i.love.usaAvatar border
TS
i.love.usa
Komodo, Berterimakasihlah Kepada Amerika Serikat


Labuan Bajo - Mungkin cerita ini belum pernah kamu dengar sebelumnya. Tentang peneliti Amerika yang 'menghidupkan' masyarakat di Pulau Komodo, untuk membuat patung komodo.

detikTravel dalam acara 'Let's Explore Labuan Bajo with Garuda Indonesia' mampir ke Pulau Komodo. Pulau utama dari Taman Nasional Komodo yang dihuni oleh 1.700-an orang. Mereka hidup berdampingan dengan komodo, yang jumlahnya 1.377 yang terdata di beberapa titik. Tapi diperkirakan, jumlah komodo yang belum terdata dapat mencapai 3.000 ekor yang tersebar di pulau seluas 323 km persegi ini.

Tepat begitu boat berlabuh, terdapat deretan warung makan dan satu ruangan terbuka tempat para penjaja suvenir. Di tempat itulah selain berderet aneka kaos, juga banyak suvenir berupa patung-patung komodo.

Ukuran patung komodonya beragam, dari yang sebesar cicak sampai mencapai panjang 4 meter. Harganya pun beragam, dari Rp 50 ribu sampai Rp 2 jutaan.

Beruntung, siang ini detikTravel bertemu dengan Rusman. Salah satu penjaja suvenir yang ternyata anak dari pembuat patung pertama di Pulau Komodo ini, H Nuhung.

"Pertama kali yang membuat patung komodo di sini adalah ayah saya di tahun 1973. Dia dulunya pembuat kapal atau perahu," ujarnya kepada detikTravel, Jumat (28/10/2016) di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Rusman pun memulai bercerita. Cerita yang bikin tercengang, tentang sejarah ayahnya mengapa banting stir dari membuat perahu sampai memahat patung komodo dan dijual untuk suvenir.

"Sejarahnya begini, dulu ada seorang peneliti dari Amerika tahun 1970 awal. Dia awalnya datang sendiri kemudian membawa keluarga. Menetap di sini selama 3 bulan untuk meneliti komodo," tuturnya.

Saat tahun segitu, Pulau Komodo belum menjadi destinasi wisata. Belum pula menjadi taman nasional karena masih cagar alam. Artinya, belum ada turis atau wisatawan datang ke sini.

"Peneliti itu bilang ke bapak saya, kamu bikin patung. Setelah itu jual, karena akan dibeli oleh pengunjung. Peneliti itu kayaknya tahu ya, kalau Pulau Komodo ini nantinya akan terkenal," ungkap pria berusia 30 tahun ini.


H Nuhung, bapaknya Rusman pun langsung belajar memahat patung secara otodidak. Kayu yang digunakan adalah jati, waro, kelumpang yang didatangkan dari Labuan Bajo.

Dari situ, masyarakat lain di Pulau Komodo ikut belajar dari H Nuhung. Dari situ jugalah muncul lapangan pekerjaan baru sebagai pemahat patung dan penjual suvenir.

"Kalau orang Amerika nggak datang, mungkin sampai sekarang nggak bikin patung. Itu namanya penelitian yang membawa berkah, harus berterimakasih sama orang Amerika," pungkas Rusman.

http://m.detik.com/travel/read/2016/...h-pada-amerika

Sementara di negeri ini, ada banyak orang yang mulutnya berkata anti Amerika, tetapi apa daya, pesona Amerika memang sudah menyihir seluruh dunia.

Bukan hanya Indonesia lho yang dibantu sama Amerika, tetapi seluruh dunia!!!

Ya Tuhan, betapa besar kasih sayangmu kepada Amerika, berkatilah Amerika Tuhan, Amerika adalah Kaki Tangan-Mu di dunia ini..

Trus gimana caranya kita berterimakasih kepada Amerika? Ga usah muluk muluk, dengar dan resapi lagu kebangsaan amerika saja udah cukup kok gan, silahkan didengar lagunya, jangan khawatir, gaperlu banyak kuota


God Bless America!
Diubah oleh i.love.usa 31-10-2016 10:10
0
3.1K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan