Aksi menolak cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) makin meluas. Seribuan massa dari sejumlah ormas Islam menggelar aksi untuk mengajak warga DKI untuk tidak memilih Ahok di Pilgub DKI.

Aksi digelar mulau pukul 09.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (4/9/2012). Sebanyak ada seribuan orang ikut aksi ini, mulai dari anak-anak, remaja, sampai dewasa. Mereka datang dengan bus-bus yang diparkir di sekitar Monas.

Dalam aksinya, peserta membentangkan spanduk bertulis "Haram Memilih Pemimpin Kafir". Mereka juga membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Namun tidak hanya HTI yang ikut aksi ini, ada juga FPI dan ormas Islam lainnya. Para orator bergantian menyerukan sikapnya di atas mobil bak terbuka yang dilengkapi dengan sound system.

"Kita tegas menolak pemimpin kafir. Hal ini sudah termuat dalam Alquran. Ini bukan masalah SARA," kata Jubir HTI, Muhammad Ismail Yusanto, dalam orasinya di depan seribuan massa di Bundaran Patung Kuda Indosat.

Yusanto juga mengkritik kebijakan Ahok. Menurutnya, kebijakan yang dibuat oleh Ahok itu tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

''Yaitu melakukan penggusuran-penggusuran terhadap rakyat kecil. Kalau dia konsisten kenapa Pulau G yang berdiri tanpa IMB nggak digusur," protesnya.

Mereka menegaskan aksi ini bukan kampanye menjatuhkan Ahok. "Kami hanya menolak pemimpin kafir," katanya sembari meminta warga DKI jangan memilih Ahok di Pilgub DKI.

Sambel Kecap



Ternyata ini bukan masalah SARA maupun kampanye menjatuhkan Ahok