Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mengajimaknaAvatar border
TS
mengajimakna
Hubungan Mengejutkan Antara Uang dan Kebahagiaan


Izin sharing yah Agan dan Aganwati..

Kebahagiaan adalah tema penting dalam kehidupan. Setiap kita merindukan bahagia. Apa jadinya hidup yang singkat ini bila hanya dilalui dengan cerita muram penuh kesedihan. Sebaliknya, uang juga merupakan elemen krusial dalam menunjang kehidupan. Jadi kita akan membicarakan dua hal penting pagi ini : uang dan kebahagiaan.

Dalam sebuah riset yang telah dilakukan oleh Daniel Kahneman seorang pakar financial physocology. Melacak tentang hubungan yang mendalam antara uang dan kebahagiaan. Hasil risetnya menemukan fakta tentang income threshold. Sebuah batas yang menentukan apakah uang masih berdampak pada kebahagiaan atau tidak.

Sebelum menembus batas threshold itu uang sangat berperan dalam menentukan kebahagiaan seseorang. Namun begitu menembus batas treshold itu, uang tidak lagi menentukan kebahagiaan seseorang.

Lalu berapa batas income threshold itu ?

Dengan melibatkan ribuan responden di Amerika, Daniel Kahneman mendapatkan data bahwa 6000 US Dollar adalah batas income threshold. Bila kita konversi dengan mata uang rupiah dan menyesuaikan dengan biaya hidup di sini maka besaran nilainya antara 15 – 20 juta rupiah.

Penelitinya menulis sebelum menembus angka 6000 US Dollar uang sangat berperan menentukan kebahagiaan. Hal ini didasarkan fakta bahwa kekurangan uang juga menjadi faktor pemicu stress dan depresi. Namun begitu pendapatan responden melebihi angka itu pelan-pelan peran uang sebagai penentu kebahagiaan itu akan lenyap.

Artinya level kebahagiaan seseorang dengan pendapatan kurang dari 15 – 20 juta rupiah akan sama dengan orang berpendapatan 50 juta bahkan ratusan juta rupiah.

Dalam hal ini benar, bahwa semakin kaya Anda belum tentu Anda bahagia. Studi Kahneman menyebutkan semakin tinggi income yang Anda miliki semakin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan.

Lalu muncul kembali pertanyaan. Mengapa uang sudah banyak tapi belum tentu bahagia?

Pakar financial physocology itu mendapatkan jawabannya. Dalam melihat hubungan perilaku antara uang dan kebahagiaan kebanyakan orang terjebak dalam hedonic treadmill. Sederhananya ketika gaji Anda 5 juta uang Anda habis. Saat gaji Anda naik menjadi 30 juta ternyata habis juga.

Seperti layaknya treadmill, nafsu Anda untuk membeli sesuatu semakin berkibar semakin dikejar. Saat gaji Anda 5 juta Anda berkendara menggunakan motor Vario. Tiba saatnya gaji Anda naik menjadi 30 juta Anda mungkin sudah mulai bosan dan mulai berfikir membeli Avanza. Begitulah seterusnya semakin terbuai dalam nafsu konsumtif yang semakin lelah dikejar.

Lalu bagaimana caranya agar tidak terjebak dalam hidup yang serba hedonis?

Sangat layak kiranya diterapkan prinsip hidup minimalis. Gaji sedikit cukup. Gaji besar banyak sisanya. Dari sisa itulah Anda bisa mengalokasikan investasi. Investasi di dunia atau terlebih investasi di akhirat. Seperti yang pernah saya tulis pada artikel tentang positive mindset, harta atau uang yang banyak bisa kita alokasikan buat membuat fasilitas umum, membangun masjid, membangun sekolah tanpa perlu terjebak pada kehidupan hedonic.

Hidup bersahaja dengan materi yang cukup mungkin kiranya akan lebih mendatangkan kebahagiaan dalam hidup kita. Bila dibandingkan dengan pendapatan yang besar namun berada di bawah bayang-bayang jebakan nafsu duniawi.

Original link : www.mengajimakna.com I Blog Inspirasi dan Motivasi

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
Apakah menurut Agan dan Aganwati artikel ini menarik?
Ya
67%
Tidak
33%
Diubah oleh mengajimakna 25-08-2016 10:31
0
1.8K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan