Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menyinggung soal surat Al Maidah ayat 51 saat berdialog dengan warga Kepulauan Seribu pada Rabu (30/3) lalu. Hal itu pun menuai polemik dari berbagai kalangan.

Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj mengatakan seharusnya jelang pilgub DKI ini, jangan ada bakal calon yang bertanding membawa-bawa soal agama. Karena nanti jatuhnya SARA.

"Coba lebih kedepankan visi dan misi. Apalagi dalam masa jelang kampanye Pilgub gini. Hal berbau agama itu sangat rentan sekali. Jatuhnya SARA malahan," kata Said Agil Siradj di Kantor Pusat PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2016).

"Buat suasana Pilgub itu kondusif. Saling hormat menghormati. Agama, suku, ras, itu sudah mulai rawan timbul polemik bila dimunculkan. Jadi lebih baik munculkan visi dan misi saja," lanjutnya.

Sementara itu bakal calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan dalam Pilgub haruslah menjunjung tinggi demokrasi yang adil dan bermartabat. Perselisihan dan pertikaian terkait SARA harus dihindari.

"Bagi saya dan Ibu Sylvi dari awal marilah kita junjung tinggi demokrasi yang adil dan bermartabat satu dengan yang lainnya. Mari kita hindari pertentangan antar sesama bangsa karena alasan SARA karena kita ingin negeri ini tumbuh dengan baik, majemuk, beraneka ragam tetapi harus menyatu dengan sebuah semangat," tutur Agus Harimurti Yudhoyono.

Diberitakan sebelumnya, Ahok meminta persoalan ini tidak dijadikan polemik. Dia meminta masyarakat bersikap arif dengan melihat video peristiwa saat dirinya berdialog dengan warga Kepulauan Seribu tersebut secara utuh.
(yds/erd

detik

nasbung dan bos bosnya bertobatlah.... .