Jakarta – Syeikh Mushthofa ‘Amr Wardhani selaku Ulama dari Mesir disebut-sebut akan menjadisaksi ahli kasus penistaan agama dengan terlapor Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Menanggapi hal tersebut, Habib Rizieq selaku Imam besar FPI mengaku kecewa lantaran pemerintah mendatangkan saksi ahli dari luar.

Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menduga, saksi ahli agama dari Mesir sengaja didatangkan untuk diarahkan menafsrikan surat Al-Maaidah ayat 51.

“Sungguh sangat kami sesalkan bahwa Pemerintah RI mendatangkan Syeikh Mushthofa ‘Amr Wardhani salah seorang petinggi Darul Iftaa Mesir untuk menjadi Saksi Ahli Agama dalam Kasus Ahok,” jelas Habib Rizieq melalui website pribadinya, Senin (14/11/2016).

Dugaan Habib Rizieq ini bukannya tidak berdasar. Sebab, Darul Iftaa’ Mesir pernah mengeluarkan fatwa yang membolehkan non muslim memimpin kaum muslimin.

Habib Rizieq menyatakan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) bisa mendatangkan saksi ahli agama dari berbagai negara Islam untuk menghadapinya.

Tetapi GNPF MUI menilai bahwa cukuplah ulama-ulama Indonesia sebagai saksi ahli agama dalam kasus ini. Sebab ulama Indonesia banyak yang berkualitas dunia dan ulama Indonesia tentu lebih paham soal Indonesia.

Baca juga: Syeikh Mushthofa ‘Amr Wardhani selaku Ulama dari Mesir disebut-sebut akan menjadisaksi ahli kasus penistaan agama dengan terlapor Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

“Jangan rendahkan MUI yang berisikan para ulama dan cendikiawan Indonesia dari berbagai ormas dan kalangan, karena MUI bukan saja berkelas dunia, tapi juga paling mengerti tentang kondisi dalam negeri Indonesia dibanding ulama dari negeri mana pun,” tegas Habib Rizieq.

Ngamuk news



Nanti kalau misalnya memakai pakar tafsir Al-Qur'an Prof. Quraish Shihab, kalau kagak sesuai dengan kemauan entar Prof. Quraish Shihabnya dikatai macem2