Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kali.dondongAvatar border
TS
kali.dondong
Waduh Gan, Gadis di Inggris Makin Tak Bahagia
INGGRIS - Para remaja putri di negeri Britania merasa semakin tak bahagia, demikian menurut laporan tahunan Kid's Society. Pada gadis dengan rentang usia 10-15 tahun, sebanyak 14% merasa tidak bahagia dengan kehidupannya secara keseluruhan. Adapun 34% persen mengaku tak senang dengan penampilannya. Mereka merasa "jelek" atau "tak berharga".

Angka ketidakbahagiaan di Inggris, Wales, dan Skotlandia meningkat tajam dibanding lima tahun sebelumnya. Studi dilakukan terhadap remaja di 40 ribu rumah tangga di Inggris.

Penelitian dilakukan bersama oleh Children's Society dan University of New York. Pada tahun 2009-2010, angka tidak bahagia cuma 11 persen. Baik remaja laki-laki maupun perempuan. Tetapi pada 201302014, angka ketidakbahagiaan pada remaja putri meningkat menjadi 14%. Adapun pada laki-laki relatif tetap.

Lucy Capron dari Kid's Society mengatakan kepada BBC, "Ini bukan problem yang bisa dihadapi oleh hormon atau pertumbuhan alami. Para gadis menghadapi masalah serius dan kita perlu membantu mengatasi," jelasnya.

Proporsi perempuan yang tak senang dengan penampilan mereka meningkat. Dari semula 30 persen menjadi 34 persen. Adapun pada laki-laki, stagnan pada angka 20 persen.

Merasa Tertekan
Tiga gadis menyampaikan unek-uneknya kepada BBC Radio 5 Live perihal perasaan mereka. Megan, 12 mengatakan, saya "tidak senang jika orang mulai membuat penilaian. Di sekolah maupun di media sosial, semua orang ingin membuat orang lain terkesan. Bahwa diri mereka sempurna."

"Kadang saya acuh, karena mereka melakukannya sepanjang waktu, Tetapi akhirnya saya merasa terganggu."

Natalia (15) mengaku, "di mana-mana orang membicarakan penampilan. Rambut tipis, pirang, gigi sempurna, alis, mata. Itu membuat kita menjadi gila. AKu merasa dipaksa untuk menjadi seperti itu. Meski aku tahu semua itu palsu".

"Awalnya aku tidak peduli. Tetapi, beberapa orang kemudian datang mengatakan ini dan itu. Kemudian saya merasa lebih buruk."

BACA: Pemukiman Tercemar Timbal, Warga Dilarang Injak Tanah

Caitlyn, 12 mengatakan awalnya hidupnya berbahagia. Tetapi kemudian sejumlah teman datang. Mereka mengatakan, engkau terlihat cantik dengan mengenakan pakaian tertentu. Aku merasa, tidak bisa melakukan seperti yang mereka inginkan."

"Di Facebook, banyak yang postingan narsis. Aku tak bisa seperti mereka," keluhnya.

Capron mengatakan kecemasan remaja merupakan tantangan baru. "Apa yang terjadi saat ini harus menjadi kekhawatiran orangtua. Karena terjadi secara masif di masyarakat."

Penyebab utama mengapa gadis merasa tak bahagia, tak diketahui. Tetapi bulying dengan obyek fisik kian umum. Laporan juga menunjukkan bahwa anak perempuan yang menghabiskan waktu lama di media sosial, bisa dikaitkan dengan risiko tinggi sakit mental.

Bentuk Tubuh
Studi lain menunjukkan bahwa para gadis muda telah mengkhawatirkan jika bentuk tubuhnya gemuk atau jelek. Bahkan, menurut The Professional Association of Childcare and Early Years, sejumlah balita usia 3 tahun, sudah terlihat menghkawatirkan tubuh mereka. Mereka juga mengamati anak-anak usia 10 tahun ke bawah di Inggris.

Hasilnya, sejumlah anak menyatakan ketidaksenangannya pada bentuk atau ukuran tubuhnya. Mereka membandingkannya dengan anak lainnya dan merasa "lebih gemuk".

Mereka juga mulai membuat perbandingan perihal penampilannya sendiri. Yakni lebih jelek atau lebih menarik dibanding anak lain. Imbasnya, anak usia 10 tahun mulai menjadi pemilih perihal menu makanan yang mereka santap karena takut menjadi gemuk. (kabarmanca.com)
Diubah oleh kali.dondong 31-08-2016 12:54
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan