Menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017, aksi penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) makin marak.
Seperti yang berlangsung Jumat (9/9) pagi, saat Ahok meresmikan Pasar Kampung Duri, Jalan Duri Raya, Jakarta Barat.
Ratusan massa anti Ahok berupaya mengusir kehadiran pria asal Belitung Timur. Namun aksi massa berhasil dihadang aparat gabungan.
‎‎
Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah‎ mengatakan, aksi penolakan tersebut sebagai bukti kebencian warga ibukota kepada Ahok sudah memuncak.
"Ini adalah luapan kemarahan rakyat yang sudah memuncak, terbukti penolakan sudah terjadi dihampir seluruh wilayah Jakarta," kata Amir.
Menurut Amir, kemarahan warga tersebut dipicu oleh tindakan Ahok yang selama ini selalu melontarkan pernyataan yang membuat sakit hati orang.
Selain itu, Amir menambahkan, imbas dari perilaku Ahok yang arogan, kini warga keturunan etnis Cina di DKI juga ikut gelisah khawatir terjadi kerusuhan.
"Teman-teman kita dari etnis Cina mulai tidak tenang, karena wacana anti Cina sudah mulai bergulir. Padahal, mereka tidak punya urusan apa-apa dengan orang ini (Ahok), kan kasihan. Mereka disini cuma bekerja, dagang, cari makan, tetapi malah terkena imbasnya," ungkap Amir.
‎
Karena itu, Amir meminta agar elite parta politik tak tutup mata, khususnya dalam menghadapi gelaran politik 15 Februari 2017 mendatang.
"Ingat, penolakan yang sedemikian masif merupakan fenomena baru dalam dunia politik di Tanah Air. Mestinya, pimpinan parpol harus menganggap Ahok tidak ada," pungkas Amir.
sumur