Disebuah hutan belantara, hidup seekor kelinci yang terlahir kurang beruntung ; salah satu telinga kelinci tersebut lebih pendek daripada telinga yang lain dan dia bertubuh lebih mungil bila dibandingkan dengan kelinci lainnya. Kekurangan tersebut membuat para kelinci lain seringkali mengejek dan meremehkannya, bahkan tak jarang juga dia dia dijahili dengan dilempari batu, wortel busuk ataupun benda-benda lainnya. Namun kelinci tersebut adalah kelinci yang sabar dan juga pintar, dia sama sekali tidak mengindahkan olok-olok dan ejekan hewan-hewan lain dan hanya membalas mereka dengan senyuman.

Pada suatu pagi yang cerah sang kelinci memutuskan untuk berjalan-jalan sembari mencari makanan. Di sepanjang perjalanan sang kelinci mendengar celotehan-celotehan dari hewan lain




Sang kelincipun hanya bisa tersenyum dan berlari meninggalkan mereka. Sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya dia merasa sedih diperlakukan seperti itu. Maka ia berlari dan terus berlari menuju lebatnya hutan, tanpa memperhatikan arah. Tiba-tiba dia melihat tumpukan daun kering yang terlihat janggal, dengan sekuat tenaga ia menghentikan laju larinya dan mengamati tumpukan daun tersebut.

Sang kelinci yang kelelahan pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di pepohonan rindang dekat tempat tersebut. Ketika Sang kelinci bertistirahat, tiba-tiba terdengar sayup teriakan minta tolong


Sang kelinci yang mendengar teriakan minta tolong tersebut bergegas lari menuju arah suara itu. Beberapa menit kemudian sang kelinci sampai kepada sumber dari teriakan minta tolong tersebut, ternyata disana terlihat serigala jahat yang kelaparan sedang mengais lubang yang merupakan rumah para kelinci.


Namun tak satupun hewanyang berani untuk maju dan menolong kelinci-kelinci malang tersebut. Rusa dan tupai pun terlihat ketakutan untuk melawan serigala jahat. Sang kelinci yang merasa iba pada para kelinci yang berada didalam lubang tersebut mengambil batu dan melemparkannya kearah serigala jahat



Serigala jahat menoleh kearah sang kelinci, menatapnya tajam dan berlari mengejar sang kelinci. Sang kelinci yang telah melihat serigala berlari kearahnya memutuskan untuk berlari secepat mungkin menuju lebatnya hutan untuk menjauhkan serigala tersebut dari rumah para kelinci. Sang kelinci berlari dan terus berlari, berkat tubuh mungilnya, ia bisa dengan mudah menembus semak-semak dan pepohonan. Akan tetapi itu tak membuat serigala jahat menyerah untuk mengejarnya. Sang kelinci kemudian teringat dengan lubang jebakan sang pemburu, ia pun segera mengubah arah dan mengarahkan serigala tersebut menuju lubang jebakan sang pemburu. Setibanya di Lubang jebakan pemburu, sang kelinci melompat tinggi melewati lubang tersebut, sementara serigala jahat yang tak mengetahui perihal lubang jebakan, terperosok kedalamnnya.


Hewan-hewan lain didekat tempat tersebut yang mendengar lolongan dari serigala jahat mulai berdatangan. Mereka merasa kagum terhadap kecerdikan sang kelinci



Para kelinci yang telah diselamatkan oleh sang kelinci juga mulai berdatangan ketempat tersebut




Sang kelinci pun berjalan pulang bersama para hewan lain. Mereka semua menjadi teman dan hidup bersama dengan bahagia.