Ilustrasi pizza (nizza pizza)

NgenetYuk! Infosiana- Trik dagang yang hanya mengutamakan untung besar tanpa mengindahkan keselamatan dan kesehatan konsumen, sepertinya bakal menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu ke depan. Ya, tanpa diduga banyak orang, kabar yang beredar kencang restoran penyaji Pizza ternama dan adik usahanya diduga memakai bahan baku kedaluwarsa yang membuat kesehatan konsumennya terancam.

Kabar yang tak lagi menjadi sebuah isu ini, didalami oleh sejumlah media besar. Setelah dilakukan pengejaran berita lewat beberapa informan yang berkolaborasi dengan beberapa wartawan Tempo dan BBC, berhasil mengungkap bahwa kedua restoran bertaraf internasional itu diduga kuat menggunakan bahan makanan yang kedaluwarsa.

Sudah Tercium Aparat Polisi


Cover majalah tempo yang mengungkap dugaan praktik bahan baku kedaluwarsa di restoran pizza ternama. (istimewa)

Bahan makanan tersebut sering melebihi 1, 2, 3 hingga 6 bulan setelah penetapan masa kedaluwarsa. Hal ini sudah sangat sering dilakukan oleh mereka dan sudah berlangsung selama 3 tahun lebih hingga kini.

Yang lebih mencengangkan lagi, pengolahan bahan basi yang harusnya dibuang ini, melibatkan para petinggi manajemen. Bedasarkan Investigasi yang dilakukan dengan berbagai cara penyamaran dalam waktu yang intensif, pada akhirnya berhasil mengungkap cara curang penggunaan bahan makanan yang sudah melewati batas masa penggunaan. Parahnya lagi cara ini diketahui para petinggi manajemen dua resto ternama ini. Waduuh. Kok nekat juga yah?

Pengolahan bahan makanan basi ala resto ‘gede’ ini nyatanya bukan hanya bualan belaka. Seperti dikutip dari kompasiana, beberapa waktu yang lalu, pihak Bareskrim Polri bahkan telah melakukan penggeledahan gerai kedua branding usaha tersebut.


Bantahan dari Manejemen

Kabarnya, berbagai bahan baku makanan sudah disita oleh Bareskrim Polri. Sebagai barang bukti itu adalah Mozzarella, sosis berbagai rasa, daging cincang, daging tuna dan bahan lainnya yang sudah melampaui kadar kedaluwarsanya.

Namun lantaran areal penyidikan memasuki bisnis yang rumit, hingga kini belum juga ada penetapan tersangkanya.

Terkait kabar yang mulai meresahkan para pelanggan, dibantah oleh petinggi manajemen. Lewat surat elektronik kepada sejumlah media, dan media sosial mereka menyebarkan pamflet pengumuman bantahan. Intinya mereka membantah memakai bahan baku pembuatan pizza yang kedaluwarsa. Mereka juga tetap menjamin kenyaman, keselamatan kesehatan konsumen. Terpenting lagi mereka selalu menjunjung tinggi kepercayaan para pelanggan selama ini.

Sumber: http://www.ngenetyuk.com/ahmad-subag...mpaign=website