Senter maupun headlamp tentunya sudah tak asing lagi bagi para penggemar kegiatan outdoor, pekerja lapangan, bahkan bagi orang biasa yang hidup diperkotaan maupun pedesaan. Kebutuhan akan cahaya saat keadaan gelap*1)menjadikan senter / headlamp salah satu gear wajib untuk kegiatan outdoor. Keuntungan dari headlamp dibanding senter tangan adalah saat dipakai, kedua tangan bebas untuk melakukan kegiatan lain. Tetapi bagi sebagian orang senter tangan tetap menjadi pilihan dibanding headlamp. Untuk menjawab tantangan ini para produsen senter berinovasi dengan memproduksi "Anglelight" dengan tambahan headband sehingga dapat berfungsi sebagai headlamp maupun senter tangan. Kali ini saya akan mereview salah satu anglelight yang telah saya pakai selama kurang lebih 7 bulan.



PENDAHULUAN

Nitecore HC30 merupakan anglelight yang diproduksi oleh Nitecore, pabrikan senter yang berlokasi di wilayah China*2)ini sudah terkenal dengan produksi senternya yang berkualitas dengan berbagai macam format dan kebutuhan user. Kali ini Nitecore mencoba untuk memasarkan produk anglelight nya yang dapat digunakan untuk kebutuhan yang beragam.

SPESIFIKASI

LED: CREE XM-L2 (U2) LED
Power Source: 1 x 18650 OR 2 x CR123A (Batteries Sold Separately)
IPX Rating: IPX-8 (Waterproof and submersible up to 2 meters)
Impact Resistance: 1.5 meters
Material: Aero-space aluminum alloy body with HAIII military grade hard-anodized finish
Lens: Toughened ultra-clear mineral glass lens with anti-reflective coating protects LED
Peak Beam Distance: 162 meters
Peak Beam Intensity: 6600 cd
Dimensions:
Length: 3.86"
Head Diameter: 0.95"
Weight: 1.42 oz

HARGA

Sekitar 450 ribu – 500 ribu

KEMASAN DAN KELENGKAPAN


HC30 datang dengan box karton tipis dengan warna hitam-kuning khas Nitecore, cukup menarik.


Di dalamnya ada semacam wadah dari plastik. Dalam paket terdapat HC30, headband, pocket clip, spare O-Ring, spare Rubber Switch, manual book, dan kartu garansi.

DESAIN


Konstruksi HC30 terbuat dari aerospace grade aluminium alloy, bahan yang sama dipakai dalam pembuatan pesawat. HC30 memiliki panjang 98mm , cukup pendek untuk senter dengan format baterai 1x18650. Membuatnya jadi terasa compact dan nyaman di genggaman tangan. Knurling (bagian bergerigi / kasar) pada body berbentuk Diamond shape yang sayangnya kurang agresif menurut saya, sehingga agak kurang "grippy" saat tangan dalam keadaan basah atau berkeringat.
HC30 menggunakan Hard Anodized Type III dengan warna hitam polos. Dari produk yang saya dapat, tidak terdapat chipping atau cacat. Bagian ulir/drat juga di-anodized sehingga headlamp bisa di "LockOut" (membuat aliran listrik baterai benar2 terputus).


Switch berada di bagian atas dan dilindungi oleh stainless steel bezzel, lumayan untuk menghindari kemungkinan switch tak sengaja terpencet saat disimpan. Switch yang digunakan adalah elektronik switch sehingga ada arus listrik yang mengalir walau headlamp dalam posisi mati. Tapi energi yang terbuang sangat kecil sehingga hal ini tak perlu terlalu dirisaukan*3). Switch cukup nyaman dan mudah dipencet, tidak terlalu keras, juga tidak terlalu lembut yang dapat menyebabkan kemungkinan tidak sengaja terpencet.


Di bagian head terdapat fins (sirip-sirip) yang cukup dalam dan apabila diperhatikan dengan seksama, sepertinya plate LED nya langsung menempel pada bagian fins. Hal ini membuat pembuangan panas menjadi cepat dan baik.


Emitter/LED yang digunakan adalah CREE XM-L2 U2 dengan reflektor smooth*4). Lensa memakai mineral glass dengan Anti Reflective Coating.


Terlihat semburat ungu pada lensa tanda dari anti reflective coating.


Bagian body headlamp memang tidak terlalu tebal agar headlamp tetap ringan saat digunakan, tapi saya rasa sudah cukup kuat.


Bagian Tailcap (tutup belakang) terdapat spring/pegas dengan "Gold Plating" untuk memperlancar aliran listrik dan mencegah karat.

Udin*5): "Tunggu - tunggu, itu "Gold Plating" artinya dilapisin emas gan..? Bisa dijual donk..? Hehe"
Ujang*6) : "Et dah, itu lapisannya tipis banget gan, mana laku mah dijual."

HC30 dilengkapi dengan Anti Reverse Polarity Protection (pencegah arus terbalik) sehingga tidak bisa memakai baterai yang rata bagian atasnya. Baterai yang dipakai harus "Button Top" atau yang ada tongolannya*7).


Headband dalam paket menggunakan bahan yang bagus dan kuat. Cukup nyaman dipakai di kepala. Desain holder nya memungkinkan untuk memasang headlamp dalam 2 arah sehingga pengoperasiannya dapat dilakukan dengan kedua tangan. Cengkeraman holder pada headlamp cukup kuat sehingga arah sorot headlamp tidak mudah berpindah secara tak sengaja. Bagian strap atas dapat dilepas dengan mudah bagi yang kurang suka.

FITUR DAN USER INTERFACE/CARA PENGGUNAAN


HC30 memiliki 5 mode utama dan 3 hidden mode dengan rincian berikut:

Mode Utama
1. Moonlight Mode = 1 Lumen
2. Low Mode = 75 Lumens
3. Medium Mode = 210 Lumens
4. High Mode = 400 Lumens
5. Turbo Mode = 1000 Lumens

Hidden Mode
1. Strobe
2. SOS
3. Locator

Runtime (waktu pemakaian) berbeda - beda tergantung dari jenis dan kapasitas baterai yang digunakan. Di sini saya akan mengambil data dari Nitecore sendiri yang di tes menggunakan baterai 18650 3400mAH:
1. Moonlight Mode = 330 Jam
2. Low Mode = 15 Jam 15 Menit
3. Medium Mode = 7 Jam 15 Menit
4. High Mode = 3 Jam 30 Menit
5. Turbo Mode = 1 Jam

Udin: "Wah bentar banget Turbo mode nya cuma 1 jam gan, payah ah...!"
Ujang : "Sabar gan, ini juga mau ane jelasin kok...!"

Apabila kita melihat runtime saat Turbo Mode , sekilas runtime yang ditawarkan oleh headlamp ini tidak spesial. Tapi memang untuk mengeluarkan cahaya sebesar 1000 Lumens memerlukan banyak energi. Lagipula selama kurang lebih 7 bulan rutin memakai headlamp ini, frekuensi saya memakai Turbo Mode sangatlah sedikit. Paling - paling hanya untuk "show off" saja*8). Mode yang paling banyak saya pakai adalah Low Mode, dan dengan pemakaian yang cukup sering biasanya headlamp ini mampu bertahan selama kurang lebih 7 malam untuk sekali full charge. Apabila memang menginginkan lebih, cukup bawa baterai cadangan saat akan bepergian.
70 lumens cukup untuk melakukan berbagai kegiatan terutama dalam lingkungan dengan kondisi cahaya yang minim. Bukan berarti mode - mode yang lain useless*9), dalam kondisi tertentu 70 lumens tidak mencukupi dan diperlukan penerangan yang lebih.

Udin : "Alah, ane pernah liat senter yang ditulis spek nya 2000 lumens, padahal cuma pake batere AA satu biji."
Ujang : "Spek dari pabrik tidak selalu bisa dipercaya gan. Pabrikan senter yang abal - abal kadang seenaknya ngasih spek senternya tanpa ada tes. Sedangkan pabrikan sekelas Nitecore melakukan tes pada senternya dengan standar International yaitu ANSI Lumens."
Udin : "Apaan lagi tuh ANSI Lumens..?”
Ujang : "ANSI Lumens adalah standar pengukuran cahaya yang dikeluarkan oleh negara Amerika. Lebih jelasnya silahkan tanya mbah google gan.

Hidden mode yang disediakan cukup fungsional. Strobe nya cukup bikin pusing dan dapat membutakan mata sesaat apabila diarahkan langsung ke mata. SOS dan Locator Sign nya juga berguna dalam keadaan tertentu.

HC30 dioperasikan dengan switch utama pada head.
Berikut cara pengoperasiannya:

Dari posisi OFF
- Klik sekali untuk masuk ke mode moonlight
- Klik dan tahan selama 1 detik untuk masuk ke mode terakhir yang digunakan
- Klik dan tahan lebih dari 1 detik untuk masuk ke mode turbo
- Klik 2 kali secara cepat untuk masuk ke mode strobe (klik sekali untuk pindah mode dengan urutan Strobe -> SOS -> Locator)

Dari posisi ON
- Klik sekali untuk merubah mode, dengan urutan Moonlight -> Low -> Medium -> High -> Turbo
- Klik dan tahan untuk mematikan headlamp.

Udin : "Kok ribet banget gan...?"
Ujang : "Memang kebanyakan senter sekarang kayak gitu gan. Klo dilihat emang agak ribet tapi klo sudah biasa malah enak loh. Gampang klo mau langsung masuk ke mode yang kita suka."

HC30 cukup mudah untuk dioperasikan dengan satu tangan. Dengan spesifikasi IPX-8, headlamp ini dapat bertahan di dalam air dengan kedalaman 2 meter selama 30 menit. Tapi harap diingat untuk tidak mengoperasikan / memainkan switchnya di dalam air. Juga jangan sengaja memasukkan headlamp yang sedang dalam keadaan panas ke air. Perlu diingat, headlamp ini tidak dirancang untuk jadi senter selam yang spek nya tentu berbeda.
Oh iya, satu hal yang menjadi hambatan dalam menggunakan Turbo Mode adalah panas. 1000 Lumens bukan cuma menghasilkan cahaya yang sangat terang, panas yang dihasilkan pun juga lumayan sehingga biasanya dalam waktu hitungan menit, body headlamp akan terasa panas. Hal ini apabila dibiarkan akan mengurangi umur dari LED itu sendiri dan juga komponen lain. Untuk hal ini Nitecore menyematkan teknologi sensor panas pada HC30 agar panas yang berlebihan dapat dihindari. Saat temperatur mencapai batas yang ditolerir, headlamp dengan otomatis akan menurunkan tingkat cahaya yang dikeluarkan agar panas berkurang. Suatu fitur yang sangat membantu. Nice..!

BEAMSHOT






Kelebihan
+ Multifungsi
+ Ukuran compact
+ Turbo mode nya sangat terang
+ Punya mode Moonlight 1 lumen
+ Runtime lama
+ Body aluminium

Kekurangan
- Tidak rechargeable
- Harus beli baterai dan charger secara terpisah
- Format baterai yang tidak umum dijual di warung
- Tidak ada diffuser *10)
- Body cepat panas saat Turbo Mode

Subjektif
- Harga yang lumayan murah untuk headlamp sekelas ini
- Banyak mode dan user interface

Udin: "Kok banyak mode masuk ke subjektif gan, bukannya masuk kelebihan tuh..?"
Ujang: "Gak semua orang suka banyak pilihan gan*11). Ada juga orang yang lebih suka yang simple ON-OFF doang."

KESIMPULAN


Dengan fitur, desain, dan aksesoris yang ditawarkan, headlamp ini bisa mencakup cukup banyak fungsi yang dapat digunakan. Selain sebagai headlamp, HC30 bisa diselipkan di kantong atau backpack strap, bisa diberdirikan untuk jadi lampu kerja atau untuk lampu tenda. Moonlight mode nya yang 1 lumen sangat nyaman digunakan sebagai lampu tidur atau saat kita memerlukan cahaya tanpa harus membangunkan orang lain yang sedang tidur. Turbo mode nya saya kira mampu untuk menerangi lapangan ukuran sedang, sangat berguna apabila ada acara yang memerlukan penerangan lebih, atau hanya sekedar untuk show off. Garansi 5 tahunnya cukup membuat tenang kita sebagai pemakai. Tapi harus diingat, garansi hanya berlaku apabila dibeli di distributor resmi Nitecore, karena yang menangani garansi adalah mereka. Satu hal yang harus jadi pertimbangan dalam membeli adalah kita harus menyediakan budget lagi untuk beli baterai dan chargernya. Budget yang saya sendiri keluarkan untuk headlamp ini beserta baterai dan chargernya hampir mendekati 700 ribu. Tentunya bisa berbeda tergantung tempat kita membeli.
Yang terakhir, selama kurang lebih 7 bulan memakai headlamp ini dengan cukup rutin, saya merasa cukup puas dengan performanya. Runtime yang panjang membuat saya tidak harus sering mengecas atau menyiapkan baterai cadangan.

RATING
Kenyamanan : 8
Kemudahan pemakaian : 8
Berat dan ukuran : 8
Durability : 9
Fitur : 9
Harga : 7
Rating Keseluruhan : 8


Udin: "Udah selese reviewnya..?"
Ujang : "Iya gan, kenapa..?"
Udin : "Ah jelek..!"
Ujang : "Biarin, ga ada yang minta pendapat ente kok..!!"
Ujang : "Lagian ente sapa sih, dari tadi tiba - tiba nongol nanya - nanya mulu..? Lama - lama emosi, gue kepret juga ente..!"
Udin : "Alah emang bisa..? Kita ini bahkan ga bener - bener nyata. Cuma imajinasi penulis buat ngeramein reviewnya."
Ujang : "Eeh ngeyel lho ye, sini gue beri lho...!!!"
Udin : "Eh jangan bang.! Ampun..! Ntar ane diomelin emak ane..."

SEKIAN

Footnote:
1) Gelapnya hati karena ditinggal cinta tidak termasuk gan, CATET!
2) Made in China gan... iya ciyus enelan.!
3) Percayalah, lebih banyak hal penting lainnya di hidup ente yang mesti dirisaukan.
4) Smooth alias mulus gan, semulus Nabilah JKT48
5) Bukan nama sebenarnya
6) Bukan nama sebenarnya juga
7) IYKWIM
8) Ingat klo mau pamer, pamer aja. Jangan sambil ngehina punya orang, hehe
9) Ga se useless perhatian dan waktu yang kalian luangkan untuk si dia yang ga peka
10) Semacam alat untuk membuat cahaya menyebar (satu – satunya footnote yang waras )
11) Apalagi pilihannya cuma antara frienzone, adik-kakak zone, sama tukang ojek zone. Sakit tau ga gan, sakiiit...