mangkrakmakerAvatar border
TS
mangkrakmaker
Natal, Pemuda Muhammadiyah Jabar Tidak Akan Ikut Jaga Gereja
BANDUNG, (PR).- Pemuda Muhammadiyah se-Jawa Barat diimbau untuk menguatkan toleransi beragama yang tulus namun tidak salah kaprah. Toleransi pun tidak boleh dipahami sempit dengan ikut menjaga rumah ibadah pemeluk agama lain.

Itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana. Ia menyerukan kepada semua jajaran pengurus daerah di 26 kabupaten/kota, agar memahami toleransi antaragama.
Ia menegaskan, pengamanan rumah ibadah hendaknya diserahkan penuh ke aparat kepolisian. Pada perayaan ibadah Natal 2016 ini, lanjut Iu Rusliana, ribuan kader Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) se-Jabar tak diberikan tugas pengamanan itu.

"Toleransi itu tidak berarti ikut beribadah, menggunakan atribut agama lain dan merayakannya dengan bangga. Toleransi itu artinya menguatkan nilai keberagamaan, meningkatkan ketaatan pada agama kita sembari memberikan kesempatan kepada saudara kita yang bukan Muslim untuk menjalankan agamanya dengan tenang,” kata Iu Rusliana, dalam keterangan persnya yang diterima PR, Selasa, 20 Desember 2016.

Pada konteks menjaga dan membersihkan rumah ibadah, Pemuda Muhammadiyah memiliki program pray, clean and love, dimana para kader didorong untuk aktif menjaga kenyamanan lingkungan masjid di daerah masing-masing.
“Bagi kami, mungkin akan lebih baik aktif memakmurkan, menjaga dan membersihkan masjid dan musholla agar nyaman digunakan sebagai tempat ibadah. Harus diakui, masih banyak masjid yang kurang terurus dan tentu saja menjadi kewajiban kita untuk memeliharanya,” tegas Dosen Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut.


Konsep pray, clean and love ini mengandung makna bahwa kader generasi muda harus taat dalam menjalankan ibadah agama Islam, ikut menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid serta menebarkan kepedulian kepada sesama.

Dia pun mengapresiasi langkah Kepolisian Daerah Jawa Barat yang melakukan silaturahmi dengan Organisasi Kepemudaan pada hari Selasa dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru. Diharapkan akan melahirkan sinergi dan saling menjaga suasana kondusif terus terjalin dengan baik.

Iu Rusliana pun mengingatkan agar perayaan ibadah agama apapun di Indonesia diperlakukan dengan biasa saja. Dalam pelaksanaannya harus mengikuti aturan yang ada, sehingga tidak menimbulkan konflik horizontal di antara umat beragama. “Saya kira sweeping atau aksi pembubaran ibadah tidak akan terjadi bilamana semua pihak taat pada aturan dan penegak hukum bertindak tegas. Jadi penuhi ijin dengan baik, pasti semuanya akan berjalan dengan baik,” tandasnya.

Iu Rusliana pun mengajak semua elemen umat Islam untuk menguatkan ke dalam, ketaatan beribadah umat Islam, sikap toleransi, kemandirian ekonomi dan menjauhkan dari tindakan teror yang jelas bertentangan dengan nilai Islam yang cinta kedamaian. “Teror bukanlah jalan keselamatan, itu yang harus disadari oleh umat Islam, khususnya kaum muda yang mudah teriming-imingi oleh gerakan terorisme. Menjadi tugas bersama kita untuk terus memberikan pencerahan, agar tumbuh umat Islam yang kuat secara aqidah, luas wawasan keislamannya, dalam pengetahuan, terampil dari sisi penguasaan teknologi, tinggi akhlaqnya, mandiri ekonominya, toleran dan peduli sesama tanpa kecuali,” kata dia.***




http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/12/21/natal-pemuda-muhammadiyah-jabar-tidak-akan-ikut-jaga-gereja-388406
0
14.9K
238
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan