Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anggi16bogorAvatar border
TS
anggi16bogor
Penangkapan Aktivis dengan Tuduhan Makar, Blunder Kejatuhan Jokowi

Baliho berisi maklumat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya terpasang pesimpangan jalan. Penjernihan I, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengeluarkan maklumat bagi peserta unjuk rasa yang berisi empat poin pedoman menyampaikan pendapat di muka umum menjelang rencana aksi susulan pada 25 November 2016 dan 2 Desember 2016 yang salah satunya menegaskan larangan upaya makar.
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono mengingatkan pemerintah Jokowi-JK agar menciptakan yang kondusif utuk menyangkal ancaman krisis ekonomi nasional. Pasalnya pada tahun ke 3 pemerintah ini, dia melihat potensi perlambatan pertumbuhan mendekati angka dibawah 5 persen.

Menurutnya hal itu dipicu faktor ekonomi global yang semakin kompleks dan kondisi politik nasional yang tidak kondusif di tahun 2017 nanti. Bila dilihat Kasus Ahok dan kasus penangkapan aktivis pro Demokrasi yang dianggap Makar merupakan sebuah tindakan blunder dan catatan yang bisa terus menciptakan politik nasional tidak kondusif di dalam negeri .

“Faktor politik nasional yang tidak kondusif menjadi salah satu faktor utama yang akan menyebabkan investor enggan untuk melakukan investasi di Indonesia Aksi Bela Islam dan penangkapan aktivis dituduh makar bisa dianggap oleh investor swasta dan luar negeri sebagai bentuk dari ketidak mampuan Joko Widodo dalam mengkonsolidasi kekuatan politik yang bisa mendukung pemerintahan dengan solid dan kuat,” ujarnya, Senin (12/12).

Dia menuturkan bahwa para analis Investasi sangat menyadari situasi Presiden Jokowi saat ini belum berhasil mengkonsolidasikan parpol yang di dalam dan di luar pemerintahan. Berkaca dari pengalaman, yakni partai Golkar yang telah dibesarkan oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun sewaktu berkuasa, bisa membelot waktu itu ketika kekuatan people power mendesak Soeharto mundur, sedangkan TNI tidak juga Mempertahankan Soeharto untuk tidak jatuh padahal almarhum sangat dekat dengan TNI, artinya kata Arief, Presiden Jokowi sangat rentan untuk diturunkan .

Untuk dipahami, laporan Indeks Daya Saing Global periode 2016-2017 yang dirilis World Economic Forum menunjukkan daya saing Indonesia merosot dari peringkat 37 menjadi peringkat ke 41 dari 138 negara di dunia. Hal ini menunjukan bahwa ekport produk barang Industri Indonesia makin tidak laku di dunia dan tidak mampu bersaing.

Kemudia lanjutnya, mengenai pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bahwa pemeritah akan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen lewat desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang seimbang, realistis, dan kredibel, lah itu tidak bisa diandalkan, sebab pertumbuhan ekonomi dunia cenderung bias ke bawah.

Jadi, tegasnya, Jokowi harus bisa mencari cara untuk bisa mendinginkan suasana politik nasional dengan melakukan rekonsiliasi politik nasional, Jokowi dipandang perlu meminta semua Tokoh bangsa termasuk para aktivis yang dituduh makar dan Ditahan dibawah Pimpinan Rahmawati Sukarnoputri untuk duduk bersama menghadapi ancaman krisis.

“Jika gaya represif dan kecurigaan yang terus ada dalam Politik yang bertujuan membangun negara maka akan selama nya Joko Widodo disibukkan dengan urusan politik dalam negeri dan program program perbaikan Ekonomi akan terbengkalai,” tandasnya.


SUMBER
Diubah oleh Kaskus Support 06 13-12-2016 06:23
0
5K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan