Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perlahanhilangAvatar border
TS
perlahanhilang
Mengapa mengingat kematian bisa mengubah cara berpikir?


Mengapa Mengingat Kematian Bisa Mengubah Cara Berpikir?


Kematianmungkin adalah salah satu hal paling tabu untuk di bicarakan

Untuk mendobrak tabu ini, berbagai upaya di lakukan biar orang mau berdiskusi soal kematian.
Misalnya, lewat kemunculan “kafe kematian” yang bermula di swiss 2004, dan kemudian nyebar ke berbagai penjuru dunia.



Di kafe ini orang orang di harapkan terbuka dalam mengungkapkan pemikiran mereka soal mati gan, dengan tujuan takut soal mati berkurang.
Menilik sebuah hasil survei, kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi dari pada takut sama kematian kita sendiri
Dari survei yang sama, kita sebenernya lebih khawatir sama proses kematian – rasa sakit – dan kesepian – dibandingkan fakta bahwa dengan mati, hidup akan berakhir.



Yang lebih unik lagi, kalau kita di tanya apakah kita takut mati, sebagian besar kita ternyata menampiknya dan ngaku Cuma “khawatir dikit aja”.

Rendahnya tingkat ketakutan kita terhadap kematian dianggap sebagai penolakan diri buat mengakui kalau sebenernya kita emang bener bener takut mati.

INGET MATI, ORANG JADI LEBIH MENGHAKIMI

Psikolog sosial dalam 30 tahun terakhir udah meneliti dampak sosial dan psikologi yang terjadi sama manusia, kalau di hadapkan pada kematian. Dari lebih 200 eksperimen yang dilakukan, orang orang yang diteliti diminta ngebayangin kematiannya sendiri.
Tes pertama di lakukan terhadap sejumlah hakim di amerika. Mereka diminta menjatuhkan vonis denda kepada seorang pekerja seks komersial alias PSK yang ngelanggar aturan. Hakim hakim yang di ingetin soal kematian sebelum ambil keputusan ternyata memberikan denda lebih gede dibanding yang enggak –US$455 (Rp6 juta) berbanding US$50 (Rp650 ribu)



Selain bikin orang jadi lebih gampang menghakimi orang lain, keiinget soal kematian juga bikin kita lebih penuh prasangka sama orang dari ras atau agama berbeda, yang mendorong munculnya tindakan negatif lain.
Jadi, diingetin soal mati bisa bikin orang ngerasa lebih deket/terikat sama kelompok dan apa yang di percayainnya, serta cenderung berbuat ‘kerusakan’ terhadap kelompok lain yang berbeda darinya.

keinget akan kematian juga bisa mempengaruhi sudut pandang politik dan agama seseorang
di satu sisi, inget mati bisa bikin orang yang liberal secara politik jadi semakin liberal, sementara yang konservatif jadi lebih konservatif
dan gitu juga sama orang yang beragama semakin taat kepada keyakinannya, sementara orang yang ga percaya agama jadi lebih mengingkari adanya agama.
Tapi, disisi lain penelitian ini juga nunjukin kalau berpikir soal kematian bisa bikin kita semua, baik relijius maupun yang enggak, tergoda buat jadi lebih relijius meskipun tanpa sadar.
Bahkan, kalau terjadi peristiwa besar yang buat kita bener bener ngerasa deket sama kematian, orang orang liberal/konservatif punya kecenderungan untuk mendukung kebijakan bersifat konservatif. Sejumlah peneliti mengklaim itulah penjelasan bagaimana politik Amerika bergeser jadi lebih ke kanan (konservatif) usai peristiwa 11 semptember 2001.

INGET MATI, ORANG PINGIN JADI TERKENAL

Terus, kenapa kematian bikin kita lebih mudah menghakimi orang, lebih konservatif dan relijius?

Sejumlah peneliti menyebut, inget akan kematian memaksa orang untuk mencari ‘keabadian’, mencari hidup yang kekal. Misalnya lewat keyakinan bahwa ada hidup setelah mati.
Simbol simbol keabadian juga udah mendarah daging di berbagai rupa budaya kita. Karena itulah, kalau kita melihat individu yang di anggep melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma budaya, misalnya para PSK, kita jadi lebih gampang menghakimi.

Sejalan dengan teori ini, peneliti juga berkesimpulan bahwa inget mati akan meningkatkan hasrat seseorang untuk jadi terkenal dan punya anak. Keduanya adalah simbol dari keabadian, orang pingin dirinya diabadikan melalui karya karyanya atau DNA nya.



Balik ke pembahasan awal, kalau ditanya soal mati mungkin kita akan menjawab kalau kita GA TAKUT MATI.
Kita juga mungkin ga tau kalau berpikir soal kematian akan berdampak besar sama tindakan kita, kaya yang udah di jelasin di atas. Tapi itu sebenernya karena hanya ada batasan di setiap pemahaman kita.
Kita bahkan ga tau kenapa kita merasakan dan memahami sesuatu kayak yang saat ini kita rasain,
Jadi sadar atau enggak membawa isu soal kematian jadi topik obrolan akan membuka kotak pandora terhadap berbagai hal yang belum pernah kita pahami.


Jadi, apa yang perlu kita ubah terkait pemahaman kita soal kematian? Sulit memang cari jawabannya. Terus inget inget kematian mungkin hanya bikin kita semakin mudah menghakimi atau berprasangka pada banyak hal, kayak yang di ungkap penelitian ini.
Tapi mungkin aja efek negatif itu kita rasakan karena kita ga terbiasa buat berpikir dan berbicara soal mati. Dalam berbagai terapi psikologi perlahan lahan menghadapkan pasien dengan sumber ketakutannya terbukti bisa mengurangi rasa takut dan gelisah,

Hal yang sama perlu dilakukan dengan kematian mungkin ini pulalah cara paling ampuh untuk ngilangin tabu tentang kematian yang akan bikin kita semakin tegar dalam menghadainya

Spoiler for Bonus:


Quote:

tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan