TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Ramli (22) dan MB (15) warga Kelurahan Cemara Kecamatan Lubukpakam melakukan visum di RSUD Deliserdang.

Keduanya melakukan visum untuk membuat laporan karena mendapat penganiayaan dari oknum anggota polisi dari Polres Deliserdang, Brigadir Polisi S Harahap.

Saat dijumpai www.tribun-medan.com, Senin (31/10/2016) di RSUD Deliserdang, Ramli menceritakan peristiwa penganiayaan terjadi Sabtu (29/10/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca: Korban Penganiayaan Minta Hakim Tahan 5 Anggota Pemuda Pancasila

"Saat itu kami berada di area Jalan Galang-Lubukpakam,"katanya.

Saat itu, kata Ramli, ada warga yang meninggal dunia makanya jalan di situ ditutup dan jalan dijadikan satu arah. Terus, sambung Ramli, tiba-tiba polisi ini datang dan marah terus menanyakan izin dan menampari Ramli dan MB.

"Mungkin mabuk dia (Brigadir Polisi S Harahap) karena mulutnya bau minuman,"ujarnya saat mengambil hasil visum di rumah sakit milik Pemkab Deliserdang.

Informasi yang dikumpulkan di Polres kalau S Harahap bertugas sehari-hari menjaga tahanan titipan (Tahti) Polres. Kasat Tahti Polres, Ipda Sutarjo mengakui kalau S Harahap merupakan anggotanya.

"Saya belum tau ceritanya. Tadi pagi masuk memang. Saya juga tugas di sini baru dua hari, sebelumnya di Polsek saya,"kata Sutarjo.

Sementara itu Kasi Propam Polres, Ipda K Tarigan yang dikonfirmasi mengaku belum ada menerima laporan dari korban.

http://medan.tribunnews.com/2016/10/31/diduga-mabuk-oknum-polisi-aniaya-warga-

jurus mabok 86
si oknum 86 pengen jadi wong fei hung