- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kelompok Separatis OPM Yang Kembali Menjadi Bagian NKRI
TS
simanungkalit01
Kelompok Separatis OPM Yang Kembali Menjadi Bagian NKRI
Quote:
Dalam perayaan HUT RI tahun ini kita sebagai bangsa Indonesia juga merasa senang, karena gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), para tokohnya mempunyai kesadaran untuk merapat dan menyatakan bergabung di bawah naungan bendera Merah Putih, ingin bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam membangun daerah. Sejarah masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah tidak perlu dipertanyakan dan diutak-atik lagi. Hal tersebut diungkapkan Tokoh Pejuang Papua, Ramses Ohee. Pengakuan Ramses sebagai tokoh pejuang Papua mengindikasikan salah satu kebenaran sejarah Papua yang memang bagian dari NKRI. Adanya pihak-pihak yang memutarbalikkan sejarah dan masih menyangkal kenyataan integrasi Papua ke dalam NKRI, karena minimnya pemahaman sejarah mereka dan ada kepentingan atas hal tersebut. Hal yang perlu disadari adalah bahwa keberadaan negara merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga seharusnya disyukuri dengan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Papua.
Kita patut bersukur dan merasa bangga kepada pimpinan dan penempur (kombatan) OPM, pada peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia yang berlangsung di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua, yang selama ini dikenal sebagai markas pendukung Papua Merdeka, mereka dengan kesadaran yang penuh, kembali kepada pangkuan bumi pertiwi, diwarnai dengan pernyataan sikap dari ratusan mantan kombatan OPM. Mereka yang tergabung dalam kelompok Yambi, Tingginambut dan Mewuluk secara tegas menyatakan kesetiaannya kepada NKRI. Pernyataan sikap dibacakan oleh mantan pentolan OPM Boni Telenggen, usai upacara perayaan kemerdekaan. Kami menyatakan sikap akan selalu setia kepada NKRI, dan akan mendukung proses pembangunan yang kini sedang berlangsung di Puncak Jaya. Nantinya akan membujuk pimpinan TPN-OPM Goliat Tabuni untuk bergabung kedalam NKRI. Kembalinya ratusan anggota TPN-OPM itu merupakan keinginan mereka sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dan karena mereka melihat bahwa pemerintah serius untuk membangun Kabupaten Puncak Jaya. Setelah bergabung kembali dengan NKRI, maka mereka akan membantu pemerintah dalam pembangunan di Puncak Jaya, serta akan mengajak anggotanya yang lain untuk “turun gunung” bersama-sama membangun daerah Papua. Mereka menyatakan terima kasih kepada pemerintah daerah dan Pusat karena pembangunan yang telah dilakukan dan nantinya akan turut mendukung pembangunan serta menjaga keamanan dengan masyarakat lainnya.
Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo seusai mendengar pembacaan ikrar kepada wartawan mengatakan, apresiasi yang tinggi atas kembalinya para anggota TPN/OPM ini, pemda siap membantu para mantan TPN/OPM sesuai kemampuan mereka. Ada beberapa mantan OPM yang kini jadi pengusaha kayu dengan menggunakan mesin pemotong kayu atau chainsaw bantuan pemda. Mari kita bangun Puncak Jaya bersama sama sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan. Pemerintah akan memberikan bantuan berupa rumah dan pekerjaan kepada mereka, dan bagi yang masih sekolah akan difasilitasi untuk mendapat pendidikan yang layak, dan tentu akan dilibatkan dalam pembangunan daerah ini. Pemerintah akan terus melakukan pembangunan di berbagai bidang untuk menunjukan kepada kelompok pimpinan TPN-OPM Goliat Tabuni bahwa pemerintah serius untuk membangun Kabupaten Puncak Jaya. Pembangunan akan terus kami lakukan supaya kelompok yang masih tidak sepaham dapat melihat, dan kalau bisa mereka juga kembali ke NKRI. Perjuangan kelompok yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia atau kelompok separatis OPM hanya pekerjaan sia-sia dan menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan, lebih baik ikut dan mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah. Pernyataan pentolan OPM Boni Telenggen dan rekan-rekannya kita patut apresiasi, mengajak para mantan anggota dan pimpinan TPN/OPM yang belum bergabung untuk berhenti berteriak merdeka karena saat ini kita sudah merdeka 71 tahun bersama Indonesia. Sekarang waktunya bekerja untuk membangun daerah, saatnya anak-anak Papua dapat belajar dengan tenang untuk masa depannya dan untuk kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan.
Terobosan, pemerintah Kabupaten Puncak Jaya patut kita acungi jempol sebagai upaya untuk menghubungkan seluruh distrik dan kampung di Kabupaten Puncak Jaya, yang telah menganggarkan dana sebesar 100 milyar dari APBD tahun 2016. Pembangunan beberapa jalan, seperi jalur Distrik Gurage ke Tingginambut sepanjang 7 kilometer, yang menelan anggaran Rp 37 milyar, jalan menuju Distrik Meuluk sepanjang 6 kilometer menelan anggaran Rp 30 milyar dan jalan menuju Distrik Yamo, Distrik Yigodigme dan Distrik Torere daerah perbatasan, semuanya harus kita dukung. Pembangunan jalan yang di anggarakan pemerintah daerah ini untuk keperluan masyarakat di setiap distrik dan kampung agar memudahkan mereka membawa hasil bumi ke kota untuk dijual, sehingga ekonomi mereka dapat meningkat. Selain untuk keperluan masyarakat sebenanrnya pembangunan jalan ini juga menghubungkan rumah dan bisnis kayu pimpinan TPN/OPM Goliat Tabuni, yang berarti selain untuk masyarakat pembangunan jalan ini juga untuk mereka yang saat ini masih menolak bergabung dengan NKRI. Oleh karenanya kelompok-kelompok lainnya yang belum sepaham sebaiknya merapatkan diri untuk membantu pemerintah daerah membangun Papua karena pembangunan itu sepenuhnya untuk masyarakat papua sendiri dan untuk kesejahteraan rakyat Papua. Apabila ada LSM ataupun negara asing yang melakukan propaganda untuk kemerdakaan Papua sebaiknya diacuhkan saja. Untuk kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat Papua seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movemen West Papua (ULMWP), diharapkan menghentikan aksi menipu rakyat karena rakyat Papua sudah merdeka selama 71 Tahun seperti kemerdekaan Indonesia. Sekaranglah saatnya membangun Papua bersama masyarakat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya, untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari daerah-daerah lainnya, karena kita mempunyai SDA yang sangat melimpah.
Kita patut bersukur dan merasa bangga kepada pimpinan dan penempur (kombatan) OPM, pada peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia yang berlangsung di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua, yang selama ini dikenal sebagai markas pendukung Papua Merdeka, mereka dengan kesadaran yang penuh, kembali kepada pangkuan bumi pertiwi, diwarnai dengan pernyataan sikap dari ratusan mantan kombatan OPM. Mereka yang tergabung dalam kelompok Yambi, Tingginambut dan Mewuluk secara tegas menyatakan kesetiaannya kepada NKRI. Pernyataan sikap dibacakan oleh mantan pentolan OPM Boni Telenggen, usai upacara perayaan kemerdekaan. Kami menyatakan sikap akan selalu setia kepada NKRI, dan akan mendukung proses pembangunan yang kini sedang berlangsung di Puncak Jaya. Nantinya akan membujuk pimpinan TPN-OPM Goliat Tabuni untuk bergabung kedalam NKRI. Kembalinya ratusan anggota TPN-OPM itu merupakan keinginan mereka sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dan karena mereka melihat bahwa pemerintah serius untuk membangun Kabupaten Puncak Jaya. Setelah bergabung kembali dengan NKRI, maka mereka akan membantu pemerintah dalam pembangunan di Puncak Jaya, serta akan mengajak anggotanya yang lain untuk “turun gunung” bersama-sama membangun daerah Papua. Mereka menyatakan terima kasih kepada pemerintah daerah dan Pusat karena pembangunan yang telah dilakukan dan nantinya akan turut mendukung pembangunan serta menjaga keamanan dengan masyarakat lainnya.
Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo seusai mendengar pembacaan ikrar kepada wartawan mengatakan, apresiasi yang tinggi atas kembalinya para anggota TPN/OPM ini, pemda siap membantu para mantan TPN/OPM sesuai kemampuan mereka. Ada beberapa mantan OPM yang kini jadi pengusaha kayu dengan menggunakan mesin pemotong kayu atau chainsaw bantuan pemda. Mari kita bangun Puncak Jaya bersama sama sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan. Pemerintah akan memberikan bantuan berupa rumah dan pekerjaan kepada mereka, dan bagi yang masih sekolah akan difasilitasi untuk mendapat pendidikan yang layak, dan tentu akan dilibatkan dalam pembangunan daerah ini. Pemerintah akan terus melakukan pembangunan di berbagai bidang untuk menunjukan kepada kelompok pimpinan TPN-OPM Goliat Tabuni bahwa pemerintah serius untuk membangun Kabupaten Puncak Jaya. Pembangunan akan terus kami lakukan supaya kelompok yang masih tidak sepaham dapat melihat, dan kalau bisa mereka juga kembali ke NKRI. Perjuangan kelompok yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia atau kelompok separatis OPM hanya pekerjaan sia-sia dan menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan, lebih baik ikut dan mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah. Pernyataan pentolan OPM Boni Telenggen dan rekan-rekannya kita patut apresiasi, mengajak para mantan anggota dan pimpinan TPN/OPM yang belum bergabung untuk berhenti berteriak merdeka karena saat ini kita sudah merdeka 71 tahun bersama Indonesia. Sekarang waktunya bekerja untuk membangun daerah, saatnya anak-anak Papua dapat belajar dengan tenang untuk masa depannya dan untuk kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan.
Terobosan, pemerintah Kabupaten Puncak Jaya patut kita acungi jempol sebagai upaya untuk menghubungkan seluruh distrik dan kampung di Kabupaten Puncak Jaya, yang telah menganggarkan dana sebesar 100 milyar dari APBD tahun 2016. Pembangunan beberapa jalan, seperi jalur Distrik Gurage ke Tingginambut sepanjang 7 kilometer, yang menelan anggaran Rp 37 milyar, jalan menuju Distrik Meuluk sepanjang 6 kilometer menelan anggaran Rp 30 milyar dan jalan menuju Distrik Yamo, Distrik Yigodigme dan Distrik Torere daerah perbatasan, semuanya harus kita dukung. Pembangunan jalan yang di anggarakan pemerintah daerah ini untuk keperluan masyarakat di setiap distrik dan kampung agar memudahkan mereka membawa hasil bumi ke kota untuk dijual, sehingga ekonomi mereka dapat meningkat. Selain untuk keperluan masyarakat sebenanrnya pembangunan jalan ini juga menghubungkan rumah dan bisnis kayu pimpinan TPN/OPM Goliat Tabuni, yang berarti selain untuk masyarakat pembangunan jalan ini juga untuk mereka yang saat ini masih menolak bergabung dengan NKRI. Oleh karenanya kelompok-kelompok lainnya yang belum sepaham sebaiknya merapatkan diri untuk membantu pemerintah daerah membangun Papua karena pembangunan itu sepenuhnya untuk masyarakat papua sendiri dan untuk kesejahteraan rakyat Papua. Apabila ada LSM ataupun negara asing yang melakukan propaganda untuk kemerdakaan Papua sebaiknya diacuhkan saja. Untuk kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat Papua seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movemen West Papua (ULMWP), diharapkan menghentikan aksi menipu rakyat karena rakyat Papua sudah merdeka selama 71 Tahun seperti kemerdekaan Indonesia. Sekaranglah saatnya membangun Papua bersama masyarakat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya, untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari daerah-daerah lainnya, karena kita mempunyai SDA yang sangat melimpah.
Syukurlah kelompok separatis kembali ke NKRI
Semoga mereka membantu pemerintah dalam membangun Papua
Semoga mereka membantu pemerintah dalam membangun Papua
Spoiler for :
Sumur: Tulisan Sendiri gan
0
2K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan