Jember - Tak ada yang menyangka, tujuh korban kecelakaan di Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan, Probolinggo, pulang dalam kondisi menjadi mayat. Padahal semula mereka menghadiri resepsi saudaranya di Surabaya.

Keluarga seperti bermimpi saat melihat ketujuh jenazah terbujur kaku di ruang tamu rumah korban, di Desa Garahan Jati, Kecamatan Silo, Jember. Jenazah para korban tiba sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (4/9/216) pagi. Iring-iringan jenazah dibawa menggunakan 4 ambulance.

Tiba di rumah duka, isak tangis keluarga langsung pecah. Bahkan, ada yang nyaris pingsan.

"Saya benar-benar tidak menduga. Rasanya seperti bermimpi. Sebab baru dua hari lalu saya bertemu mereka, saat hendak berangkat ke Surabaya. Tapi sekarang mereka kembali sudah seperti ini," kata salah seorang kerabat korban, Sulistiani.

Menurut Sulistiani, peristiwa ini menjadi pukulan berat. Sebab satu keluarga menjadi korban dalam satu peristiwa kecelakaan. "Kami benar-benar syok. Saya saja sampai sekarang rasa-rasanya masih tidak percaya," kata Sulistiani sambil sesekali menghapus air mata di pipi.

Pantauan di lokasi, sejumlah tetangga dan kerabat masih terus berdatangan ke rumah duka. Rencananya, 6 jenazah dimakamkan di pemakaman Desa Garahan Jati. Sedangkan satu jenazah, yakni sopir mobil bernama Wibisono (76), dimakamkan di Desa Plalangan Kecamatan Kalisat.

Tujuh orang menjadi korban kecelakaan truk trailer muat tembakau dan mobil Kijang yang ditumpangi korban, di Jalan Raya Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan, Probolinggo, Sabtu (3/9) sore. Dari 7 korban, 6 orang masih terikat pertalian keluarga. Mereka adalah Margono (68) dan istrinya Murniasih (63). Kemudian putri mereka Desi Wulandari (38) dan suaminya, Busrianto (38). Selain itu, dua anak pasangan Desi - Busrianto, Salsa (3) dan Sita (1,5) juga meninggal beberapa saat setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Sumur

Turut berduka semoga keluarga diberi ketabahan dan keikhlasan