Densus 88 Tak Sengaja Tendang Pria 60 Tahun
Polri mengatakan, mertua Bayu menghalangi penangkapan oleh Densus 88.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2012...lo_663_382.jpg
VIVAnews -- Markas Besar Kepolisian membantah melakukan kesalahan dalam aksi penangkapan Bayu, terduga teroris Solo. Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Pol Sutarman menjelaskan, pada saat itu mertua Bayu, Wiji Siswo Suwito (60 tahun) sempat menghalangi pasukan Densus 88 Antiteror.

Atas kejadian itu, kata Sutarman, Wiji tak sengaja terkena pukul anggota Densus. "Pada saat penangkapan orang tua Bayu, menghalang-halangi sehingga tindakan cepat dalam menangkap Bayu itu melukai orang tuanya. Sebenarnya itu bukan salah tangkap. Tapi mungkin proses penangkapan Bayu yang menimbulkan orang tua Bayu terkena pukul," kata Sutarman di Gedung DPR, Senin 3 September 2012.

Pada saat menghalangi Densus 88, kata Sutarman, Wiji tak sengaja terkena tendangan salah satu anggota Densus 88 yang terburu-buru untuk menangkap Bayu. "Mungkin pada saat menghalang-halangi ketendang atau bagaimana karena terburu-buru," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 dinilai salah tangkap terhadap mertua Bayu. Saat itu diceritakan Retno, istri Bayu, Densus 88 mendobrak pintu kamar ayahnya Wiji Siswo Suwito (60 tahun). Awalnya Bayu dan Retno yang tengah tidur di kamarnya mengira ada rampok.

Namun mendengar teriakan kesakitan ayahnya, ia bergegas bangun. Namun sebelum membuka pintu, Densus 88 mendobrak pintu kamarnya dengan menggunakan palu besar.

Pada saat keluar kamar, Retno melihat bapaknya sudah diborgol. Wajahnya babak belur dan kesakitan. Retno langsung menghampiri bapaknya dan tak memperhatikan suaminya, Bayu.

Wiji mengatakan jika polisi tersebut salah tangkap dan mengira dirinya adalah Bayu. Atas kejadian itu, orang tua Bayu berencana untuk meminta ganti rugi.(eh)