Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.heatensAvatar border
TS
the.heatens
KORBAN PENCABULAN GURU NGAJI TRAUMA ORANGTUA PASRAH KEPADA POLISI
Bruno,(sorotpurworejo.com)--Tindakan pencabulan dan persetubuhan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji bernama LW (28), warga Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, terhadap para santriwatinya membuat korban menjadi trauma, dan takut untuk mengaji lagi. Seperti yang dialami Aw (14), korban pencabulan yang tinggal di Desa Cepedak. "Saya mengaji dan ikut tinggal di sana selama sekitar 40 hari, diajari Kitab Safinah, Al Qur?an dan lainnya," tutur Aw saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/09/2016).

Aw, bersama santri lainnya, tak mengira akan menjadi korban pencabulan guru ngajinya sendiri. "Saat itu diisuruh ke kamar, disuruh pijitin, lalu dipegang alat kelaminya," katanya.

Kejadian itu telah dialami dua kali, namun demikian, Aw tidak menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya, hingga terungkapnya kabar persetubuhan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji itu terhadap teman lainnya. "Saya gak mau lagi mengaji ke sana, takut," ujarnya.

Sesuai pengakuan dan penuturan, ada sejumlah nama santriwati yang menjadi korban pencabulan itu, diantaranya bernama EF (14), Aw (14) dan Soniati (16), warga Desa Cepedak serta DN (15), W (16), IN (15), maupun LE (15), warga Desa Brondong, Kecamatan Bruno.



Sementara itu, ayah dari Aw, Kiro, menceritakan, pada awal mulanya, pelaku datang ke rumahnya, dan mengatakan jika dirinya sedang mencari murid baru untuk diajari mengaji. "Warga disini tau kalau dia sudah mengaji lama di pondok pesantren, saat datang katanya sedang mencari murid, lalu dikasihkan anak perempuan pertama saya untuk menjadi murid dan mengaji di rumah itu, dan saya titipkan untuk tinggal di rumah itu," jelasnya.

Kiro mengaku, tak pernah memiliki firasat apapun dan tidak mengetahui apa yang terjadi di tempat anaknya mengaji. "Anak saya baru bercerita setelah kejadian itu terungkap sampai polisi, anak saya pulang dan menyampaikan kejadian itu," lanjutnya.

Kiro mengaku sedih dan prihatin atas peristiwa itu, sebagai orang desa yang merasa menjadi orang bodoh, dan mentitipkan anaknya kepada orang pinter agar bisa belajar agama, malah terjadi seperti itu. "Ya udah lah, anak biar di rumah saja dulu, belum saya ijinkan mengaji lagi di sana," katanya.

Diakui, hingga saat ini, anaknya bersama teman korban lainya masih merasa trauma, pihaknya mengaku hanya bisa menyerahkan kepada pihak yang berwajib, untuk menangani masalah itu. "Terserah pihak berwajib sajalah, hukumanya mau seperti apa, agar tidak terulang lagi kejadian itu," tutupnya.

http://www.sorotpurworejo.com/berita...da-polisi.html

Yang sabar yah dik....
emoticon-Turut Berduka
Jangan Trauma ngajinya entar jadi murtad berabe loh...
emoticon-No Hope
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
8.2K
143
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan