MEDAN | DNA - Aksi perampokan di Kota Medan, semakin “menggila” paska liburan lebaran. Para pelaku tak mengenal calon korban. Bahkan, pelaku perampokan ditengarai melibatkan oknum supir bus yang mengangkut seorang turis asal negeri Tiongkok. Selain turis, dua warga asal Jakarta yang berlebaran di Medan, juga menjadi korban keganasan penjahat jalanan tersebut.


Zhou Qi, turis perempuan asal Tiongkok adalah salah seorang korbannya. Niatnya mau liburan ke Brastagi, justru kandas karena dirampok seorang supir bus tujuan Berastagi. Usai dirampok, korban diturunkan di kawasan Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Jumat (15/7).

Barang berharga milik korban berupa uang, dan surat-surat penting berhasil dibawa kabur pelaku terkecuali paspor yang kebetulan disembunyikan korban. Menurut pengakuan korban, ia datang ke Indonesia untuk mengunjungi objek wisata Brastagi, di Kabupaten Tanah Karo.

Korban menumpang bus mini jurusan Medan-Kabanjahe dan sopir bus malah membawa korban ke tempat sepi di kawasan Tanjung Selamat. “Belum tahu apakah pelaku melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap korban,” kata seorang penerjemah, Jumat (15/7/2016) ketika hendak membuat laporan di Polsek Sunggal.

Sementara itu, Susilawati alias Sisi hanya bisa gigit jari setelah tasnya dibawa kabur oleh perampok. Warga asal Jakarta itu menjadi korban perampokan saat melintasi kawasan Johor pada Rabu (13/7) malam. “Saya datang ke Medan untuk lebaran namun Medan sepertinya tidak aman,” kata Sisi di Polsek Sunggal.

Dia menceritakan, maksudnya hendak libur ke Bukit Lawang dengan menumpang becak motor. Namun, 100 meter dari rumah saudaranya, ada dua orang yang mengendarai RX King mencegatnya.

“Dua orang pelakunya. Semoga saja polisi bisa menangkap pelakunya,” kata Sisis di Polsek Sunggal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri saat dikonfirmasi mengaku jika pihaknya sudah menerima laporan korban dan masih melakukan penyelidikan. “Anggota sudah turun ke lokasi melakukan olah tkp. Kini masih kita selidiki guna menangkap pelakunya,” ujar Daniel.

Akan halnya dengan Rico Zega penduduk Jl. Sudirman persisnya dekat Hotel Manohara Borobudur Yogyakarta. Dia mengaku dirampok dua pria  di Jl. Iskandar Muda depan Medan Plaza, Kamis (14/7) sore.

Kepada petugas Polsek Medan Baru, pria asal Pulau Nias yang sudah menetap di Yogjakarta itu mengaku berangkat dari Pahae Kabupaten Taput ke Medan dengan menumpang bus KUPJ setelah izin dari Opung angkatnya bernama Lusi Siregar (68) yang merawatnya sejak berumur dua tahun hingga besar sekarang ini.

Kemudian, dia bermaksud pulang ke Jogjakarta. "Saya udah pamit sama opung mau jumpa sama orangtua di Yogya. Saya dikasih ongkos Rp. 415 ribu pak," ungkapnya.

Namun, setibanya di Terminal Amplas, Rico merasa bingung dan kemudian didekati penarik beca bermotor seembari menanyakan tujuan korban. "Saya ditanyai tukang beca mau kemana, saya bilang saya mau ke Yogya. Disitu tukang beca mengarahkan saya ke Dinas Sosial," terangnya.

Setelah mendengar arahan itu, korban pun menaiki angkot. Entah bagaimana korban turun di Jl. Iskandar Muda depan bangunan Medan Plaza. Namun nahas, dirinya didekati tiga OTK dan salah satu dari pelaku menarik korban ke dalam gang kecil. "Eh sini kau dulu, ada yang mau kutanyakan," kata korban menirukan ucapan pelaku.

Sesampainya di gang kecil korban ditodong pisau dan para pelaku mengambil barang-barang berharga milik pelaku. Akibatnya korban menderita kerugian uang tunai Rp.415 ribu dan Hp Samsung Core 2. "Ditodongnya saya pak, saya takut dan nggak tahu daerah sini. Diambilnya langsung lari orang tuh. Sebelum lari orang itu bilang jangan coba-coba kau lapor polisi," jelasnya.

Selanjutnya korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Baru. Disitu korban melaporkan bahwasannya dia kesasar dan tidak punya ongkos untuk balik ke Yogya. Anak dari pasangan Liberty Zega (50) dan Masni (48) ini ditanggapi para petugas Polsek tersebut.

"Kami sudah membawa si korban ke Polresta Medan untuk menyerahkannya ke Dinas Sosial. Sedangkan Polsek tidak bisa mengeluarkan memo ke Dinas Sosial hanya Polresta yang bisa," terang Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic melalui Kanit Binmas AKP Hariyani.

Sedangkan korban Rico menjelaskan bahwa dirinya tidak ditanggapi oleh oknum petugas Polresta Medan. "Saya kayak nggak ditanggapi sama Binmas di sana pak," katanya sambil termenung, sembari mengatakan masih menunggu di mushollah untuk dikirim ke Dinas Sosial. "Saya nunggu oknum petugaz Polsek yang sudah janji sama saya pak, katanya.(dna/sal)

Sumber

http://dnaberita.com/mobile/detail/22450--hendak-ke-berastagi-turis-tiongkok-dirampok-di

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Memperkenalkan "budaya sumut" ke mata dunia, selamat datang ke kota dan propinsi preman/begal/pembunuh/OKP/pemeras/dan sejenisnya, dimana anda bisa mati jauh lebih cepat daripada infeksi virus zika


Kasihan nasib turis asal Jogja yg dirampok dan dipermainkan "oknum" polisi medan, luntang lantung di kota kaum preman


Berita berita pariwisata lain dari kota medan, yg "indah", "aman" dan "kondusif" :


http://m.medansatu.com/berita/19074/dor-dor-penjambret-turis-australia-roboh-ditembak-di-terminal-amplas-medan/


http://www.hetanews.com/article/48586/turis-inggris-menangis-jadi-korban-perampokan-di-medan


http://liputansumut.com/?p=3056


http://medan.tribunnews.com/2015/08/30/wna-dirampok-jumlah-wisatawan-menurun


www.medanbisnisdaily.com/m/news/arsip/read/2011/10/22/56824/pukulan-bagi-aparat-kepolisian/ 

 (ini paling luar biasa, baru menginjak tanah medan, sdh ditikam mati di bandara)


Dst......tidak sanggup kopas semua link berita yg ada

Hendak ke Berastagi, Turis Tiongkok Dirampok di Medan