Denpasar, GATRAnews - Ada sisi lain dari kasus pembunuhan Angeline di Bali yang berujung pada vonis seumur hidup bagi Margriet Christina --ibu angkat Angeline--. Berbagai laporan ke para pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar. Jumlah laporan kekerasan terhadap anak yang masuk mencapai lebih dari 100%!

Pada tahun 2014, kami hanya menangani 44 kasus. Setelah kasus Angeline ini, langsung naik 100% lebih. Hingga jelang akhir tahun ini sudah mencapai 112 laporan. Yang agak tinggi kasus seksual dan juga anak-anak yang berhadapan dengan hukum," jelas Ketua Harian P2TP2A Kota Denpasar Luh Putu Anggreni, di Denpasar, Selasa (27/12) siang.Lebih lanjut Anggreni menyatakan, pihak P2TP2A Kota Denpasar berupaya untuk memberikan pendampingan terhadap anak-anak yang telah menjadi korban, terutama saat mereka harus berhadapan dengan pihak kepolisian. "Kami terus upayakan agar mereka tidak sendiri," katanya."Tapi pendampingan itu tidak hanya di jalur hukum. Kami juga melakukan audiensi dengan pihak sekolah," tambah Anggreni, seraya menyatakan bahwa berhadapan dengan masalah hukum menjadi salah satu hal yang kerap dihadapi P2TP2A Kota Denpasar. Sementara, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi menyatakan, kehadiran P2TP2A Kota Denpasar dalam melakukan pendampingan bagi anak-anak yang bermasalah dengan hukum, merupakan salah satu gerakan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam melindungi hak anak di Kota Denpasar. Peran serta dari seluruh stakeholder serta sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, lanjut Laksmi, mampu mewujudkan upaya perlindungan hukum bagi anak-anak di Kota Denpasar. "Pak Wali Kota Denpasar juga sudah punya inisiatif terkait Denpasar Kota Layak Anak. Dan inisiatif tersebut disambut oleh masyarakat dan dunia usaha," katanya.Namun harapan Pemerintah Kota Denpasar, kata Laksmi, tak hanya semata memperoleh penghargaan dalam mewujudkan ibu kota Bali ini sebagai Kota Layak Anak. "Apa yang kita sudah capai ini merupakan bentuk motivasi untuk mewujudkan kesejahteraan bagi anak-anak di lingkungan Kota Denpasar," harapnya."Mudah-mudahan, Denpasar bisa `naik kelas`, Denpasar Kota Layak Anak 2020," demikian Laksmi.

Editor: Edward Luhukay

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/bali-...kasus-angeline

---


- Sisi Lain dari Kasus Angeline