kaka22ciaoAvatar border
TS
kaka22ciao
Penghuni Kalibata City: Jadi Nanti Saya Bayar Air Saja Rp 416.000? Tak Masuk Akal!
JAKARTA, KOMPAS.com — Warga penghuni Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, menyatakan keberatannya terhadap rencana kenaikan biaya iuran pemeliharaan lingkungan (IPL), yang salah satunya kenaikan biaya air bersih.

Jika benar iuran tersebut dinaikan, warga harus membayar biaya air bersih mencapai Rp 400.000 per bulan.

(Baca juga: Keberatan Tarif Air Dinaikkan, Penghuni Apartemen Kalibata City Demo Pengelola)

Salah satu warga, Ummi Hanik, mengatakan bahwa saat ini warga membayar tarif sesuai yang ditetapkan PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) sebesar Rp 7.450 per meter kubik.

Ia mengatakan, pengelola berencana menambahkan biaya air sebesar Rp 11.485 per meter kubik sehingga nantinya warga harus membayar biaya air bersih Rp 18.000 per meter kubik.

Menurut Ummi, jumlah pemakaian air di unit yang ia tempati setiap bulannya rata-rata mencapai 22 meter kubik.

"Kalau saya sekitar 22 meter kubik per bulan. Jadi, saya bayar air saja untuk unit saya sekitar Rp 416.000. Itu tidak masuk akal," ujar dia saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Sabtu (27/8/2016).

Sementara itu, warga lainnya, Grace Tambunan, mempertanyakan tidak adanya nominal baku dalam rencana kenaikan biaya air bersih yang ditetapkan pengelola.

Sebab, menurut dia, pengelola menetapkan kenaikan biaya air bersih berdasarkan persentase, yakni 5 persen dari IPL saat ini.

"Anda bisa bayangkan besarannya akan mengikui besaran tagihan. Kenapa tidak membuat suatu nilai nominal?" ujar Grace.

Menurut Grace, biaya air bersih 5 persen per bulan sama artinya dengan penghuni harus membayar biaya air sebesar 60 persen dari IPL untuk setiap tahunnya.

Jika ditambah dengan tagihan biaya listrik yang juga 5 persen, biaya listrik dan air yang harus dibayarkan penghuni Apartemen Kalibata City mencapai 120 persen per tahun.

"BI Rate paling tinggi 7,7-7,75. Kalau bunga pinjaman di bank 36 persen. Jadi, apa landasan hukum mereka meminta 5 persen? Ini perlu dipertanyakan," ujar Grace.

Sebelumnya, juru bicara warga, Ade Tedjo Sukmono, mengatakan bahwa pengelola menaikkan biaya IPL dengan alasan sebagai biaya tambahan untuk kekurangan pasokan air dari Palyja sejak Januari 2015.

Padahal, kata Tedjo, Palyja sudah menyatakan bahwa gangguan pasokan hanya terjadi selama periode jelang Idul Fitri.

Menurut Tedjo, pengelola menaikkan biaya IPL dengan dalih telah mendapatkan persetujuan dari pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Kalibata City.

(Baca juga: Palyja Sebut Pasokan Air ke Kalibata City Normal dan Harga Tak Naik)

Namun, Tedjo menyatakan bahwa warga tidak pernah diikutsertakan dan mengetahui proses pembentukan pengurus P3SRS.

Atas dasar itu, ia menilai, keputusan untuk menaikkan IPL di Apartemen Kalibata City tersebut tidak sah.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...paign=related&

air doank 400 ribuan emoticon-Wow
0
13K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan