Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Budi Waseso: Anies Baswedan Iya Iya Saja, Tapi Enggak Direalisasikan
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan
Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso
telah merancang buku sosialisasi
antinarkoba untuk tingkat TK, SD, SMP
hingga SMA.
Buku tersebut dibuat akhir tahun lalu atau
sekitar tiga bulan setelah Waseso dilantik
sebagai Kepala BNN.
Dirasa mendesak diperlukan, Waseso
mengajukan buku tersebut ke Menteri
Pendidikan dan Kebudayan saat itu, Anies
Baswedan. Harapan Waseso, buku itu
masuk dalam kurikulum 2016.
"Tapi 2016 ternyata tidak masuk ke dalam
kurikulum," ujar pria yang populer disapa
Buwas dalam acara diskusi di Kantor
Kepala Staf Presiden, Jakarta, Rabu
(26/10/2016).

Padahal, saat menyerahkan buku itu,
lanjut Buwas, Anies mengatakan
mendukung program sosialisasi
antinarkoba BNN.
"(Anies Baswedan bilang) Iya iya saja.
Tapi realisasinya kan enggak ada," ujar
Buwas.
Merasa 'mentok' di Anies, Buwas
kemudian mengajukan buku tersebut
kepada Menteri Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Puan Maharani.
Ternyata hasilnya sama: tidak terealisasi.
Buwas kemudian melaporkan kerjanya ke
Presiden Jokowi. Ia berharap Presiden
mewujudkan program sosialisasi
antinarkoba pada kurikulum tahun
mendatang.
Buwas juga akan berkoordinasi lagi
dengan Mendikbud saat ini demi
mengegolkan sosialisasi antinarkoba itu.

Dari TK hingga SMA

Buku itu sendiri dirancang oleh para
pakar pendidikan di Indonesia. Setiap
jenjang pendidikan, konten sosialisasi
antinarkoba berbeda.
Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka
konten sosialisasinya semakin dalam.

"Kalau TK ya hanya gambar-gambar lucu
saja. Misalnya ada tokoh kartun
bertuliskan, jangan makan sembarangan,
makanan harus bersih. Kalau makan
makanan kotor bisa sakit, kalau sakit
enggak bisa main sama teman-teman.
Cukup sampai di situ saja," ujar Buwas.
"Nanti kalau SD, SMP dan SMA beda lagi.
Lebih dalam itu bahasannya. Misalnya
SMA sudah mulai berisi dampaknya
secara medis kalau pakai narkoba apa,"
lanjut dia.
Harapannya, pemahaman sang anak
tentang bahaya narkoba semakin dewasa
semakin baik. Jika demikian, ketika sang
anak memasuki umur rentan
penyalahgunaan narkoba, dia sudah
memiliki prinsip tidak menggunakannya.
"Kami harapkan juga pas mahasiswa
enggak lagi mau pakai. Karena dia sudah
paham, ini bahaya, baik bagi negara atau
cita-cita saya," ujar Buwas.
Buwas menjelaskan, sosialisasi
antinarkoba sedini mungkin sangat
penting. Sebab, bandar narkoba sudah
mulai meregenerasi pasarnya.
"Sekarang yang sangat miris adalah
kegiatan jaringan narkoba itu sudah
meregenerasi pasar. Korbannya sudah
anak TK, anak SD. Kami temukan kasus itu
dibiayai oleh jariingan (narkoba). Setelah
pangsa pasarnya yang saat ini habis,
mereka menciptakan pasar selanjutnya,
ini jahat," ujar Buwas.

nasional.kompas.com/read/2016/10/26/15422951/budi.waseso.anies.baswedan.iya.iya.saja.tapi.enggak.direalisasikan

Sip pak buwas
Klu perlu nasbung2 yg kecanduan narkoba diberangus aja pak kehkehkeh
0
12.8K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan