Sebuah penelitian baru yang dipublikasi di
Nature Plants mendeskripsikan sebuah tumbuhan yang memiliki daun berwarna biru. Tumbuhan tersebut diberi nama begonia pavonin.
Quote:
Quote:
Berbeda dari tumbuhan yang memiliki daun berwarna hijau,
pavonin adalah organisme yang fotosintesisnya bergantung pada cahaya yang berbeda dari kloroplas.Inilah yang membuatnya berwarna biru menyala.
Quote:
Begonia pavonin tumbuh di Asia Tenggara dan mampu beradaptasi dengan cahaya Matahari yang sangat minim.Dengan kata lain, dia hidup di cahaya remang hingga gelap di bawah kanopi daun-daun besar hutan tropis. Dia menggunakan struktur fotosintesis bernama iridoplas. Seperti kloroplas, struktur ini menyediakan mesin SELULER untuk berfotosintesis.
Quote:
Iridoplas juga mengumpulkan cahaya dan menggunakannya untuk membuat molekul yang mengumpulkan energi. Di sistem kloroplas, mereka mengandalkan klorofil, pigmen yang menyerap warna merah dan biru yang memancarkan warna hijau.
Namun iridoplas memiliki bentuk struktur yang berbeda. Satu lapisan dengan lainnya terpisah oleh lapisan cair tipis yang hampir mirip pancake yang ditempelkan dengan sirup maple. Hasilnya menjadi sama seperti apa yang terjadi ketika minyak ditumpahkan di atas air di genangan.
“Cahaya yang melewatinya dibengkokkan sedikit, itulah yang disebut campuran. Jadi inilah yang disebut dengan cahaya warna-warni yang berkelap-kelip,” ujar Heather Whitney, ahli tumbuhan dari University of Bristol di Inggris.
Quote:
Layering iridoplasts ini menyebabkan cahaya yang menabrak jaringan mereka membengkok lagi dan lagi, sehingga menciptakan kilau yang sangat dramatis. Lebih penting, memungkinkan struktur untuk menyerap jenis cahaya yang tersedia di lanskap hitam di bawah kanopi hutan yang panjang gelombangnya seperti merah dan hijau. Hanya cahaya biru yang akan dipantulkan kembali, dan itulah yang terlihat oleh manusia.
Whitney dan rekan-rekannya juga berpikir bahwa layering juga menyebabkan cahaya bereaksi lebih lambat dengan bahan kimia fotosintesis dalam struktur, memungkinkan pengumpulan cahaya lebih efisien.
Bagi Whitney, temuan ini menawarkan bukti lebih lanjut dari fleksibilitas tanaman 'yang luar biasa’. Sebab, tumbuhan tidak dapat bergerak ketika kondisi tidak menguntungkan. Mereka harus menemukan cara lain untuk beradaptasi dengan dunia di sekitar mereka. Sering kali adaptasi itu berbentuk kimia seperti evolusi dari fotosintesis kimia ungu di awal Bumi, yang sangat cocok untuk panjang gelombang cahaya yang tersedia pada saat itu.
Sumber:
http://techno.okezone.com/read/2016/...a-di-kegelapan
Ingin ditanam buat dirumah juga ga gan? Beliin buat mamah mertua juga gpp gan.