30 orang, IS dicurigai menjadi otak serangan.

Mundur lebih ke belakang pada 28 Juni, bandar udara Ataturk di Istanbul menjadi lokasi penembakan dan peledakan yang menewaskan 41 orang. Insiden itu diduga dilancarkan oleh ISIS.

Pada 13 Maret, milisi Kurdi meledakkan sebuah mobil di Ankara dan menewaskan 37 orang. Sebulan sebelumnya, pada 17 Februari, 28 orang terbunuh dalam sebuah serangan yang membidik iring-iringan tentara di Ankara.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...anbul-39-tewas

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Di balik sentimen anti Tiongkok

- Akhir pelarian Santoso

- Ketua DPD diciduk KPK

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan