Nama Gabriel Barbosa sempat menjadi pembicaraan pada musim panas silam. Talenta yang dimiliki pemain asal Brazil tersebut memang memikat banyak klub besar Eropa. Bahkan, publik pun tidak sungkan untuk melabeli Gabriel sebagai penerus Neymar.

Setelah dikaitkan dengan Barcelona dan Manchester United, pada akhirnya Gabriel pun memilih Internazionale sebagai klub tujuannya. Hal inipun cenderung mengejutkan mengingat bahwa kekuatan finansial Inter sangat jarang diperhitungkan. Kedatangan Gabriel pun bersamaan dengan bintang Portugal, Joao Mario.



Gabriel pun diprediksi akan menjadi duet sempurna bagi Mauro Icardi di lini depan. Namun, pelatih Frank De Boer kala itu belum memainkan Gabriel pada beberapa pertandingan. Alasannya, De Boer mengatakan bahwa Gabriel masih belum 100% fit dan butuh proses beradaptasi.

Sejauh musim ini berjalan, Gabriel pun baru tampil satu kali di Serie A--itupun sebagai pemain pengganti. Ia juga masih gagal sejauh ini untuk menunjukkan talenta yang, katanya, menjanjikan itu. Dibawah Stefano Pioli pun Gabriel tak kunjung mendapat kesempatan. Yang ada justru sang pemain kini dirumorkan segera hengkang sementara dari Internazionale.

Beberapa klub Serie A dikabarkan siap untuk menampung Gabriel. Mulai dari Chievo hingga Genoa dikabarkan segera mengajukan tawaran untuk Gabriel. Namun, mereka nampaknya harus gigit jari karena petinggi dan staf pelatih La Beneamata hanya akan melepas Gabriel pada klub yang 'setingkat' dengan Inter.

Satu nama lainnya yang muncul sebagai kejutan adalah Leicester City. Dengan Jamie Vardy yang masih kesulitan mengulangi penampilannya musim lalu serta Ahmed Musa yang jarang mendapat kesempatan, Gabriel bisa menjadi rekan duet yang sempurna bagi Islam Slimani. Terlebih, bermain di Premier League tentu bisa menjadi sesuatu yang melecut Gabriel untuk bisa lebih baik dan, sekembalinya ke Inter, bisa menjadi pemain utama.