Gunung Sunda, bukit yang terletak di Desa Padaasih, Kec Cisaat Kab. Sukabumi ini dikabarkan dimiliki oleh salah satu perusahaan semen yg ada di Indonesia yg akhir-akhir ini populer karena dikemas oleh sekelompok pemuda sekitar sebagai suatu atraksi wisata yg menarik minat banyak orang utk berkunjung ketempat tersebut. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Gunung Sunda ini bukan siang hari, tetapi yang tepat itu adalah berangkat sore hari, karena bisa melihat matahari terbenam, lalu berkemah sambil melihat gemerlapnya malam, dan juga melihat indahnya matahari terbit diantara pegunungan.
Akan tetapi Gunung Sunda sebagai sebuah atraksi wisata ini selalu dibayangi oleh ancaman ekploitasi perusahaan semen tersebut sebagai pihak pemilik tanah tersebut. Titik klimaksnya pada saat ini ramai diberitakan pada media sosial bahwa ancaman eksploitasi tersebut benar-benar akan terjadi.
Sungguh miris mendengar kabar tersebut karena lebih dari sekedar sebuah atraksi wisata, Gunung Sunda telah memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitar yg terlibat langsung serta anak-anak yatim piatu dan orang-orang tua lanjut usia yg diberikan bantuan utk kehidupan mereka dari biaya hasil retribusi orang-orang yang berkunjung ke Gunung Sunda.
Mengeksploitasi dan menghancurkan Gunung Sunda, secara tidak langsung juga menghancurkan kehidupan masyarakat lokal, anak-anak yatim piatu, serta orang-orang tua lanjut usia yg mendapatkan manfaat dari keberadaan Gunung Sunda ini.

Menurut Kang Dede Rizal (Salah satu pengelola wisata Gunung Sunda) ada banyak cerita yang sering diperbincangkan hingga saat ini antara lain :
1. Gunung Sunda merupkan salah 1 tempat yg pernah disinggahi oleh Prabu Siliwangi, dan ini semua dapat dibuktikan dengan jalan yg menuju Gunung Sunda yaitu di beri nama JL. Siliwangi (Cibatu-Babakan-Cipancur-Ciroyom). Dan arah menuju Kadudampit itu diberi nama Surya Kencana.
2. Tepat di puncak Gunung Sunda begitu banyak cerita yg mengatakan bahwa dipuncak Gn sunda itu terbagi menjadi dua kawasan, yakni kawasan pertama itu di duduki oleh JIN (timur) dan kawasan kedua (barat) oleh Kerjaan Padjajaran. (Itu cerita mitos yang berkembang dari nenek moyang turun temurun hingga saat ini).
3. Terdapat banyak macam-macam batu dengan bentuk dan keanehan yg ber beda-beda, dari mulai Batu Lulumpang (bentuknya seperti lulumpang berikut dengan halu nya), Batu Buruy (bentuknya seperti buruy) yang anehnya pada batu tersebut ada lubang dan diisi air yg sampai kapanpun air tsb tdk pernah habis, batu bilik, batu kasur, dll.

Foto by Dedi Suhendra

http://www.awasdisini.com/