BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Status tersangka tak menahan laju Ahok di media sosial

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memainkan telepon selularnya saat menerima pengaduan warga di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/11).
Kandidat petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), nyaris tiada henti mengundang percakapan di media sosial.

Belakangan, Ahok sering dipercakapkan khalayak internet, lantaran kasus dugaan penistaan agama--terutama setelah kepolisian menetapkannya sebagai tersangka.

Sejak jadi tersangka (16/11), beragam tagar dilemparkan oleh pendukung dan penyerang Ahok. Silih berganti tagar positif dan negatif bertengger dalam Tren Twitter Indonesia.

Sekadar misal, saat Ahok ditetapkan sebagai tersangka, para pendukungnya menyerukan tagar #KamiAhok--yang sempat mendunia. Atau pada hari ini (22/11), mereka terlihat menyerukan tagar #SemangatAhok.

Di seberang lain, serangan juga tak berhenti. Misalnya, tagar #AhokMestiDipenjara yang nongol di puncak Tren Twitter Indonesia (22/11).

Lantas, adakah pengaruh riuh kasus dugaan penistaan agama terhadap akun-akun media sosial Ahok? Apakah popularitas Ahok tergerus?

Di Twitter, akun resmi Ahok (@basuki_btp) justru menunjukkan tren positif.

Saat Ahok ditetapkan sebagai tersangka (16/11), layanan Twitter Counter mencatat ada pertumbuhan lebih dari 9.100 pengikut terhadap akun @basuki_btp.

Tren pertumbuhan itu terus bertahan beberapa hari terakhir. Paling minim pertumbuhan pengikut Ahok terjadi pada Kamis (17/11), yang hanya mencapai sekitar 1.000 akun. Namun, sehari setelahnya (18/11), kembali terjadi lonjakan pengikut yang mencapai sekitar 11.000 ribu akun.

Tren jumlah pengikut akun Twitter @Basuki_btp. Akun itu terus menunjukkan tren positif sejak Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Tangkapan layar diambil pada 22/11, pukul 13.00 WIB.
Kicauan-kicauan @Basuki_BTP juga masih bersambut ribuan retweet. Seolah menunjukkan bahwa Ahok tetap punya pengaruh luas di linimasa.

Salah satu kicauan yang menonjol adalah saat Ahok berkomentar soal penetapannya sebagai tersangka. Dalam kicauannya, tokoh berusia 50 itu berterima kasih atas dukungan yang diberikan publik. Dia juga mengaku menerima status tersangka, dan berkomitmen untuk menjalani proses hukum.

Kicauan itu menuai lebih dari 13 ribu retweet, dan sekitar 20 ribu tanda suka.
Terima kasih untuk semua dukungan yang mengalir. Saya terima dan ikuti proses hukumnya krn saya percaya ini contoh yang baik untuk demokrasi
— Ahok Basuki TPurnama (@basuki_btp) November 16, 2016
Laju pertumbuhan serupa juga terjadi di Facebook.

Grafik dari layanan Social Bakers, menunjukkan laman Facebook Basuki Tjahaja Purnama terus meraup pertumbuhan penggemar.

Menariknya, lonjakan signifikan justru terjadi dalam sepekan terakhir, beriring penetapan Ahok sebagai tersangka.

Grafik pertumbuhan laman Facebook, Basuki Tjahaja Purnama. Grafik terlihat melonjak justru pada saat Ahok ditetapkan sebagai tersangka (16/11). Tangkapan layar diambil pada 22/11, pukul 13.00 WIB.
Merujuk dua grafik di muka, rasanya tidak berlebihan bila menyebut kasus dugaan penistaan agama tak menahan laju popularitas Ahok di media sosial.

Satu catatan ihwal riuh topik dugaan penistaan agama datang dari PoliticaWave, sebuah lembaga survei yang fokus melakukan pemantauan percakapan di media sosial.

Direktur Eksekutif PoliticaWave, Yose Rizal, menyebut kasus dugaan penistaan agama telah menggeser topik lain seputar Pilkada DKI. Alhasil, topik nan penting berkenaan program para kandidat cenderung terabaikan.

"Akibat maraknya perbincangan tentang dugaan penistaan agama dan hal-hal terkait itu, soal program-program jadi cukup tenggelam. Padahal masyarakat Jakarta sudah terbiasa dengan menagih janji para calon lewat program-program," kata Yose, dilansir Kompas.com.
Ahok hanya kalah di Instagram
Sebagai informasi, jumlah pengikut Ahok di Facebook dan Twitter juga masih melampaui dua kandidat gubernur DKI Jakarta lainnya.

Di Twitter, per Selasa siang (22/11), akun @basuki_btp tercatat punya 6,02 juta pengikut.

Di sisi lain, Anies Baswedan (@aniesbaswedan), yang eksis di linimasa sejak Februari 2010, hingga kini baru punya 1,14 juta pengikut. Adapun Agus Harimurti Yudhoyono (@AgusYudhoyono) tertinggal jauh dari dua pesaingnya, karena baru mengumpulkan sekitar 279 ribu pengikut.

Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Facebook. Laman Basuki Tjahaja Purnama tercatat mengumpulkan 1,4 juta penggemar. Sedangkan Anies Baswedan baru punya sekitar 619 ribu penggemar.

Sebagai catatan, Agus Yudhoyono justru tak punya laman Facebook resmi. Bila melakukan pencarian dengan kata kunci "Agus Yudhoyono", hanya terlihat beberapa laman tak resmi, yang rerata punya ribuan penggemar.

Meski begitu, Agus justru perkasa di Instagram. Akun Instagram @AgusYudhoyono, punya lebih dari 1,7 juta pengikut. Capaian itu membuatnya jadi calon gubernur DKI Jakarta paling populer di Instagram.

Di layanan berbagi gambar itu, Ahok (@basukibtp) hanya bisa menguntit di belakang Agus, dengan torehan sekitar 1,3 juta pengikut. Sementara itu, Anies Baswedan (@aniesbaswedan) agak keteteran, lantaran baru memiliki 137 ribu pengikut.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...i-media-sosial

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Ada rencana makar di balik demo 2 Desember

- Plt Gubernur Jakarta Soni Sumarsono: Pejabat-pejabat dinas akan saya ganti

- Rencana aksi 2 Desember dan reaksi Kapolri

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
4.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan