Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.bang.ganteng.Avatar border
TS
.bang.ganteng.
Kaleidoskop 2016: Tercapainya 1 Juta KTP "Teman Ahok"


JAKARTA, KOMPAS.com - Kita tidak bisa melupakan peristiwa terkumpulnya 1 juta data KTP "Teman Ahok" pada 2016. Tahun ini, jatuh bangun kelompok relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama itu mampu menarik perhatian rakyat.

Sebenarnya proses pengumpulannya sudah berlangsung sejak 2015. Lima orang anak muda yaitu Singgih Widyastomo, Amalia Ayuningtyas, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris menjadi pendiri kelompok tersebut.

Berikut ini adalah timeline perjalanan perjuangan Teman Ahok dalam mengumpulkan KTP:

15 Juni 2015

Itu merupakan titik awal Teman Ahok melakukan pengumpulan KTP. Ketika itu, KTP yang berhasil mereka kumpulkan masih sangat sedikit yaitu sekitar 1.400 KTP saja dalam satu bulan. Setelah itu, mereka mulai membuka booth-booth di mal. Seiring berjalannya waktu, Teman Ahok mulai bekreasi dalam menarik minat warga Jakarta untuk mengumpulkan KTP.

Mulai dari membuat akun Facebook, membuat video, sampai dengan menggelar acara Piknik Senja bersama dengan artis-artis ibu kota. Cobaan kecil pertama Teman Ahok, akun Facebook mereka sempat diretas hacker.

25 Desember 2015

Setelah bersusah payah, Teman Ahok berhasil mengumpulkan 530.000 data KTP untuk Ahok pada hari Natal. Jumlah 530.000 merupakan syarat minimal jumlah data KTP yang ditentukan oleh KPU. Mereka menyebut ini sebagai hadiah natal untuk Ahok.

25 Januari 2016



Saat awal perjuangan Teman Ahok, Basuki atau Ahok masih belum menaruh perhatian kepada mereka. Ketika itu, tidak ada pengakuan sama sekali dari Ahok terhadap sekumpulan anak muda yang mencari tiket untuk dia maju Pilkada DKI lewat jalur independen.

Ahok hanya mengucapkan terima kasih saja karena ada warga yang membantunya. Namun dia tidak mau gegabah untuk mengundang relawan yang belum tentu berhasil memberi dia tiket itu.

"Bikin repot saja sebenarnya. Kan mesti terkumpul fotokopi satu juta KTP. Nanti kalau baru terkumpul sedikit, malah banyak yang bikin website kedua, ketiga, dan lainnya, bisa mabok saya," ujar Ahok.

Namun, setelah berhasil mengumpulkan syarat minimal data KTP, Ahok seolah melihat bukti keseriusan Teman Ahok dalam mendukungnya. Pada 25 Januari 2016 di Balai Kota, Ahok mengundang Teman Ahok untuk makan siang sekaligus bertemu untuk pertama kalinya.

"Ini pertemuan pertama Teman Ahok dan Pak Ahok. Tadi ngobrol santai saja, tetapi kami menegaskan jumlah KTP cukup untuk maju secara independen," ujar Amalia.

Dalam pertemuan itu juga, Ahok menantang Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta data KTP.

11 Maret 2016



Hingga Maret 2016, Teman Ahok mampu mengumpulkan 784.977 data KTP. Namun, pada 11 Maret 2016, Teman Ahok memutuskan untuk mengumpulkan ulang data KTP dari nol.

Hal ini karena dalam formulir data KTP tidak tertulis nama wakil gubernur yang akan mendampingi Ahok. Beberapa hari sebelumnya, Teman Ahok sudah mendesak Ahok untuk menunjuk satu orang yang akan menjadi wakilnya.

Ahok pun menunjuk Heru Budi Hartono, seorang PNS DKI yang menduduki jabata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta sebagai calon wakil gubernurnya.

Bersamaan dengan itu, satu per satu partai politik mulai memberikan dukungan untuk Ahok. Partai Nasdem mendukung Ahok pada 12 Februari 2016, Partai Hanura mendeklarasikan dukungan pada 26 Maret 2016, dan partai Golkar mendeklarasikan dukungan pada 14 Juni 2016.

