Metrotvnews.com, Jakarta: Buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta yang senilai Rp3,35 juta. Kaum pekerja cemburu, upah di beberapa kota lain lebih besar.


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, Priyono menjelaskan, UMP berbeda denga upah minimum kabupaten/kota (UMK). Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP-226/MEN/2000 Tahun 2000 menyebut, nilai UMK harus lebih tinggi dari UMP.


"Itu kan (Upah) kabupaten, kalau UMP DKI paling tinggi, berbeda," kata Priyono kepada Metrotvnews.com, Selasa (22/11/2016).


Alasan kedua, lanjut Priyono, karena besaran UMK lebih tinggi, maka setiap ada kenaikan upah, nilai UMK selalu meningkat lebih besar dari UMP. Sementata itu, dasar perhitungan UMP dan UMK sama-sama mengacu pada Pasal 78 Tahun 2015.


"Karena berangkat dari upah yang lebih tinggi otomatis akan lebih tinggi setiap kali ada peningkatan," kata dia.


Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama telah menandatangani UMP DKI Jakarta 2017, senilai Rp3.355.750. UMP DKI 2017 efektif berlaku 1 November. Sidang penetapan UMP 2017 digelar Kami 27 Oktober. Sidang penetapan menghasilkan tiga rekomendasi.


Unsur pemerintah dan pengusaha merekomendasikan UMP DKI 2017 sebesar Rp3.355.750. Perhitungannya berasal dari UMP tahun berjalan ditambah dengan pertumbuhan ekonomi nasional ditambah inflasi nasional.


Sementara itu, unsur buruh merekomendasikan nilai UMP 2017 sebesar Rp3.831.690. Angka itu diperoleh dari UMP tahun berjalan ditambah dengan pertumbuhan ekonomi nasional ditambah inflasi nasional ditambah survei nilai KHL.


Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...kota-penyangga

---

Kumpulan Berita Terkait UMP :

- Alasan UMP DKI Lebih Rendah dari Upah Kota Penyangga

- Pemprov DKI tak Berwenang Ubah UMP

- Serikat Pekerja Kembali Ajukan Judicial Review PP Pengupahan