Negaraku tercinta


Malam Mimin Momod and Agan-Agan sekalian.

Terhitung sudah lebih dari 18 tahun negara ini mengalami perubahan besar yang namanya REFORMASI. Selama itu pula negeri ini masih belum menemukan jati diri dan bahkan cenderung tidak memiliki jati diri.

Berawal dari tumbangnya rezim orede baru pada bulan mei 1998 yang selalu disebut-sebut sebagai orde yang penuh dengan KKN dan penuh dengan manipulasi berganti dengan orde reformasi, sudah terhitung kita memiliki 5 presiden dalam kurun waktu 18 tahun tersebut, tapi negeri ini justru semakin tidak tertata dan cenderung masih sama dan bahkan lebih parah dari orde baru.

Sebenarnya apa yang salah dengan negeri ini? Apakah ini salah rakyat Indonesia? Ataukah ini kesalahan para penguasa?

Apa yang salah dengan rakyat Indonesia? Kalau saya bilang ada satu penyakit yang menjangkit rakyat Indonesia, yaitu "AMNESIA".

Kenapa saya bilang AMNESIA? Iya benar AMNESIA. Karena rakyat Indonesia begitu mudah untuk melupakan dan bahkan tak ingat dengan apa yang sudah terjadi.

Ditambah lagi teknik dan strategi para penguasa salam menjalankan sebuah strategi yanv saya sebut sebagai "Pengalihan Issue" secara masive dan terstruktur.

Sebuah kombinasi yang pas sehingga dosa-dosa yang pernah tercipta oleh para pemangku kekuasaan akan segera tenggelam dan dilupakan, karena tertimpa oleh issue baru yang selalu di blow up dengan begitu dahsyat.

Entah juga karena mayoritas rakyat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan? Ataukah memang mental rakyat Indonesia yanv miskin atau dimiskinkan? Sehingga dengan sedikit materi yang di bagi-bagikan sehingga rakyat Indonesia langsung menghapus semua memori negative dari para pemangku kepentingan di negeri ini.

Banyak dari para pendosa yang sudah memakan uang rakyat Indonesia itu masih duduk dengan gagah di kursi kebesaran. Padahal sudah banyak rakyat yang dikorbankan demi mendapatkan kursi tersebut.

Tapi rakyat Indonesia sekali lagi selalu melupakan apa yang sudah terjadi. Mind set rakyat Indonesia masih berkutat di sekitaran perut dan bawah perut. Ditambah gempuran ideologi kebebasan yang dengan deras masuk kedalam negeri tanpa adanya saringan dari pemangku kekuasaan di negeri ini.

Generasi muda pada rusak dan bobrok, sex bebas, narkoba dan budaya hedonisme semakin mengakar dalam generasi muda, dan itu seolah dibiarkan oleh pemangku kekuasaan, karena demi melanggengkan kekuasaan mereka di kursi kebesaran.

Mahasiswa dan generasi muda sudah tidak terdengar lagi gaungnya dalam menyuarakan dan mengaspirasikan kebenaran, mereka lebih di sibukkan oleh angka-angkan dan kepuasan nafsu mereka belaka, tanpa menghiraukan dan memperdulikan apa yang sedang terjadi.

Miris dan sungguh tragis, semakin hari rakyat Indonesia semakin acuh dan individualis dan apatis tanpa perduli dengan apa yang ada di depan mereka.

Miris dan sungguh tragis.