11 April 2016

Satu bulan berlalu sejak Teman Ahok mengulang kembali proses pengumpulan data KTP untuk mendukung pasangan Ahok-Heru menjadi cagub dan cawagub jalur independen. Meski baru sebulan, jumlah minimal datak KTP yang disyaratkan KPU sudah terpenuhi. Pada Senin (11/4/2016), mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 530.000 data KTP.

Amalia mengatakan pengumpulan data KTP yang kedua ini memang lebih mudah dari sebelumnya. Sebab, sudah banyak orang yang mengetahui sepak terjang Teman Ahok.

"Apa bedanya pengumpulan lama dan baru? Bedanya jauh banget. Kalau dulu kami berdarah-darah banget harus memperkenalkan diri kalau kami Teman Ahok. kalau sekarang enggak perlu itu," ujar Amalia.

28 Mei dan 29 Mei 2016



Pada 28 Mei dan 29 Mei 2016, Teman Ahok menggelar Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah, Jalan Pancoran Timur. Kegiatan itu merupakan upaya yang dilakukan Teman Ahok untuk mengumpulkan dana untuk meloloskan pasangan Basuki dan Heru saat itu.

Sebab, salah satu syarat yang ditetapkan KPU adalah penyerahan formulir dukungan yang dibuat tiga rangkap. Itu artinya, 1 juta formulir data KTP harus difotokopi sebelum diserahkan kepada KPU.
Teman Ahok membutuhkan banyak uang untuk itu. Namun, mereka tidak mau meminta dana kepada Ahok. Mereka mencari dana sendiri dengan menggelar Teman Ahok Fair.

19 Juni 2016

Minggu, 19 Juni 2016 merupakan hari bersejarah bagi Teman Ahok. Setelah berjuang mengumpulkan data KTP hingga dua kali, akhirnya mereka mencapai target 1 juta data KTP. Tepatnya, mereka berhasil mengumpulkan 1.024.632 KTP.

"Kami berterima kasih atas dukungan teman-teman semua," ujar Amalia.

Keberhasilan itu dirayakan dalam acara syukuran di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Amalia mengatakan, keberhasilan pengumpulan satu juta KTP ini merupakan kemenangan bersama. Ia pun menilai dengan terkumpulnya KTP sebanyak satu juta merupakan bentuk majunya dunia politik di Indonesia.

27 Juli 2016



Setelah Teman Ahok berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP, Ahok belum juga mengumumkan jalur apa yang akan dia pilih untuk maju Pilkada DKI 2017. Keputusan baru diambil ketika Teman Ahok menggelar acara halal bihalal bersama Ahok dan partai pendukung di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten.

Keputusan yang diambil Ahok saat itu terbilang mengagetkan. Sebab, Ahok pada akhirnya memilih maju melalui jalur partai politik bersama tiga partai pendukungnya.

"Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah mendukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih," kata Ahok.



Dengan memilih maju lewat jalur partai politik, artinya Ahok sudah tidak memerlukan lagi 1 juta data KTP yang sudah mati-matian dikumpulkan oleh Teman Ahok.

Ahok sendiri akhirnya maju Pilkada DKI berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat. PDI Perjuangan yang merupakan partai terbesar di Jakarta resmi ikut mengusungnya. Ahok dan Djarot resmi menjadi cagub dan cawagub dengan nomor urut 2.

Sekarang, Teman Ahok masih tetap ikut membantu perjuangan Ahok-Djarot. Teman Ahok masih menjual marchandise untuk membantu kampanye Ahok-Djarot. Sesekali, mereka juga menggelar acara fundraising untuk mendanai pencalonan Ahok-Djarot.

Teman Ahok, masih tetap mendukung Ahok. Meski tidak jadi digunakan, 1 juta data KTP itu sudah menjadi bukti. Rakyat punya power untuk mengusung pemimpinnya sendiri.

Pada akhirnya, tahun 2016 tidak bisa dilewatkan tanpa mengingat pencapaian 1 juta KTP Teman Ahok ini...

http://megapolitan.kompas.com/read/2...ahok.?page=all

1 Juta KTP warga DKI emoticon-Leh Ugaemoticon-Leh Uga
Diubah oleh .bang.ganteng. 13-12-2016 06:36
0
3.7K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan