- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Koalisi Kekeluargaan Retak, PPP & PAN Juga Punya Jagoan
TS
hi.adam.here
Koalisi Kekeluargaan Retak, PPP & PAN Juga Punya Jagoan
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Prediksi Koalisi Kekeluargaan layu sebelum berkembang bisa jadi kenyataan. Duet Sandiaga Uno - Mardani Ali Sera ternyata baru kesepakatan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing punya jagoan untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Demokrat belum menentukan sosok bakal calon kepala daerah Ibu Kota.
PDI Perjuangan juga belum bersikap. Ada kemungkinan Djarot Saiful Hidayat menjadi calon kepala daerah dari PDI Perjuangan karena ia ikut menjadi peserta sekolah partai yang digelar PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai Sandiaga - Mardani belum ditetapkan secara definitif oleh Koalisi Kekeluargaan untuk bertarung pada Februari 2017 nanti. Ia menegaskan PPP belum menyetujui duet Sandiaga - Mardani karena juga ingin mengajukan bakal calon.
"PPP pun akan menyampaikan hal yang sama, yakni mengusulkan Yusuf Mansur (pendakwah/pengusaha) dari kalangan internal dan Sylviana Murni (Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta) dari eksternal," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (9/9/2016).
Arsul berharap Gerindra dan PKS mengakomodasi keinginan PPP mengusung Yusuf atau Sylviana. Arsul menilai peluang Yusuf atau Sylviana ikut Pilkada DKI masih ada, karena Sandiaga - Mardani masih sebatas usulan.
Dia menyampaikan, ruang musyawarah dan komunikasi politik antarpartai Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, PPP, dan PKB, terus berjalan. "Sampai benar-benar ada kesepakatan," ujar Arsul.
Sementara Ketua DPD PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo mengatakan, partainya masih melirik Tri Rismaharini, kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat Wali Kota Surabaya, sebagai bakal calon gubernur DKI.
Ternyata, kesepakatan Gerindra dan PKS mengusung Sandiaga - Mardani belum dikomunikasikan dengan partai lain di Koalisi Kekeluargaan. "Karena kami baru menyampaikan (duet Sandiaga - Mardani) tadi malam," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid di Komplek Parlemen.
Menurut Hidayat, selain Gerindra dan PKS, PKB juga resmi mendukung pencalonan Sandiaga Uno. Soal Mardani sebagai bakal calon wakil, Hidayat mengatakan, akan disampaikan ke pengurus PKB.
Kalau pun PPP, PAN, dan PKB, tidak mendukung, bukan halangan bagi Gerindra dan PKS untuk mendaftarkan Sandiaga - Mardani ke Komisi Pemilihan Umum. Sebab, sesuai Undang-Undang tentang Pilkada, koalisi dua partai itu sudah bisa mengusung calon karena kursi yang dikantongi melebihi syarat batas minimal: 22 kursi.
"Kita sudah ada modal prinsip. Dari Gerindra ada modal 15 kursi (di DPRD DKI Jakarta) dan PKS ada modal 11 kursi. Kami punya modal 26," ucap dia.
Siapa pun pasangan calon dari Koalisi Kekeluargaan akan berhadapan dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura. Seperti Sandiaga, Ahok juga masih galau soal bakal calon wakil gubernur.
Ahok, saat berstatus calon gubernur independen, sempat mencuatkan nama Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wakil gubernur. Namun nama Heru mengilang, sejak Ahok meminta izin menggandeng Djarot kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
(TRK)
Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing punya jagoan untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Demokrat belum menentukan sosok bakal calon kepala daerah Ibu Kota.
PDI Perjuangan juga belum bersikap. Ada kemungkinan Djarot Saiful Hidayat menjadi calon kepala daerah dari PDI Perjuangan karena ia ikut menjadi peserta sekolah partai yang digelar PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai Sandiaga - Mardani belum ditetapkan secara definitif oleh Koalisi Kekeluargaan untuk bertarung pada Februari 2017 nanti. Ia menegaskan PPP belum menyetujui duet Sandiaga - Mardani karena juga ingin mengajukan bakal calon.
"PPP pun akan menyampaikan hal yang sama, yakni mengusulkan Yusuf Mansur (pendakwah/pengusaha) dari kalangan internal dan Sylviana Murni (Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta) dari eksternal," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (9/9/2016).
Arsul berharap Gerindra dan PKS mengakomodasi keinginan PPP mengusung Yusuf atau Sylviana. Arsul menilai peluang Yusuf atau Sylviana ikut Pilkada DKI masih ada, karena Sandiaga - Mardani masih sebatas usulan.
Dia menyampaikan, ruang musyawarah dan komunikasi politik antarpartai Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, PPP, dan PKB, terus berjalan. "Sampai benar-benar ada kesepakatan," ujar Arsul.
Sementara Ketua DPD PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo mengatakan, partainya masih melirik Tri Rismaharini, kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat Wali Kota Surabaya, sebagai bakal calon gubernur DKI.
Ternyata, kesepakatan Gerindra dan PKS mengusung Sandiaga - Mardani belum dikomunikasikan dengan partai lain di Koalisi Kekeluargaan. "Karena kami baru menyampaikan (duet Sandiaga - Mardani) tadi malam," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid di Komplek Parlemen.
Menurut Hidayat, selain Gerindra dan PKS, PKB juga resmi mendukung pencalonan Sandiaga Uno. Soal Mardani sebagai bakal calon wakil, Hidayat mengatakan, akan disampaikan ke pengurus PKB.
Kalau pun PPP, PAN, dan PKB, tidak mendukung, bukan halangan bagi Gerindra dan PKS untuk mendaftarkan Sandiaga - Mardani ke Komisi Pemilihan Umum. Sebab, sesuai Undang-Undang tentang Pilkada, koalisi dua partai itu sudah bisa mengusung calon karena kursi yang dikantongi melebihi syarat batas minimal: 22 kursi.
"Kita sudah ada modal prinsip. Dari Gerindra ada modal 15 kursi (di DPRD DKI Jakarta) dan PKS ada modal 11 kursi. Kami punya modal 26," ucap dia.
Siapa pun pasangan calon dari Koalisi Kekeluargaan akan berhadapan dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura. Seperti Sandiaga, Ahok juga masih galau soal bakal calon wakil gubernur.
Ahok, saat berstatus calon gubernur independen, sempat mencuatkan nama Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wakil gubernur. Namun nama Heru mengilang, sejak Ahok meminta izin menggandeng Djarot kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
(TRK)
metromini news
0
2.6K
Kutip
28
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan