Kupang- Aksi demo massa yang terjadi pada tanggal 4 November 2016 lalu dan rencana aksi demo pada tanggal 2 Desember 2016 membuat sejumlah peserta Tour de Timor (TdT) membatalkan keikutsertaan mereka. TdT sendiri akan dimulai pada Rabu, (30/11) di daratan Pulau Timor Bagian Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Para peserta TdT yang berasal dari manca negara tidak mengikuti acara itu karena isu demo besar-besaran pada Jumat 2 Desember dan demo sebelumnya pada Jumat (4/11) lalu yang membuat wisatawan membatalkan niat mereka. Walaupun telah mendaftarkan dirinya ke EO," kata Ketua Panitia Pelakasana, Welly Rohi Mone kepada SP Jumat, (25/11) malam.

Menurut Welly, dirinya telah mendapat laporan dari pihak EO bahwa para pesepeda dari luar negeri tidak bisa mengikuti even Tour de Timor dengan alasan, Indonesia sementara ramai dengan isu politik dan demo tanggal 2 Desember 2016 mendatang.

"Alasan para peserta TdT manca negara melihat isu di luar negeri sangat kencang dengan isu politik dan demo 2 Desember 2016 mendatang, mereka merasa tidak bisa menjamin keamanan mereka selama berada di Indonesia, sehingga semua peserta dari luar termasuk 20 dokter ahli jantung dari Malaysia batal mengikuti TdT," kata Welly Rohi Mone.

Meskipun para peserta manca negara tidak bisa mengikuti TdT yang akan berlangsung pada tanggal 30 November hingga 3 Desember 2016 nanti, even TdT tetap dilaksanakan dan diikuti oleh peserta dari dalam negeri.

"TdT tetap dilangsungkan tahun ini, walaupun kita sedikit kecewa dengan keadaan ini tetapi kami optimistis untuk tetap melaksanakan. Peserta dalam negeri sendiri juga cukup banyak dan dipastikan Wakil Bupati Kediri akan ikut serta dalam rombongan TdT ini," jelas Welly Rohi Mone selaku Chairman TdT.

Menurut Touring Director, Djamaludin Mahmood, peserta TdT yang telah mendaftar diri untuk mengikuti event ini adalah Korea sebanyak 5 orang, Singapura 7 orang, dan Malaysia 32 orang.

"32 orang peserta dari Malaysia terdiri dari 20 orang adalah dokter ahli jantung yang direncanakan akan melaksanakan seminar jantung sehat di setiap etape," kata Djamal.

Peserta dari manca negara membatalkan kehadirannya dalam event TdT tersebut karena alasan keamanan saat berada di Indonesia.

"Mereka takut karena ancaman demo dan gejolak politik di Indonesia akhir-akhir sangat tinggi. Hal itu diketahui melalui berita dari media elektronik dan media cetak," jelasnya.

http://www.beritasatu.com/olahraga/4...-de-timor.html

bagus.. biar pariwisata bangkrut sekalian.. lanjutken demo2nya!!