JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku binggung dituduh melakukan intervesi hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Meski dekat dengan mantan Bupati Belitung Timur itu, Jokowi mengaku tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk ikut campur dalam kasus yang dihadapi Ahok. "Yang saya lebih heran, ini kan masalah DKI. Ini urusan DKI, lah kok urusannya digeser ke presiden, ke saya," ujar Jokowi di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Hotel Bidakara, Jakarta.

Jokowi kembali menegaskan kepada semua pihak, tidak akan melakukan intervensi apapun ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terhadap kasus yang dihadapi Ahok. Menurut Jokowi, kasus tersebut ia serahkan sepenuhnya kepada Bareskrim Polri. "Kalau ada masalah yang berkaitan dengan hukum, ya sudah serahkan pada proses hukum," katanya. Sementara itu dirinya juga berharap agar masyakarat bisa sabar mengenai kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok itu. Pasalnya, Bareskrim Polri saat ini sedang bekerja keras menyelesaikan kasus itu.

Sekadar informasi, kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Ahok terjadi dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu. Ahok menyinggung Surat Al Maidah ayat 51, yang mengharuskan umat Islam tidak memilih pemimpin non muslim. Jawapos.com


Anak SD yang masih ingusan juga tau kok tujuan demo ke ahok cuma buat batu loncatan doang. fokus utama nya sih 'maen paksa' uji coba melengserkan presiden dengan mendompleng persoalan ahok yg makin populer. Gak usah heran, celah itu di manfaatkan ormas2 tukang demo buat numpang tenar. tujuan nya jelas, buat menarik para investor (aktor2 politik) menanamkan modal nya untuk kegiatan kontraktor demo dan pasukan nasi bungkusnya.