Seperti lupa bawa nyali ke sekolah



Ketika guru ini menampakkan diri, keadaan kelas mendadak hening, sepi, sunyi, senyap.
Lalu bagaimana dengan siswanya? Deg-degan, was-was, merinding, tangan dingin, wajah pucat, tubuh lemas.

Hoo
Bertemu dengan siapakah mereka sebenarnya?

Berharap semoga waktu berjalan lebih cepat dari biasanya



Tik..tok..tik..tok.. Lamaaaaa sekali rasanya
tapi jika kita tidak fokus ke waktu dan terus memperhatikan pelajaran,
waktu bisa berjalan lebih cepat dari yang kita bayangkan.

Abaikan saja berapa lama kalian belajar,
fokus saja dengan bagaimana cara kalian belajar dan apa yang akan kalian dapatkan ketika belajar

Berusaha menjadi orang yang tak terlihat dari penglihatannya



Yup, tujuannya hanya agar terhindar dari pertanyaan yang dia berikan atau agar tidak ditunjuk mengerjakan soal di depan, entah itu dengan cara berpura-pura mengerjakan soal di bangku masing-masing, pura-pura membaca, pura-pura diskusi, atau pura-pura lainnya.

Kalian hidup dibekali dengan keberanian, jangan pernah takut untuk berani!

Dan diantara sekian banyak murid, pasti ada murid bandel super ngeyel yang sama sekali tidak takut pada beliau, padahal murid-murid lain lebih memilih hidup damai dan tak mencari masalah



Sanksi tak membuat mereka jera.
Bandel tetaplah bandel, suka sekali melanggar apa yang tidak di sukai guru ini.
Sengaja tidak mengerjakan PR, tidak memperhatikan pelajaran, mencontek ketika ulangan,
datang terlambat, menghindari kelasnya dengan kabur ke kantin, ke perpustakaan, ke UKS
atau mungkin ke kelas lain ikut pelajaran kelas sebelah.

Setiap orang punya cara sendiri dalam menjalani hidupnya
dan sepertinya mereka sudah paham dengan pilihannya.
Mungkin prinsip hidupnya, “Ambil resiko, dan lakukan sesuatu yang bisa membuatmu bahagia”

Berharap semoga tidak masuk hari ini atau setidaknya datang terlambat



Peluang terwujudnya harapan semacam ini sangatlah kecil, karena pada kenyataannya guru semacam ini justru rajin dan disiplin. Boleh berharap beliau tidak masuk, tapi jangan berharap beliau tidak masuk karena beliau sakit. Atau mungkin harapannya diubah saja, bukan tidak masuk, tapi berkurang kadar “ke-killer-annya”

Killer atau tidaknya seorang guru, sebenarnya tergantung bagaimana kalian menilainya.

Adalah hal yang membahagiakan ketika harapan pada point di atas terwujud



“Yeeeeyy..”Kompak satu kelas bahagia begitu mendengar guru spesialnya berhalangan hadir.
Dengan cepatnya kita menyusun rencana apa yang akan kita lakukan di “jam kosong” ini.
Ke kantin, ngobrol, main game, tidur di kelas, singgah ke dumay, atau yang lainnya.

Sepertinya kita melupakan sesuatu.
Kita terlalu ingin menghindarinya, sampai kita tidak sadar kalau ketidakhadirannya adalah kerugian bagi kita.

Tapi hati seorang guru sangatlah mulia, beliau tidak akan membiarkan anak didiknya merugi.
Hadir atau tidak hadir, yang terpenting adalah ilmunya bisa sampai ke anak didiknya

Tapi, kebahagiaan itu perlahan mulai sirna,
karena tugas darinya sudah menanti dan berteriak minta dikerjakan



Seorang guru akan lebih bisa menghargai dan memanfaatkan waktunya, berbeda dengan anak didiknya yang selalu menantikan “jam kosong” yang tidak jelas kehadirannya.

Yang bisa menciptakan kebahagiaan kalian adalah kalian sendiri. Jika kalian satu kelas kompak bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, hadir atau tidaknya seorang pengajar, kalian akan tetap bahagia

Dan kita tidak bisa menolak atau menunda untuk mengerjakan, karena kita tahu siapa yang akan kita hadapi dan apa resikonya jika kita mengabaikan tugas darinya



Sebuah perjuangan yang tidak mudah ketika mendapat tugas dari guru semacam ini. Sesulit apapun tugas yang diberikan, akan tetap dikerjakan meskipun harus menciptakan teori atau rumus baru
karena yang terpenting adalah mengerjakan, perkara benar atau salah, dapat nilai berapa.. ah, nanti saja lah, bahas di pertemuan berikutnya.

Benar salah bukan hal utama, yang terpenting adalah sejauh mana anak didiknya berkembang.
Seorang guru akan menghargai muridnya yang mau berusaha untuk bisa dalam belajarnya.
Soal nilai, beliau lebih paham. Meskipun mendapat predikat “guru killer” tapi beliau adalah sosok yang bijaksana

Akan ada banyak hal yang tidak kita diharapkan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung



Tiba-tiba menunjuk salah satu murid dan memberinya pertanyaan luar biasa susah, memberikan tipe soal ulangan yang berbeda pada setiap murid, memberikan tugas yang banyak dan sulit dalam waktu yang singkat, dan…..

Tidak ada niat buruk untuk menjatuhkan muridnya, beliau hanya ingin muridnya belajar lebih giat lagi

Bimbangnya hati ketika ada pelajaran yang kurang dimengerti, tanya atau diam saja?



“Apaan sih kok nggak ngerti yaa?”
“Susah banget?”
“Wah, harus dijelasin lagi ini”
“Oke nanya ah biar paham.”
“Bentar, gurunya kan….”
“Ah, udahlah nanti saja tanya ke yang lain.”

Mau bertanya, tapi takut dimarahi, dikira tidak memperhatikan pelajaran. Tapi jika tidak bertanya, kita sendiri yang rugi. Jangan menutupi ketidakmampuanmu, karena jika ketahuan, ini akan menjadi hal menakutkan.

Jika memang belum paham, bertanyalah, karena pertanyaan adalah salah satu aspek penting dari usaha belajar.

Fokus kita tidak hanya pada pelajaran dan tata krama saja, tapi juga pada penampilan,
sudah rapikah kita?



Sebenarnya tujuan baik, mungkin cara memperingatkannya saja yang agak kejam, seperti potong rambut asal-asalan, coret rok pakai spidol bagi siswi yang rok nya terlalu pendek, dll

Dan jika dipikir kembali, harapan beliau memang benar,
siswa siswi yang berpenampilan rapi dan sopan akan terlihat lebih santun, terpelajar dan jauh dari kata alay.

Dan pada akhirnya, kita akan mengerti dan terbiasa dengan sifatnya,
yang sebagian besar dari kita tidak menyukainya



Bukan menjadi rahasia lagi, jika banyak murid yang kurang suka dengan tipe guru ini.
Tapi jangan berharap banyak jika beliau akan merubah sifatnya hanya karena banyak yang tidak menyukainya.
Hormati dan bersikap santun, niscaya hidup kalian akan damai.

Tapi justru dari sifatnya lah kita akan mengerti bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, dan dari sini kita bisa belajar menghargai perbedaan.

Tapi tanpa kita sadari beliau telah membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik



Tegas dan serius dalam mendidik, larangan keras mencontek ketika ulangan, disiplin dan menghargai waktu, memberi sanksi dan tidak ada toleransi bagi siswa yang melanggar peraturan, pelit nilai, dll.

Jelas banyak yang tidak suka dengan cara mengajar yang seperti itu, tapi justru dari situlah kita mendapatkan pelajaran yang berharga karena yang beliau lakukan itu sebenarnya mengajarkan kita untuk disiplin, bertanggung jawab, jujur dan pantang menyerah.

Di sekolah memang terlihat menyeramkan, tapi di luar sekolah..



Bukan tidak mungkin jika di luar sekolah beliau adalah sosok yang ramah dan humoris.
Mungkin sikapnya di sekolah hanyalah akting agar muridnya bisa menghormati para guru dan mematuhi peraturan sekolah. Intinya, beliau-beliau ini menginginkan agar anak didiknya menjadi pelajar yang terpelajar, hanya saja cara mereka mendidik muridnya sedikit berbeda dengan guru-guru lainnya.

Beliau memang jarang bercanda, dan ketika beliau...



Tidak semua murid paham akan candaannya dan kemudian tersenyum atau bahkan tertawa, justru mereka akan terheran heran dengan apa yang baru saja didengarnya hingga membuat mereka terlambat tertawa.
Seriuskah ini?
Benarkah tadi itu beliau membuat muridnya tertawa?
Apa ini sebuah pertanda beliau akan berubah menjadi guru humoris?
Entahlah, tertawa saja dulu, meskipun terlambat

Dan ketika kita sudah lulus, beliau adalah salah satu guru yang paling diingat



Coba kalian ingat kembali siapa guru yang kalian anggap sebagai guru killer ketika masih sekolah dulu.
Tentu saja kalian akan mengingatnya, meskipun kalian lupa namanya setidaknya kalian ingat wajahnya atau ingat betapa apa galaknya mereka.

Melupakan memang bukan perkara mudah,
apalagi melupakan mereka yang istimewa yang pernah hadir dalam hidup kita.