Permisi agan agan, ane mau sharing pengetahuan ane tentang bola. Ane bakal share sedikit dari jutaan pemain bola dengan status "One Club Men"
"One Club Men" Definition : Pemain dengan status loyal di 1 tim hingga dia pensiun (Kontrak resmi saat masuk tim senior)
Okay, Let started . 4-4-2 Formation
Goalkeeper
Spoiler for Keeper:
Lev Yashin
Jika anda penggemar bola, kiper satu ini tidak akan asing bagi penikmat bola. Bahkan award untuk kiper juga menggunakan nama pemain ini sebagai penghormatan atas dirinya (Lev Yashin Award).
Banyak yang menganggap Lev Yashin adalah kiper terbaik sepanjang masa. Perdebatan selalu ada, namun tak bisa dipungkiri bahwa kiper Uni Sovyet ini adalah salah satu yang terhebat. Menurut catatan FIFA, Yashin sudah menggagalkan sekitar 150 penalti ke gawangnya.
Bukan cuma kehebatan di bawah mistar gawang yang membuat Yashin punya pengaruh besar. Ia adalah kiper pertama yang tak takut bermain dan menggiring bola layaknya pemain lain. Ia begitu menguasai area kotak penalti hingga banyak yang menyebutnya sebagai libero terakhir Dynamo Moskow.
Left Back
Spoiler for Left Back:
Paolo Maldini
Siapa yg tdk kenal Sosok Legenda Hidup Milan ‘Paolo Maldini’? Jangankan Milanisti, smua pecinta bola-pun tau siapa Maldini.
Saya bgitu kagum pada IL CAPITANO Milan ini, dedikasinya bgitu besar kepada Milan. Untuk itu saya mencoba menulis sedikit hal yg saya ketahui tentang PAOLO MALDINI.
Dia adalah pemain bertahan pertama yg memenangkan trofi dari majalah World Soccer sebagai World Player of the Year pada tahun 2004. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Pepatah ini rasanya pantas utk disandangkan kepada Paolo Maldini. Walau usianya terus bertambah tua, tapi performa pemain berambut ikal ini tetap tidak ada matinya dlm menjaga lini pertahanan dari klub yg dibelanya, AC Milan.
Maldini adalah anak dari pemain legendaris Italia, Cesare Maldini. Sama seperti ayahnya, Paolo Maldini kini telah menjadi ikon penting dlm persepakbolaan Italia. Hal ini karna reputasinya yg mengagumkan sebagai defender kelas dunia.
Bersama Milan, Maldini memenangkan :
7 Scudetto
1 Coppa Italia
5 Super Coppa Italia
5 Liga Champions
5 Piala Super Eropa
2 Piala Interconental
1 Piala FIFA World Club.
Center Back
Spoiler for Center Back:
Franco Baresi
Milan adalah Franco Baresi. Demikian sebaliknya. Pemeo itu bertahan di San Siro selama hampir 20 tahun karier sang legenda hidup AC Milan itu sejak 1978-1997. Tak ada yang meragukannya. Sebab, dia adalah pemimpin, inspirator, penjaga, sekaligus bangunan wibawa klub tersebut.
Orang Italia menyebut Baresi sebagai Il Bandiera. Simbol dan roh Milan. Defender yang tak hanya menjadi pilar pertahanan I Rossoneri, tapi juga keseluruhan permainan tim. Wajar jika partai terakhirnya bersama Milan pada 1997, ribuan tifosi I Rossoneri menangisinya. Seolah, mereka telah kehilangan segala kekuatan yang dimiliki Milan. Baresi pun tak sanggup menahan haru. "Seandainya bisa, aku ingin tetap muda lebih lama. Tapi aku sudah tua dan saatnya harus memberi tempat buat yang lebih muda. Toh aku tidak meninggalkan Milan dan tetap bersama kalian," kata Baresi yang saat itu langsung menjabat sebagai salah satu direksi Milan.
Prestasi :
- 6 Scudetti (1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96), 4 Piala Italia (1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94), 3 Liga Champion (1988-89, 1989-90, 1993-94), 2 Piala Interkontinental (1989, 1990), 3 Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994)
Center Back
Spoiler for Center Back:
Giuseppe Bergomi
Giuseppe Bergomi hanya bermain untuk Internazionale sepanjang kariernya selama 20 tahun. Tercatat, ia tampil 519 kali untuk Inter dan mencetak 23 gol di Liga Italia. Sementara, di Coppa Italia Bergomi tercatat tampil 120 kali dan mencetak 5 gol. Sementara, di kompetisi Eropa, ia tampil 117 kali tanpa mencetak gol. Sehingga total, Bergomi bermain sebanyak 756 kali dan mencetak 28 gol di seluruh kompetisi.
Bergomi sempat dipanggil masuk ke tim U-21 Italia tahun 1981–1982, dan tampil 3 kali tanpa mencetak gol. Ia kemudian masuk ke tim utama Italia pada tahun 1982 hingga tahun 1998. Total, ia bermain 81 kali dan mencetak 6 gol. Ia turut bermain untuk Italia dalam Piala Dunia 1982, 1986, 1990, dan 1998 serta Piala Eropa 1988.
Right Back
Spoiler for Right Back:
Giacinto Facchetti
Facchetti memulai karier sebagai pemain sepak bola professional di Internazionale Milan pada musim 1960/1961. Dan Inter Milan adalah satu satunya klub yang dibelanya hingga akhir kariernya pada musim 1977/1978. Total dia mencetak 476 penampilan (59 gol) di Liga, 85 Penampilan (10 gol) di Coppa Italia, dan 68 penampilan (6 gol) di tingkat Eropa selama 17 tahun karier professional di Sepak bola.
Facchetti yang berposisi sebagai bek sayap ini juga telah mengantarkan klubnya, Inter Milan, ke tangga juara Liga Italia sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1963, 1965, 1966 dan 1971 serta gelar Liga Champions Eropa pada tahun 1964 dan 1965.
Midfielder
Spoiler for Midfielder:
Hanya ada sedikit pemain yang loyal dengan satu klub sepanjang kariernya. Salah satunya adalah Paul Scholes, ia akan menggenapkan 14 tahun kariernya bersama Manchester United, dan dijadwalkan akan masuk ke dalam English Football Hall of Fame.
Ia bergabung dengan Setan Merah sebagai trainee tahun 1991, saat masih menempuh pendidikan Cardinal Langley Roman Catholic High School. Ia bukan anggota skuad MU yang memenangkan gelar FA Youth Cup 1992, tapi menjadi bagian integral skuad itu musim berikutnya.
Ia tercatat sebagai gelandang yang mencetak dua kali hat-trick sepanjang sejarah sepakbola Inggris, dan keduanya dilakukan ke gawang klub yang sama; Newcastle United.
Midfielder
Spoiler for Midfielder:
Sandro Mazzola
Lahir di Turin (Italia), namun besar menjadi bintang di Inter Milan. Alessandro Mazzola lebih memilih menjadi pemain Inter ketimbang harus meneruskan kebintangan sang Ayah, Valentino Mazzola, di Torino. Toh, Mazzola harus menerima beban harapan tinggi publik kalau dirinya sehebat ayahnya.Kalau untuk era yang sama dengan Mazzola ada nama Gianni Rivera. Kala itu keduanya malah bersaing langsung untuk menjadi playmaker andalan timnas Italia. Keduanga sama-sama menganggap lebih baik dari rivalnya. "Antara aku dengan Rivera lebih dari rivalitas personal," aku Sandro. "Pada 1968, aku dan Rivera bertemu di Milan. Para suporter cukup terkejut saat melihat kami bersama. Di luar itu, aku dan Rivera tidak bisa menjadi teman. Kami saling menghormati satu sama lain. Tapi memang terlalu banyak kompetisi di antara kami."
Midfielder
Spoiler for Midfielder:
Lars Ricken
Dalam usia 17 tahun, tujuh bulan lebih 29 hari, saat itu ia menjadi pemain termuda yang beraksi membela BVB di liga setelah dimasukkan pelatih Ottmar Hitzfeld menggantikan Lothar Sippel di paruh kedua, sebelum rekor ini dipecahkan Nuri Sahin pada Agustus 2005 (Sahin berusia 16 tahun dan 334 hari).
Sudah bergabung dengan Dortmund sejak tingkat junior, gelandang kelahiran 10 Juli 1976 ini menjadi "one club man" dan terus merumput di Westfalen hingga tutup karier pada Februari 2009.
Saat Dortmund menjuarai Liga Champions 1996/97, Ricken mengukir rekor sebagai pemain yang mencetak gol tercepat usai memasuki lapangan di partai final kancah termasyhur Eropa itu. Hanya 16 detik setelah turun mengisi tempat Stephan Chapuisat, Ricken melepas sepakan jarak jauh menjebol gawang Juventus yang dikawal Angelo Peruzzi.
Midfielder
Spoiler for Midfielder:
Ryan Giggs
Giggs mendapat gelar Order of British Empire (OBE), dua tingkat di bawah gelar knighthood yang boleh menggunakan jabatan "sir", dari Ratu Inggris 2007 lalu karena jasa dan pengabdiannya pada sepakbola Inggris. David Beckham dan Alan Shearer juga mendapat gelar yang serupa. Bicara prestasi, Giggs tak tertandingi. Bersama United dia juga peraih trofi terbanyak: 23 trofi, termasuk di antaranya 10 gelar juara liga (terbanyak dalam sejarah sepakbola Inggris), empat Piala FA, dua Piala Liga, dan tentunya dua Liga Champions Eropa. Giggs juga adalah pemegang rekor pemain dengan penampilan terbanyak untuk United hingga saat ini.
Banyak gol Giggs masuk dalam nominasi "Gol Terbaik" atau "Gol Terindah". Namun satu yang tak akan terlupakan adalah gol solo-run Giggs ke gawang Arsenal dalam laga semi-final Piala FA 1999. Giggs menggiring bola melewati hampir semua bek Arsenal, termasuk di antaranya Tony Adams dan Martin Keown, sebelum akhirnya menceploskan bola melewati hadangan David Seaman. Fantastis.
Striker
Spoiler for Striker:
Santiago Bernabeu
Bagi anda penikmat bola nama santiago bernabeu tidak akan asing di telinga, sekarang nama itu telah menjelma menjadi nama stadion besar milik Real Madrid. Bahkan untuk penikmat bola yang bukan supporter atau bahkan hatter dari real madrid akan tau akan nama ini.
Real Madrid belum memiliki kebesaran di masa-masa awalnya. Statusnya dianggap setara dengan klub lain macam Barcelona atau Athletic Bilbao. Tapi, begitu memiliki striker bernama Santiago Bernabeu, klub ini makin diperhitungkan. Namanya pun langsung menjulang.
Mengawali karier dengan masuk tim Real Madrid junior pada usia 14 tahun, Bernabeu langsung menonjol.Santiago Bernabeu agak lain. Dia punya gocekan dan tipuan yang cukup bagus. Selain itu, tendangannya sangat akurat. Gerakan Bernabeu juga dianggap sangat lincah, sehingga dia sulit dikawal lawan.
Itu pula sebabnya, dia langsung diplot sebagai striker. Baru dua tahun lebih di tim junior, dia langsung ditarik ke tim senior pada tahun 1912. Permainannya langsung berpengaruh. Dia hampir selalu mencetak gol di setiap pertandingan. DI musim pertamanya (1912-13) dia sudah membawa Madrid juara kompetisi lokal di Centro.
Selama 15 tahun membela Madrid, dia sudah mencetak tak kurang dari 1.200 gol. Padahal, waktu itu jumlah kompetisi masih sangat minim. Satu kompetisi juga hanya terdiri dari tak lebih dari 20 pertandingan. Berarti, dia sering mencetak hat-trick dalam pertandingan.
Striker
Spoiler for Striker:
Giampiero Boniperti
Bagi anda juventini (kayak TS), ga akan asing dengan nama striker kesayangan juventus ini. Dia bermain untuk klub Juventus dari tahun 1946 hingga 1961 menghasilkan 444 penampilan dan 178 gol.
Boniperti memenangkan 5 titel serie A dan 2 coppa italia, Striker yang berbakat, kreatif, dan produktif, itulah penggambaran boniperti saat berseragam juventus dan menjadi salah satu pemain terbaik dari juventus.
Boniperti bergabung dengan juventus saat berusia 16 tahun, dia telah membuktikan kebolehannya sebelum bergabung dengan senior juventus dengan menggelontorkan 11 goal dalam 1 pertandingan pada level youth di juventus.
Cepat , mempunyai mobilitas tinggi, dan fisik yang kuat , Boniperti dianggap sebagai salah satu pemain Italia terbesar sepanjang masa , dan sebagai salah satu pemain terbesar Juventus . Dia memulai karirnya sebagai striker , muncul menjadi terkenal sebagai pencetak gol produktif untuk sebagian besar karirnya
Jangan lupa cadangan nya gan,
Spoiler for cadangan:
Seep Maier
Carles Puyol
Tony Adams
Jammie Carragher
Gary Neville
Joao Pinto
Mikel Aranburu
Fritz Walter
Rinus Michels
Kalo ada tambahan dari agan-agan yang gila bola bisa ditambahin gan ,
*** Pemain bola yang hampir mendapatkan title One Men Club
Spoiler for hampir gan:
ada beberapa pemain bola yang hampir juga mendapatkan titel ini gan, entah pemain ini masih dengan status bermain atau sudah diakui mempunyai loyalitas kuat dengan bertahan belasan tahun di klub. Rata-rata mereka yang sudah pensiun mendapatkan gelar legend walaupun tidak hanya bertahan pada 1 klub
Xavi, Iniesta, Messi, Tony hibbert, De Rossi, Del piero, F.Totti, J.Zanetti, S.Gerrard, akinfeev, shearer, matt le tissier, raul, casillas dll