- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ulama Malaysia: Umat Muslim Boleh Ucapkan Selamat Natal
TS
saya.a1
Ulama Malaysia: Umat Muslim Boleh Ucapkan Selamat Natal
Quote:
Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pernyataan seorang ulama senior di Kuala Lumpur, Malaysia memicu perdebatan. Ia berpendapat boleh saja bagi umat muslim mengucapkan "Selamat Natal."
Mufti Zulkifli Mohamad Al Bakri, yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai kepala ulama untuk Wilayah Federal Kuala Lumpul, Putrajaya, dan Labuan menuliskan di laman media sosial Facebook, bahwa dia telah banyak menerima pertanyaan tentang hukum memberikan ucapan selamat Natal.
Pendapat Mufti yang tak mempersoalkan ucapan "Selamat Natal" kepada umat Kristen itu didasarkan pada keputusan dewan fatwa nasional Malaysia.
Fatwa tersebut menyatakan bahwa mengucapkan salam kepada non-muslim selama hari besar mereka "diperbolehkan" dengan catatan, tidak memuliakan agama yang bersangkutan atau menggunakan simbol-simbol agama.
"Ini tidak lebih dari sekadar ucapan belaka untuk mengekspresikan kebahagiaan dan kegembiraan bagi mereka yang merayakan," kata Mufti dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Straits Times, Kamis, (22/12/2016).
Dia menegaskan, menyampaikan "Selamat Natal" diperbolehkan ketika dimaksudkan untuk mengucapkan selamat atas hari besar agama lain tanpa memuliakan agama tersebut.
Pada Januari lalu, Zulkifli juga sempat melakukan hal yang mengagetkan sejumlah pihak. Ia bertemu dengan Uskup Agung Katolik Roma Kuala Lumpur, Julian Leow Beng Kim dan memeluknya dengan hangat.
"Ada banyak isu yang kami bahas bersama, terutama yang berkaitan dengan konsep masyarakat multikultural, toleransi, dan semangat saling menghormati agama lain," tulis Zulkifli di laman Facebooknya.
Pertumbuhan konservatisme Islam di kalangan masyarakat Malaysia yang multikultural disebut telah menguji perbedaan antar kalangan.
Sementara itu, ucapan "Selamat Natal" telah menjadi polemik di Malaysia sejak tahun 2014. Saat itu seorang aktivis Islam dari kelompok Ikatan Muslimin Malaysia mengatakan, tidak tepat bagi muslim untuk mengucapkan "Selamat Natal" atau merayakan Natal dengan teman-temannya yang beragama Kristen.
Namun jauh sebelumnya, tepatnya pada tahun 2006, isu ini juga telah menjadi sorotan. Kala itu, kepala departemen hukum perusahaan asuransi, Takaful Malaysia mengatakan kepada para stafnya yang muslim bahwa mengucapkan "Selamat Deepavali" bertentangan dengan ajaran Islam.
Tak lama, penasihat agama perdana menteri, Datuk Abdullah Mohamad Zin mengkritikan pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa saling mengucapkan selamat pada perayaan hari besar agama lain penting bagi keharmonisan masyarakat Malaysia yang multikultural.
"Dia (Takaful Malaysia) tidak berwenang untuk mengatakan hal tersebut karena mirip dengan sebuah fatwa. Hanya badan Islam pemerintah yang dapat mengeluarkan fatwa," kata Abdullah.
http://global.liputan6.com/read/2685...adline_click_1
hmmm beda ya..
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
4K
Kutip
47
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan