Satuberita.com - Berita Teraktual, PDIP sudah mengambil keputusan untuk mengusung petahana Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam kontestasi Pilgub DKI 2017. PDIP berkoalisi dengan NasDem, Golkar dan Hanura yang sudah lebih dahulu memberi dukungannya untuk Ahok.

Ketentuan PDIP dalam Pilgub DKI paling dinanti. Sebab, PDIP mempunyai suara paling banyak di Jakarta dengan jumlah kursi 28 di DPRD DKI. Sempat panas hubungan beberapa kader PDIP dengan Ahok. Pada akhirnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjatuhkan pilihan pada Ahok.

KPU DKI sudah membuka pendaftaran untuk calon gubernur dan wakilnya hari ini. KPU DKI akan tutup pendaftaran terakhir pada Jumat, 23 September nanti. Sampai kemarin, Rabu (21/9), hanya pasangan Ahok dan Djarot yang baru mendaftar.

Melihat PDIP sudah menjatuhkan pilihan, Ahok-Djarot juga sudah daftarkan diri ke KPU DKI, partai lain juga bergerak cepat lakukan konsolidasi untuk mengulas siapa calon yang perlu diusung melawan petahana.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menyatukan beberapa ketua umum partai yang menolak mengusung Ahok-Djarot. Mereka yaitu Ketua Umum PKB Muhaimmin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan itu, mereka mengulas calon yang paling berpeluang menang jika di ajukan untuk bertanding melawan Ahok-Djarot. Selama ini, nama yang beredar yaitu pasangan Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno dan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Tetapi belum ada perjanjian.

Disamping itu, Gerindra dan PKS tidak diundang dalam pertemuan itu. Kedua partai ini memanglah sudah mempunyai calon sendiri yaitu Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera. Walau demikian, masihlah dapat berubah tergantung perjanjian politik antar partai koalisi.

Tempat rapat di Cikeas, pada akhirnya mengambil keputusan untuk memberitahukan calon kepala daerah dan wakilnya di Pilgub DKI pada siang nanti.

" Kita setuju tadi, bulat mengusung kandidat kandidat Pilgub DKI. Telah mengerucut, akan difinalisasi besok, " kata Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Zulkifli masihlah belum menyatakan siapa yang akan diusung. Dia masihlah buka kesempatan akan berkoalisi dengan Gerindra dan PKS.

" Head to head bisa, dua pakai, dapat pula tiga, " kata Ketua MPR ini diplomatis.

Menurut Zulkifli, penjajakan antar enam parpol akan buntu jika semuanya miliki kehendak masing-masing. Tetapi dia meyakini, akan nampak calon alternatif lawan Ahok-Djarot nanti.

" Telah ada titik temu, tinggal finalisasi, " ujarnya.

http://www.satuberita.com/news/sby-a...di-pilgub-dki/