Siang agan-agan, menjelang pilkada DKI 2017 ini, strategi tim kampanye para calon makin bervariasi nih. Nah kali ini ane mau ngejabarin satu hal yang menurut ane bisa jadi bahaya buat kita2 sebagai warga calon pemilih di Pilkada DKI nantinya.


Persaingan dalam kampanye Pilkada DKI kian panas setelah masa kampanye dibuka pada tanggal 28 Oktober. Dukungan bagi masing-masing calon berdatangan sesuai dengan latar belakang para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Perang di sosial media gencar disebarkan oleh tim para calon. Ane menduga cara kampanye dengan menggunakan simbol-simbol atau pesan tersembunyi (subliminal message) banyak dilakukan.

Pengelihatan subliminal (bawah sadar) adalah sebuah proses disengaja yang dibuat oleh teknisi komunikasi, dimana ente akan menerima dan menanggapi informasi dan instruksi tersebut tanpa menyadarinya. Apabila hal-hal seperti ini banyak dijumpai oleh indera manusia maka secara tidak langsung mempengaruhi tindak laku korban. Subliminal message atau pesan tersembunyi adalah pesan-pesan yang dapat berbentuk kata-kata yang dicetak, gambar, bahkan suara-suara yang disajikan sangat tersamar. Penggunaan teknik subliminal ini mulai terkenal setelah banyak digunakan di Amerika. Percobaan subliminal message di televisi dimulai di Amerika pada pertengahan 1950-an. Alam bawah sadar bekerja dan mampu menangkap 20.000 bit informasi dalam waktu bersamaan, sementara bagian kesadaran (consious awareness) hanya dapat mengolah ± 7 bit informasi pada waktu bersamaan. Pesan-pesan subliminal tersebut yang akan memperkuat, mempertegas, dan mempercepat reaksi pemikiran seseorang. Pada Pilkada DKI 2017 ini saya pun mulai menduga banyak subliminal message yang disebarkan guna mempengaruhi alam bawah sadar masyarakat banyak. saya akan memberikan contoh pada dua gambar baliho berikut ini, yang menurut ane memiliki sebuah tanda khusus yang berbahaya .





Secara tidak langsung gambar ini tidak lain hanyalah sebuah iklan masyarakat yang bahkan terlihat tidak ada hubungannya langsung dengan Pilkada 2017. Jika diperhatikan dengan seksama ada ‘satu’ hal yang secara samar ditonjolkan oleh kedua gambar tersebut. Ane mencurigai adanya simbol tertentu yang merujuk kepada suatu tanda yang berhubungan nantinya dengan Pilkada DKI 2017. Pada gambar satu jelas sekali terlihat bahwa dibalik pesan utama pelopor keselamatan lalu lintas, ada penekanan pada satu jari yang mengacung ke atas. maksud saya adalah kenapa harus mengacungkan jari ke atas? Ditambah lagi ada gambar tangan tangan yang menunjuk satu jari keatas. Gambar tersebut jelas menekankan pada angka satu, yang apabila kita kaitkan dengan Pikada DKI 2017, sesuai dengan salam pasangan nomor urut 1 yaitu pasangan Agus-Sylviana. Agar lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar berikut.



Pun begitu pada gambar yang kedua, dimana ada seruan yang menitikberatkan pada 'satu' tersebut. Nah kenapa ane bilang itu gambar bahaya? Sekarang gini, gambar itu merupakan baliho besar yang terpampang di pinggir jalan dan dilihat oleh ribuan orang yang berkendara setiap harinya. Bayangkan apabila sangat banyak baliho yang kita lihat dijalan dan menampilkan ‘satu’ hal tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan juga sebagai cuci otak atau mind control massa secara luas yang dapat berakibat negatif, karena sudut pandang masyarakat terhadap suatu hal tidak lagi menjadi murni adanya, ngeri gan!. Apabila hal tersebut benar adanya sesuai dugaan ane, penggunaan badan/ instansi pemerintah sebagai alat untuk berkampanye juga merupakan hal yang sangat tidak etis, mengingat masyarakat Jakarta ingin agar Pilkada 2017 yang jujur, bersih, dan jauh dari permainan-permainan kampanye kotor. Alangkah tidak eloknya apabila tim kampanye para calon menunggangi iklan-iklan ajakan sosial sekaligus untuk mengirimkan pesan-pesan untuk mendukung pasangan tertentu.

Ada baiknya bagi kita sebagai masyarakat agar lebih awaredan membuka mata terhadap hal-hal seperti ini, agar tidak dipermainkan oleh sistem kampanye. Mohon tanggapan agan-agan sekalian, trims gan...