Akhirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memutuskan mengusung pasangan Ahok dan Djarot sebagai Cagub dan Cawagub pada Pilgub DKI 2017

Bergabungnya PDIPdalam Koalisi Partai Golkar, Nasdem dan Hanura; sepertinya memang sudah bisa ditebak sejak lama, walau melalui jalan memutar dan penuh Gimmick

Dukungan Megawati Soekarnoputri kepada calon Petahana Ahok dan Djarot dapat dijadikan bukti; bahwa kepentingan dibalik meja adalah segalanya
Diluar dulu; Megawati pernah mempertontonkan tidak maunya dirinya yang sebagai ketua umum PDIP berfoto dengan Ketua Umum partai Golkar Setyo Novanto, namun yang namanya politik; apapun bisa terjadi termasuk aksi menjilat ludah sendiri serta tebar PHP sebelum masa pengumuman adalah hal biasa yang akan dilakukan

Sementara bagi para pendukung dan relawan yang dulu saling memnghina dan membully dengan sebutan ‘papa minta saham’ kepada Partai Golkar serta julukan ‘partai juara korupsi’ bagi partai PDIP; ini menjadi pembuktian bahwa mereka ternyata adalah satu barisan

Politik memang bisa buat manusia lupa akan yang pernah terjadi; betapa dulu para relawan Ahok membully dan menghina Setyo Novanto dengan sebutan ‘Papa Minta Saham’; namun akhirnya justru kini mereka dalam satu koalisi besar (satu baskom/keranjang)

Dalam satu barisan, satu barisan yang ternyata memang satu dalam sikap dan perbuatan; sama sama tak jauh beda, suka membully, menjilat ludah sendiri hingga membuat gimmick adalah hal yang biasa dilakukan.


http://lingkarannews.com/bukan-hal-y...-satu-barisan/

Predikat koalisi brutus sangat tepat diberikan kepada petahana. Bukan pada lawan2nya.